27. Don't loving me.✅

2K 111 8
                                    

Sebagian diriku sakit melihat keberadaannya yang dekat, namun tak tergapai.
-Ansel L. Kenan.

Ansel's POV

Aku tau yang ku lakukan ini salah, tapi ini diluar kendaliku. Di satu sisi aku senang dengan kedatangan Yasmin kembali dalam hidupku tapi di lain sisi aku merasa kehilangan sosok Kayla dalam keseharian ku.

Dia semakin menjauh dan sulit digapai, aku masih bertanya pada diriku sendiri sebenarnya apa yang terjadi dalam diriku. Mana mungkin aku mencintai dua orang sekaligus, aku tidak bisa melakukan itu karena itu sama saja menyakiti hati mereka, tapi yang ku lakukan sekarang menyakiti hati Kayla.

Saat Yasmin belum datang ke Indonesia, Kayla lah yang ku jadikan tempat untuk mengadu dan dia sangat membuatku nyaman, aku tidak munafik. Aku menyukai sifatnya dan sangat membuat tertarik untuk membawanya ke tahap yang lebih serius daripada hubungan Persahabatan, tapi saat malam itu semuanya gagal.

Malam itu sebenarnya aku berencana untuk menembaknya di cafe yang kami kunjungi, tapi semuanya gagal karena Yasmin kembali. Ku yakinkan diriku untuk tetap cinta pada Kayla tapi sosok Yasmin selalu ada di sampingku.

Perasaan itu kembali, perasaan pada Yasmin yang entah perasaan hanya kepada sahabat kecilnya atau lebih dari itu. Setiap pergi ke sekolah aku selalu ingin berbicara pada Kayla tapi tidak bisa, dia selalu menghindar dan menjadikan Roy sebagai penghalang.

Ku tunjukkan padanya rasa tidak suka ku saat dia dengan Roy, tetapi dia menjadi semakin jauh dariku.

"Ansel, why you at here alone?" Aku menoleh ke arah kiriku dan melihat Yasmin di sampingku dengan jaket yang ia gunakan, aku kini hanya duduk di taman belakang rumah sembari berpikir apa yang ku lakukan selama ini salah atau bagaimana.

"Nope, hanya berpikir tentang apa yang ku lakukan akhir-akhir ini benar atau salah." ucapku membuat dia merapatkan duduknya dan memeluk pinggangku, aku tidak menepis itu.

"Apa tentang gadis itu?" Aku meliriknya dan melihat manik matanya, aku hanya bisa membalasnya dengan anggukan pelan.

"Iya, mungkin sekarang dia benci padaku." ucapku membayangkan bahwa Kayla benar-benar tidak ingin dia dekat dengan Kayla.

"Apa karena diriku? Maybe i have a fault then make her hates you."

"Yas, I think i fall in love with her. Cinta yang sempat ada dalam diriku untukmu kini sudah tidak ada. Cinta itu sudah berpaling tanpa berkata sedikitpun." ucapku membuat dia melepaskan dekapan itu dan menepuk lenganku pelan.

"Its okay, mungkin dulu kita berjanji untuk saling mencintai. Tapi sekarang cintamu bukan untukku tapi untuk Kayla, seharusnya kau berkata tentang perasaanmu padanya." ucap Yasmin dengan senyuman yang sangat manis, ku lihat manik matanya dan aku yakin dia berkata jujur tanpa ada kesakitan di hatinya.

"Tapi perasaanmu padaku?" tanyaku pada Yasmin, karena Yasmin pastinya masih menyimpan rasa padaku.

"Perasaanku? Awalnya aku memang ingin kembali denganmu tapi Kak Izzie menasehatiku bahwa kini aku terlalu abu-abu untukmu." ucap Yasmin membuatku menaikan satu alisku tak mengerti, abu-abu?

"Maksud abu-abu apa?"

"Hidupku selalu bergantung pada tabung oksigen dan selang oksigen yang tertancap di hidungku ini. Aku tidak tau kapan nafas ini lelah dan meminta untuk berhenti, jadi jangan terlalu mengkhawatirkan perasaanku. Jika memang pilihanmu pada Kayla maka perjuangkan cinta itu, aku yakin Kayla itu pasangan yang cocok untukmu."

"Tapi, kami sekarang sedang ujian tahap terakhir. Kapan aku harus berbicara padanya?" tanyaku pada Yasmin, sekarang sekolahku sedang mengadakan Ujian Nasional. Tidak ada waktu untukku berbicara pada Kayla karena sesi ujianku dengannya berbeda. Ini adalah hari ketiga dan besok adalah hari terakhir.

Scared to Be LonelyWhere stories live. Discover now