awal baru

2.6K 73 1
                                    

Aku mahasiswi di salah satu PTS ternama di kotaku.

Kepergian ayah 4 tahun lalu, mengharuskanku memutar otak untuk tetap dapat melanjutkan kuliah dan mencari pekerjaan paruh waktu untuk menambah keuangan keluarga.

Ibuku hanya seorang PNS golongan IIIa. Dengan 4 orang anak yang semuanya masih bersekolah, gaji PNS golongan itu hanya cukup untuk keseharian kami saja.

Ya, aku si sulung dari 4 bersaudara

KINANTI RAHAYUNINGTYAS.

"Mba Kinan," sapa Dea. Tetanggaku yang kebetulan berpapasan denganku di ujung jalan.

"Hai De, mau ke mana?", tanyaku selanjutnya.

"Mau berangkat kerja mba, mba Kinan mau berangkat kuliah?"

"Eh..iya De, by the way kerja di mana sekarang?", iseng ku tanya dia.

"Di perusahaan advertising mba", dia menyebutkan kawasan industri di Surabaya.

"Hmm..De, ada lowongan gak di tempatmu bekerja?", jadi apa aja terserah deh,yang penting kerja." cerocosku tanpa memberinya kesempatan menjawab.

Sesaat kemudian, angkot yang ditunggu Dea pun datang, dengan cepat dia hentikan angkot sembari berteriak,

"Nanti aku kabari mba Kinan ya".

"Ok deh De, thanks ya..hati-hati dijalan".

Dea melambaikan tangan dari dalam angkot.

Tak lama berselang angkot yang akan membawaku ke kampus pun telah terlihat.

-***-

"Kinan!"
teriak Risma sahabatku sesaat setelah aku turun dari angkot.

"Hai Ris, aya naon?", sapaku dalam bahasa Sunda. Maklum Risma memang asli Sunda.

"Ada lowongan kerja nih, kamu mau?", tanyanya

"Part time?". Sahutku sejurus kemudian.

"Iya lah, emang kalau full time situ bisa?". Jawab Risma sembari mencibirku.

Aku terdiam sesaat. Dan Risma mengetahui kegalauanku.

"Tenang jeng Kinan", ulah ka galau pisan atuh."
"Ada teman Aa' aku yang sedang merintis usaha, dia butuh seseorang yang bisa handle administrasi".
"Kupikir kamu orang yang cocok," Risma berusaha meyakinkanku.

"Hmm, baiklah aku coba. Kapan aku bisa bertemu teman a' Fahmi ?.

"Sabtu besok gimana?", kamu teh bawa aja lamaran kerja seperti biasa".
"Kita ketemu di rumahku aja". Jawabnya sambil mengajakku menuju kelas kami.

-***-

Ketika Cinta Tak Lagi SamaWhere stories live. Discover now