Lima (Novel Version)

165K 11.5K 117
                                    

Clarissa masih menggerutu sejak meninggalkan lokasi syuting bosnya yang menyebalkan itu. Perkataan Tara seratus persen benar! Daniel itu makhluk yang sangat merepotkan dan banyak maunya. Sudah dua minggu ia bekerja sebagai asisten Daniel, dan itu cukup membuatnya kerepotan. Clarissa tak pernah merasa selelah ini sebelumnya.

Dulu, Clarissa hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan tak mau repot-repot memikirkan orang lain. Ia suka melakukan semuanya sendiri. Namun kini, Clarissa lebih mementingkan Daniel ketimbang dirinya sendiri. Buktinya adalah, ia langsung meletakkan sendoknya yang masih terisi nasi goreng dan segera menjawab panggilan dari Daniel kemudian pergi terburu-buru. Meninggalkan sepiring nasi goreng yang baru dua suap dilahapnya.

Bahkan ia baru makan siang pada pukul tiga!

Tadi Daniel menyuruh Clarissa untuk pergi makan siang yang padahal sudah telat sejak dua jam yang lalu. Sebelumnya, saat break siang, Daniel hanya mengizinkan Clarissa melaksanakan sholat zuhur karena Clarissa harus menemui Tara untuk mengambil jam tangannya. Baru setelah itu Clarissa bisa istirahat makan siang. Namun, tidak sampai lima belas menit ia duduk, Daniel sudah menghubunginya kembali. Dasar cowok labil. 

"Lo udah selesai makannya?" tanya Daniel saat Clarissa dengan wajah masam berdiri di depannya.

"Baru dua sendok." Clarissa menjawab kesal.

"Lo makan ini aja, nih. Gue nggak suka makanannya. Tapi lo beliin gue makan siang yang baru." Daniel menyerahkan boks nasi pada Clarissa.

Sebenarnya bukan hanya Clarissa yang makan siangnya tertunda. Namun Daniel juga. Ia harus melakukan take berulang kali karena kesalahan Yolanda. Hal itu membuatnya kesal setengah mati dan menarik ucapannya bahwa Yolanda adalah partner yang menyenangkan. Lalu ketika ia akan makan siang, krunya malah memberinya nasi kotak dengan udang saus tiram, padahal hampir semua yang mengenal Daniel tahu bahwa aktor tampan itu alergi udang.

Clarissa menerima kotak tersebut dan melihat isinya. Seketika matanya berbinar senang. Oh! Ini udang saus tiram, makanan kesukaannya. Clarissa tersenyum berterima kasih pada Daniel kemudian langsung memesankan makan siang untuk bosnya itu. Sebenarnya ia masih sangat menyayangkan nasi gorengnya yang belum habis. Namun tak apalah. Sudah lama sekali Clarissa tidak memakan udang.

(*__*)

"Kamu baru mau pulang?" Tara bertanya saat melihat Clarissa keluar dari apartemen Daniel. 

"Iya, Kak," Jawab Clarissa.

"Tapi udah malam. Kamu berani pulang sendiri?" tanya Tara lagi.

Clarissa melirik jam di tangannya. Benar saja, sudah jam 11 lewat. Tentu ia takkan berani pulang sendiri dengan kendaraan umum larut malam begini. Pada akhirnya, Clarissa hanya menggeleng dengan memamerkan deretan giginya pada Tara yang membuat kakak kandung Daniel itu mendengus geli.

"Ya udah, kamu tunggu aku sebentar. Aku cuman mau ketemu Daniel sebentar habis itu aku antar kamu pulang," sambung Tara. Clarissa tersenyum begitu lebarnya. Kadang ia bingung mengapa Daniel yang menyebalkan memiliki kakak yang begitu baik hati seperti Tara.

Sebenarnya Clarissa dan Daniel sudah kembali dari lokasi syuting sejak pukul tujuh. Namun, Daniel melarang Clarissa pulang dan memintanya untuk membuatkannya makan malam. Lalu sebelum makanannya jadi, Daniel pergi untuk menemui sepupunya sebentar dan tidak mengizinkan Clarissa kembali ke indekosnya sebelum ia datang. Bukannya sebentar, Daniel malah kembali pada pukul 10 lewat dan membangunkan Clarissa yang sudah ketiduran di sofa. Lalu setelah Daniel makan dan Clarissa membersihkan semuanya, Daniel menyuruh Clarissa pulang tanpa basa basi sekalipun. Baiklah, Clarissa harus sadar bahwa dirinya memang hanya seorang pesuruh! 

Romankasa [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang