Chapter 10 : Sasori House

3K 435 25
                                    

Budayakan vote sebelum membaca,  cerita akan diupdate setelah vote mencapai 25

Setelah menempuh perjalanan bersama rombongan Kazekage Sunagakure,  akhirnya Sakura dan Sasori sampai di suna.

"kalian bisa menginap dipenginapan yang sudah dipesan Kankuro-nii" ucap Gaara.  Sakura hanya mengangguk.  Mereka pun berpisah dengan rombongan Kazekage Sunagakure.

"kau tau alamat tempatnya kan sasori? " tanya Sakura.  Mereka hanya diberikan alamat penginapan, mereka harus menemukannya sendiri.

"hmm..  Tapi kita tidak akan kesana" Ucap Sasori. Ia berjalan duluan meninggalkan Sakura.  Sakura berjalan cepat menyusul langkah sasori.

"lalu kemana?" tanya sakura bingung

"rumahku.." ucap Sasori.  Sakura hanya diam dan mengikuti langkah sasori.  Toh tidak ada salahnya,  siapa tau dia menemukan sesuatu peninggalan nenek chiyo yang berguna baginya nanti.

Selama perjalanan menuju rumah sasori,  banyak warga desa yang mengenali wajah sasori.  Itu membuat Sasori dicibir,  namun Sasori menghiraukannya.  Sakura hanya diam menunduk tidak nyaman ketika mendengar cibiran yang ditujukan bagi sasori. Ia merasa iba.

'gadis itu ngapain mengekor si kriminal itu'

'wah ada mayat jalan'

'cih berani beraninya dia menginjakkan kakinya disini.  Bisa bisanya Kazekage memutuskan hal itu'

Sasori menulikan telinganya.  Ia hanya perlu terus berjalan sampai kedaerah yang sepi.

Mereka sampai di rumah tradisional sederhana. Bangunannya tetap berdiri kokoh karena kayu yang dipakai berkualitas.  Rumah itu tampak berdebu.  Sasori menggeser pintu kayu dan mengajak Sakura masuk. 

Yang sakura lihat adalah debu dimana mana.  Banyak sarang laba-laba ditiap sudut barang atau ruangan. "kau yakin kita tidur disini? " tanya Sakura.  Ia sedikit ragu karena melihat situasi rumah Sasori.

"bersihkan dulu lah" kata sasori malas.  Sasori pergi ke daerah dapur,  sakura hanya menunggu.  Sasori kembali dengan membawa lap,  sapu, kemoceng,  dan serok sampah.  Ia melemparkan sapu kearah sakura,  dan sakura menangkapanya secara reflek.

***

"aku tidur dikamar yang mana? " tanya Sakura.  Mereka telah selesai merapihkan rumah Sasori.  Rumah ini hanya terdiri dari 2 kamar, dapur,  kamar mandi,  dan ruang makan, dan ruang tamu. Kamarnya pun menggunakan futon, bukannya ranjang.  Begitu sederhana.

"kau gunakan kamar orang tuaku,  aku dikamar nenek chiyo" ucap sasori.  Ia meninggalkan sakura sendiri di ruamg tamu.  Sakura segera memasuki kamar yang dimaksud.  Ia melihat foto kedua orang tua Sasori dengan Sasori yang masih bayi. Begitu menggemaskan,  masih polos dan tidak mengetahui apapun.

Sakura tersenyum melihat foto tersebut.  Begitu miris kisah hidup sasori. Dia hanya seorang anak yang ingin merasakan kasih sayang orang tuanya. Namun orang tuanya meninggal saat ia masih sangat muda. Andai ia tidak masuk kedalam akatsuki,  sakura yakin Sasori akan menjadi ninja sukses seperti Kakashi.

Sakura menggelar futon yang tersedia,  ia lelah menjalani perjalanan tadi. Tanpa mengganti baju dan membersihkan dirinya Sakura berbaring.  Ia memikirkan banyak hal.

Sakura mulai mengantuk, matanya perlahan menutup.

"Kyaaa! " jerit Sakura ketika merasakan tubuhnya di tindih oleh seseorang. Ia membuka matanya dan menangkap Sasori diatasnya. 

"apa yang kau lakukan brengsek! " teriak sakura di muka Sasori.

"aku..  Aku menginginkanmu! " ucap sasori.  Sakura tidak bisa bergerak,  badannya telah dililit oleh benang chakra.  Tubuhnya digerakkan oleh Sasori.

"Gila!  Ingat perjanjian kita" jerit sakura.  Sasori mengarah membuat sakura berdiri. Sedangkan  sasori meniduri futon tadi., ia membuat Sakur mendudukin perut nya.

"itu hanya berlaku dirumahmu,  ini rumahku" desis Sasori. Sasori tersenyum miring,  membuat sakura bergidik.

"katamu kau mau saat kau punya tubuh sendiri! " sakura berkata dengan panik.  Ia merasakan sesuatu milik sasori menegang dan menggesek pantatnya. Ia panik dan ketakutan.  Meski mereka masih memakai pakaian lengkap.

Sasori terdiam sesaat lalu menggelengkan kepalanya. Ia melepaskan benang chakranya. "maa..  Maaf Saku. Aku..  Aku" Sasori terdiam. Sakura tau itu masih sasori,  bekum tergantikan oleh heiji. Tapi kenapa Sasori tiba sadar, bukan ia kecewa.  Hanya aneh sekali.

"aku merasa ada sesuatu ditubuhku yang membuat ku bernafsu.  Aku bergairah, dan milikku tegang.  Aku tidak tau mau apa" ucap sasori frustasi.

"aku juga tidak mau melakukan itu sekarang.  Tapi aku bingung, tubuh manusia ini susah sekali dikendalikan" kata Sasori.  Ia panik merasakan miliknya kian menegang.  Ia mendorong Sakura cukup keras dari atasnya,  lalu mendudukkan dirinya.

"apa yang harus kulakukan?!" kata Sasori dengan nafas memburu.  Ia hampir membuka celananya jika Sakura tidak menahannya.

"kyaa!  Jangan dibuka bodoh! " jerit sakura. Ia tidak mau harus melihat milik Sasori.

"kau ini ninja medis!  Lakukan sesuatu..  Aku tidak tahan! " kata Sasori.

***

"err..  Sudah? " tanya Sakura dengan mukanya yang memerah.  Sasori baru saja keluar dari kamar mandi dengan muka yang tampak lelah. 

"mmm..  Enak" ujar Sasori tanpa rasa bersalah.  Itu membuat Sakura tambah memerah.  Ia tidak menyangka harus membahas pembicaraan dewasa dengan Sasori.

Sakura tidak menyangka yang barusan ia alami.  Sasori mengalami mimpi basah saat dikamarnya tadi.  Ia tidak tahu harus apa,  karena ia lupa harus apa saat nafsu, atau kebutuhan biologisnya menginginkannya.  Ia sudah lama tidak memakai tubuh manusia asli yang memiliki nafsu.  Ketika ia memakai boneka dulu,  yang ada hanya logika dan ambisinya. Tidak ada campuran nafsu biologisnya. Karena itu Sakura tadi mengajari Sasori untuk melakukan onani dikamarmandi.  Ia tidak ikut menyaksikan.  Ia hanya memberi arahan dari luar kamar mandi.  Ia sedikit menahan nafasnya saat mendengar desah sasori dikamar mandinya.  Tapi itu lebih baik daripada ia harus kehilangan keperawanannya karena Sasori yang bodoh. Tapi ia tidak pernah menyangka ia harus memberi arahan yang memalukan itu.

'buat tanganmu berbentuk huruf O lalu masukkan penismu kesana.  Lalu maju mundurkan,  layaknya kau mengocok soda' arah Sakura dari luar kamar mandi.

'nghhh.  Ahh.  Ohhh..  Begituu' desah sasori dari dalam. Ia mengikuti arahan sakura dengan baik. Sakura dapat mendengar suara desah Sasori dari luar kamar manis,   rasanya ia ingin hilang dari dunia sesaat saja.

Mengingatnya Sakura ingin mati rasanya.  Ia berlari masuk kamarnya dengan wajah memerah.  Ia menyelimuti dirinya.  Mukanya sangat merah.

"besok apa lagi" bisik Sakura kepada dirinya.  Ia menenggelamkan dirinya perlahan kedalam mimpi.

The Wind (COMPLATE) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum