14% - sober

10.4K 1.7K 167
                                    

Kyungra POV

ENTAHLAH aroma apa yang kuhirup ini, namun jelas membangunkanku dari alam mimpi.

Tak hanya itu, dapat kudengar suara mesin ketik di sekitarku yang semakin mengganggu pagi hariku.

Semakin aneh lagi seharusnya ada sinar matahari yang sangat terang menusuk mataku, seandainya aku berada di kasurku.

Argh... Leherku.

Setelah kurasa-rasa lagi, bantalku juga tak sekeras ini.

Sebentar...

Aku memutar tubuhku dan mengendus-endus lagi aroma aneh itu.

Setahuku, kamarku selalu terhirup minyak telon bayi yang melekat di ranjangku.

Namun bau ini seperti...

Aku membuka mataku secara perlahan.

Bukannya ayam berkokok yang membangunkan para umat manusia, namun kini tepat di hadapan kedua mataku, kudapati seekor burung yang masih tertidur di balik celana seseorang.

Biar kusimpulkan.

✔Ini bukan kamarku,
✔Ini bukan ranjangku dan,
✔Ini juga bukan bantalku.

Perlahan namun tidak pasti, aku menaikan pandanganku, memberanikan diri menatap sang pemilik burung ini dan...

"AAAAAAAAA!!!" Aku menjerit sekeras-kerasnya melebihi lelaki yang disunat sekalipun.

Jeritanku sukses membangunkan pemilik burung itu dan semakin membuat ingin menjerit.

Jika kaum adam menjerit karena pisau, aku menjerit karena...

Segera mungkin aku bangkit dan menjauh darinya. "YA! Mengapa aku tidur dengan cumi sepertimu? Wae? Wae? WAEEE!"

Aku tidur di pangkuan mahluk hidup bernama Min Yoongi alias cumi kering.

Pikiranku semakin sempit. "Jangan bilang kalau..."

Cumi kering itu melipat tangannya dan berusaha kembali tertidur. "Aish... Telingaku hampir lepas saja rasanya. Bisakah kau─"

"YA!!! APA YANG KAU LIHAT DARIKU SEMALAM, EOH! DASAR CUMI MATA KERANJANG!" teriakku sambil menyilangkan tanganku di depan asset tetapku.

Cumi itu kembali membuka matanya. "Ya... Tidak bisakah kau membiarkanku tidur dengan tenang untuk sejenak? Aku tidak tidur semalam karena engkau!"

Aku berjalan mundur ke belakang hingga kurasakan sesuatu yang dingin menempel di belakangku.

Merasa asing, aku pun membalikan tubuhku dan kudapati pilar-pilar besi membatasi ruang gerakku saat ini.

Pikiranku dan kedua mataku terus menarik kenyataan yang ada.

"Sebentar. Ini bukan tembok, tapi..."

Kudapati lelaki-lelaki yang tidak pernah mandi dengan mata layaknya ikan berlalu lalang di luar besi yang mengurungku saat ini.

"... Detektif Kim, bawakan aku cctv daerah..."
"... Komandan, Ada laporan dari kawasan..."
"... Selesaikan kasus itu, detektif..."
"... Detektif Lee, bawakan rekaman..."

Boy Meets EvilWhere stories live. Discover now