Chapter 13 : Actor Able

2.8K 452 42
                                    

65+ Likes
15+ Comments

"jelaskan pada ku cara kerjanya" Sakura terus mengejar Sasori. Sasori sedari tadi sudah jengah dengan Sakura yang mengikutinya, dan menanyainya.

"baiklah, ketika seseorang mengalami keadaan kelelahan emosional itu adalah peluang bagiku untuk merasuki pikirannya. Ini semacam genjutsu lemah, jadi kadang korban tidak tau bahwa ja telah kukendalikan. Korban akan mengluarkan semua emosi dikelalanya melalui tindakan atau kata kata. Sudah cukup penjelasannya nona Haruno? " Ujar Sasori, ia merasa kesal dengan Sakura.

"ajari aku, tolong ajari aku Sasori" pinta Sakura. Sakura ingin sekali bisa melakukan teknik tadi. Walau itu hanya genjutsu lemah, tapi berdampak besar. Ini bisa digunakan pengobatan anak anak di rumah sakit mental anak anak yang sedang ia bangun.

"nggak akan. Lebih baik kau coba liat kondisi pacarmu itu, biar kita bisa cepat pulang. Aku sudah ngantuk" Suruh Sasori. Sakura hanya mengembungkan pipinya, ia kesal dengan Sasori yang pelit ilmu baginya. Ia pun berbalik, menjenguk Sasori diruang istirahatnya.

"aku akan menunggu dilobby" ujar Sasori meninggalkan ruangan itu.

Sakura datang dengan Sasuke yang sudah terlihat segar. Sasuke tampak menatap tajam Sasori. Ia merasa terhina, dan malu didepan Sakura.

"kalian duluan kerumah aja, aku mau beli makanan dulu. Jangan lupa rapihin rumah ya" ucap sakura meninggalkan kedua pria itu.

Sakura tampak tersenyum samar sembari mengingat Sasuke yang memeluknya tadi sore. Ia berjalan diantara gelapnya malam, yang diselimuti lampu jalan.
***

"bukannya kita telah dipesankan flat? " tanya sasuke ketika sampai dirumah Sasori.

"Ini rumahku dulu, Sakura dan aku setuju tinggal disini" jawab Sasork santai. Sasuke memasang mode waspada, ia mengikuti Sasori memasuki rumah Sasori.

"jadi kamarku dimana? " tanya Sasuke. Sasori tampak cuek, ia mengantarkan Sasuke ke kamar miliknya.

"kau akan tidur dikamarku sendirian" ujar Sasori. Sasuke paham dan tidak banyak bertanya. Ia pun menutup pintu kamar Sasori, dan berganti baju.

Sasori pergi menjauh dari kamarnya, dan pergi menuju kamar Sakura. 'dan malam ini aku akan tidur bersama Sakura' ucap batin sasori sambil tertawa senang.

Langkah kaki Sasori terhenti ketika mendengar suara orang datang kerumahnya. Ia pun menyambut kedepan pintu, berharap Sakura berada disana sambil membawa kantong berisi makanan, dan nanti akan Sasori bantu membawakannya.

Namun yang ia dapatkan adalah. Memang Sakura, dan kantong berisi makanan. Namun kantong itu dibawa oleh seorang pria, nampaknya membantu Sakura. Wajah itu, adalah wajah yang umum dilihatnya. Wajah sang pemimpin desa Sunagakure.

"ah, Gaara-san silahkan masuk dulu. Kita makan dulu. Makasih sudah mau membantuku" ujar Sakura sambil mengambil kantong miliknya dan mempersilahkan Gaara masuk. Gaara pun masuk kedalam rumah Sasori.

"bawa ini kedapur" suruh Sakura sambil menyodorkan kantongnya pada Sasori. Dan Sasori menatap sakura kesal. 'wanita ular dasar' pikir Sasori.

Gaara telah duduk di ruang tamu, dan Sakura meminta Sasori menemani Gaara mengobrol. Sedangkan dirinya menyiapkan makanan.

"Sasori.. " panggil Gaara, tidak ada keraguan disuara Gaara.

"hmm" jawab Sasori malas.

"sebelumnya aku atas nama desa mengucapkan terima kasih atas jasa keluargamu" ujar Gaara. Ia berdiri lalu berojigi. Namun Sasori menanggapinya hanya dengan mendecih.

Pintu kamar Sasori terbuka, menampakkan Sasuke yang keluar dengan menggunakan kimono lelaki sederhana. Sasuke tampak terkejut melihat Gaara berada di rumah ini juga

"sedang apa kau? " tanya Sasuke. Ada nada ketidak sukaan

"Aku datang hanya mampir" ujar Gaara.

"Gaara membantuku membawa barang" sela Sakura. Ia tidak suka dengan nada bicara Sasuke yang mengintimidasi. Sasuke tampak tak senang mendengar ucapan Sakura.

Sasuke berjalan, lalu duduk di kursi yang menghadap ke arah pintu, alhasil mereka duduk di tiga sisi yang berbeda.

"Gaara, aku ingin meminta satu hal atas jasa keluargaku" ujar Sasori. Sakura tampak menyimak walau ja sibuk menghangatkan makanan.

"apa? Asal itu realistis akan kuberikan" kata Gaara dengan nada serius.

"aku ingin dijodohkan" pernyataan Sasori tampaknya membuat seisi rumah terkejut. Sakura yang mendengarnya saja sampai tak sadar bahwa ia mengiris jarinya sendiri, saat mengupas untuk salad.

"kau sudah kebelet nikah ya? " ejek sasuke. Tapi Sasori hanya membalasnya dengan senyuman santai.

"aku ingin dijodohkan dengan Sakura" pernyataan Sasori kali ini membuat Gaara tertegun, sedangkan Sasuke menatap Sasori tidak senang. Sedangkan Sakura sedang sibuk didapur membersihkan lukanya. Ia tidak lagi menyimak pembicaraan ketiga pria itu.

"kau.. Brengsek" desis Sasuke. Tersirat ancaman disana. Sasuke beberapa kali menatap sakura, takut -takut terdengar.

"Ini sudah selesai. Soup tomat hangat, kare, ikan bakar, dan mie dingin, juga salad buah" ujar Sakura. Ia melepas celemeknya. "ayo cepat, keburu dingin lagi" panggil sakura.

"kita lanjutkan nanti Kazekage" ucap sasori sambil berdiri menghampiri Sakura. Gaara segera menyusul mereka, sedangkan Sasuke berjalan perlahan dengan tangan mengepal.

"tadi aku beli kare, ikan bakar, dan mie dingin. Aku juga beli buah untuk dijadikan salad. Terus aku melihat ada yang menjual sup tomat jadi aku beli, karena aku ingat Sasuke...." ucapan sakura berhenti, begitu juga dengan gerakan tangan Sakura yang sedang menyendokkan nasi.

Jantung Sasori berdebar, ia mengambil mangkuk nasi ditangan sakura secara tiba tiba.

"ITTADAKIMASU" ucap Sasori dan langsung menyendokkan lauknya. Mereka semua menatap tingkah laku Sasori.

"enak sekali Saku" ujar Sasori. Ia maka. Dengan cepat sekali.

"uhukkk... Uhuk..!" Sasori tampak nya tersedak. Sakura dengan sigap memberikan air. "pelan pelan Saso-baka" ejeknya. Suasana kembali biasa saja. Sakura kembali membagikan nasi.

Gaara tampak berojigi, lalu pergi meninggalkan rumah itu. "akh.. Aku lelah mau tidur" ujar Sasori. Ia berjalan menuju kamar Sakura.

"kau mau apa kesana? " tanya Sakura, Sasuke tampak menyimak.

"disini hanya ada dua kamar Sakura, aku tidur dengan mu. Memang dimana lagi? " kata Sasori santai, ia merasa tidak bersalah sama sekali. Sasuke tampak prites, namun Sakura terlebih dahuku protes.

"enak saja! Kalian berdua! " perintah sakura.

"ga mau! Nanti kalau kami disangka gay gimana? Kau mau kami diarak keliling kota hanya mengenakan celana dalam? " kata Sasori dengan lebay, ia mendramatisir ucapannya.

"kau terlalu lebay Saso! Kau pikir memang kalau kita tidur berdua tidak timbul masalah? Bagaimana kalau nanti ada gosip aneh? Terus kita disangka berbuat aneh aneh?! Lalu nanti kita diarak keliling desa! Lalu dipaksa menikah?! Itu lebih buruk. Setidaknya kalau kau dengan Sasuke tidak akan dipaksa menikah" ujar Sakura sambil memasuki kamarnya.

"cih" decih Sasori. Sasuke hanya menatap datar Sasori yang menurutnya kekanak kanakan. Sasuke masuk kedalam kamar terblih dahulu, lalu diikuti Sasori dengan muka pasrah.

Satu hal yang dipelajari Sasuke hari ini. Berhati-hatilah dengan Sasori, karena Sasori bermuka dua. Dia bisa bersikap manis didepan Sakura, tapi sangat berbeda pada saat Sasuke sendiri.

The Wind (COMPLATE) Where stories live. Discover now