Sabtu

1.3K 66 3
                                    

Sabtu pagi yang sudah di janjikan akhirnya datang. Sedari pagi aku sudah bersiap agar tidak terlambat.

Setelah berpamitan kepada ibu, aku segera berangkat menggunakan taksi online yang sudah kupesan beberapa menit sebelumnya.

Perjalanan selama 20 menit telah membawaku ke tempat tujuan.

Kulihat Baskoro sudah datang dan duduk di pojok ruangan resto cepat saji tersebut.

Assalamualaikum Mas, sapaku. Kulihat Baskoro sedang asyik dengan laptop nya, sehingga tidak menyadari kedatanganku.

Hei Kinan.. Waalaikumsalam, mari silahkan duduk. Atau mau pesan sesuatu?, aku pesankan boleh?. Jawabnya seakan tidak ada jeda dalam kalimatnya.

Eh.. iya mas, saya pesan coklat hangat saja. Jawabku kemudian.
Ok, tunggu sebentar ya, jawab Baskoro sembari beranjak dari tempat duduknya.

Tak lama setelah mengantri, Baskoro kembali dengan secangkir coklat hangat pesananku.
Setelah berbasa basi sebentar, aku mengeluarkan flasdisk yang menyimpan semua data yang telah aku kerjakan sebelumnya.

Baskoro menyalin isi flasdisk itu ke laptop. Setelah membaca laporan yang kubuat, kulihat dia tersenyum puas.

"Alhamdulillah", gumamku. Setidaknya apa yang aku kerjakan tidaklah sia-sia.

"Baiklah Dik, laporannya aku terima. Segera nanti aku transfer pembayarannya ke rekening mu". Jelasnya kemudian.

Aku mengangguk, mengiyakan.

"Omong-omong, punya acara lain hari ini"?, Baskoro bertanya padaku.

"Gak ada mas, ada apa"?, aku balik bertanya.

"Mau ikut saya melihat proses pemasangan iklan di lapangan"?.

Boleh mas..boleh, jawabku antusias.
Kapan lagi aku bisa melihat proses ini secara langsung. Gumamku dalam hati.

"Baiklah kita pergi sekarang aja ya, mumpung masih pagi".
Ku ikuti Mas Bas berjalan keluar menuju tempat parkir. Sebuah SUV merk ternama berwarna putih, terlihat terparkir sendirian di sana.
Maklumlah, hari itu masih terlalu pagi untuk berkunjung ke Mall.

Akhirnya hari itu aku mengikuti ajakan Baskoro utk melihat pekerjaan di lapangan secara langsung.

-***-
Sudah lebih dari 1,5 jam perjalanan ke arah luar Surabaya, perutku mulai keroncongan.

"He..he..he, maaf mas". Jawabku karena malu.

Kulihat Baskoro hanya tersenyum. Tanpa meminta persetujuanku dia langsung saja berbelok memasuki sebuah tempat makan.

Aku hanya menurut ketika dia memintaku turun dari mobil yang kami tumpangi. Berjalan memasuki tempat makan yang telah dipilih, aku hanya mengekor nya dari belakang.

Terlihat papan nama cukup besar di atas pintu masuk. 'Ayam Bakar Pak Sholeh'.

Suasana pedesaan yang masih asri mengelilingi tempat makan ini, menjadikannya sangat nyaman.
Ruang makan bergaya gazebo terjajar rapi di sepanjang jalan masuk. Di sisi kanan dan kirinya terhampar sawah yang hijau.

Memasuki pintu tempat makan itu, Seorang waitress menyambut kami dan mempersilahkan kami menempati sebuah gazebo ukuran kecil di deretan tengah.
Setelah memberikan buku menu, waitress tersebut meninggalkan kami, Memberikan sedikit waktu bagi kami untuk memilih menu.

"Dik Kinan mau pesan apa"?. Kali ini Baskoro mempersilahkan aku untuk memilih menu lebih dulu.
Karena belum sarapan saat berangkat pagi tadi. Akhirnya aku memilih 1 paket ayam panggang madu lengkap dengan sayur urap dan beras kencur. Pilihan menu yang cukup berat untukku.

Kulihat Baskoro masih membolak balik buku menu sebelum akhirnya memutuskan memesan menu yang sama dengan ku.

"Hmm... Mas, apa masih jauh tempatnya"?. Akhirnya aku membuka percakapan dengan nya.
"Gak kok, kurang 30 menit lagi perjalanan". Kenapa Dik"?, tanya nya penuh selidik.

"Oh.. nggak kok Mas, gakpapa". Jawabku.

Baskoro mengeluarkan gawai dari saku nya. Beberapa detik kemudian, dia sudah terlibat pembicaraan dengan seseorang di seberang sana.

15 menit menunggu, akhirnya pesanan kami datang. Beras kencur ternyata merupakan minuman andalan di tempat makan ini. Selain ayam panggangnya yang memang maknyus. Beras kencur nya seringkali diborong untuk dijadikan buah tangan oleh para pengunjung di sini.
Rasa hangat dari kencur yang tercampur sempurna membuat minuman ini sangat pas diminum di tengah udara yang dingin.
Dan menurut khasiatnya, beras kencur seringkali dijadikan minuman untuk menambah nafsu makan.

Kami menikmati menu siang ini tanpa bicara.

Setelah selesai menikmati menu menjelang siang kami hari ini, Baskoro mengajakku untuk melanjutkan perjalanan.

-***-
Assalamualaikum Bas, jawab Fahmi dari seberang.

"Waalaikumsalam Mi, gimana sudah beres kah"?. Tanyaku pada Fahmi yang pada hari ini memang sedang bertugas di lapangan.

"Sudah Bas, jangan khawatir. Tiang untuk papan sudah terpancang. InsyaAllah Gak sampai tengah hari sudah kelar semua". Jawab Fahmi meyakinkanku.

"Bagaimana Kinan?, kau sedang bersamanya saat ini"?. Fahmi bertanya.

"Iya Mi, kami sedang mampir makan di 'Pak Sholeh', berapa orang yg bersamamu sekarang?. Aku bungkuskan sekalian untuk kalian". Tanyaku pada Fahmi.

Setelah membayar semua pesananku, aku ajak Kinan melanjutkan perjalanan.

     -******-

Terima kasih masih mengikuti kisah Kinan dan Baskoro sampai part ini.

Masih garing ya... hehehe maapkeun, masih newbie.
Masih perlu banyak kritikan dan saran yang menguatkan semangat untuk menulis..

Jangan lupa komen dan vote nya yaa..

#fighting

Ketika Cinta Tak Lagi SamaWhere stories live. Discover now