08.. Green Light

41.7K 1.8K 4
                                    

Joe's POV

Aku sudah berada di Lobby saat Abby mengirimkan pesan sudah siap dan akan segera turun.

Ngga lama Abby datang, tapi bukannya menghampiriku dia malah menuju ruang akademik.

"Abby, mau ngapain?"

"Kalau keluar kan harus ijin dulu ke akademik." katanya polos

Astaga.. Apa dia lupa mau keluar dengan anak pemilik yayasan?

Aku langsung menggandeng tangannya dan membawanya ke mobil.

"Mulai sekarang kalau mau keluar ngga usah ijin akademik lagi, ijinnya sama aku aja"

"Kok gitu?" aku tidak langsung menjawabnya.

Aku membukakan pintu mobil untuknya terlebih dahulu, baru aku memutar menuju ke kursi pengemudi.

Ya.. Hari ini aku memang ingin berduaan saja dengannya, karena itu aku tidak menggunakan driver. Tapi tetap seperti biasa, bodyguard akan membututi dari belakang.

"Soalnya kalau aku ngga kasih ijin, akademik juga ngga bakal ngijinin"

Sebenernya sih ngga ada aturannya begitu, tapi mulai hari ini akan jadi peraturan khusus buat Abby. Brilliant!!

"Sejak kapan kamu ikut mengurusi ijin murid?" tanyanya polos

"Itu udah kewenangan pihak yayasan. Oh ya.. kamu mau makan apa?" aku mencoba mengalihkan pembicaraan sebelum dia tanya lebih banyak lagi.

"Hmm.. Yakin terserah aku?"

"Hu.um.. Terserah kamu mau pilih tempat makan dimana aja."

"oke, aku tunjukin arahnya aja. Aku jamin makanannya disana enak banget, pasti kamu suka" jawabnya senang.

Aku hanya tersenyum sambil mengusap kepalanya. Manis banget sih ini anak.

----
Perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya kita sampai di tempat makan yang dia mau.

"By, kamu yakin mau makan disini?" tanyaku heran.

Soalnya tempat makan yang Abby mau itu cuma restoran sederhana aja.
Heran aja aku, biasanya cewek kalau diajak makan malem berdua pasti lebih milih makan malam romantis di restoran mahal kan?

"Kenapa? Kamu ngga bisa makan di restoran biasa gini ya?" tanyanya. Aku menangkap nada kecewa dari suaranya.

"Ngga gitu kok, aku bisa makan dimana aja yang penting enak." jawabku cepat-cepat.

"Disini enak banget kok, serius deh.. Mau ya?"

Aku mengangguk lalu turun dari mobil. Baru akan membukakan pintu untuk Abby, dia sudah turun lebih dulu. Ck.. Emang ngga bisa diajak romantisan dikit nih anak.

Abby menarik tanganku masuk dan membawaku duduk ke salah satu meja yang kosong.

"Tunggu sini ya, aku minta chef nya buat masakin menu spesial, kamu ngga ada alergi sesuatu kan?"

aku hanya menjawab dengan gelengan dan senyum mempesonaku. Siapa tau nih anak jadi terpesona. Hehe....

Saat Abby akan masuk dapur, sosok laki-laki paruh baya lebih dulu muncul dan langsung memeluk Abby. Crap.. Apa-apaan? Siapa dia beraninya peluk-peluk Abby sembarangan?

Buru-buru aku menghampiri Abby yang masih mengobrol

"By?? Siapa ini??" sengaja aku memeluk pinggangnya.

"Joe??" dia cukup kaget lalu berusaha melepaskan tanganku dari pinggangnya. Karena kesal aku malah mempererat pelukanku.

Laki-laki didepanku itu malah menatapku tajam.

THE ACE of SPADE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang