BAB 8 - Dua Tahun Kemudian

224 5 0
                                    

Huh.. pasti Ferdi telat lagi jemputnya, Gumamku. Soalnya akhir-akhir ini dia sering banget telat jemput. Iya maklum juga, soalnya kita udah beda sekolah. Dia di SMK dan aku di SMA. Hubungan aku sama Ferdi genap dua tahun bulan Februari besok. Aku teringat sesuatu yang sudah aku rencanakan dari bulan kemarin. Ku buka tas ku dan ku lihat uang di dompet ku, masih kurang kurasa.

"Hey Ca, lagi apa sih? Ga liat aku udah di depan kamu dari tadi." Aku kaget, soalnya tiba-tiba banget dia didepanku.

"Maaf Fer, aku gatau. Habis kamu lama." Jawab ku manyun.

"Ya elah protes mulu, aku tu cape. Ngomelnya entaran aja deh. Kita makan dulu ya di tempat biasa." Ajak Ferdi. Aku pun hanya mengangguk mengiyakan ajakan Ferdi.

Aku segera naik ke motornya dan meluncur ke tempat makan biasa kita makan, ga jauh dari tempat aku nunggu dia tadi. Ga ada 15 menit, kita udah sampe di tempat biasa.

"Mbak, biasa ya. Minumnya es jeruk 2." Pinta Ferdi ke Mbak Tari, orang yang sering buatin pesanan aku sama Ferdi. Dia udah hafal jadi ga usah pesan secara detail lagi.

"Siap mas Fer, silahkan duduk dulu ya mbak Ca sama mas Ferdi." Jawab Mbak Tari sambil mempersilahkan aku sama Ferdi untuk duduk di tempat yang kosong.

Aku sama Ferdi pun menunggu sambil terdiam, hampir 3 menit aku diem-dieman sama dia. Aku rasa Ferdi akhir-akhir ini jadi aneh. Apa dia kebanyakan pikiran?

"Ohiya Ca, aku mau ngomong. Besok sabtu sama minggu aku nginep di sekolah mau pembekalan buat PKL besok akhir Januari." Kata Ferdi sambil terus mengenggam handphone nya.

"Oh gitu, iya gapapa Fer. Hati-hati ya. Terus boleh bawa hp kan?" Tanyaku berharap dia jawab iya.

"Boleh, tapi kayaknya aku ga bawa hp aja deh. Hp nya dibawa kamu aja. Biar kamu ga curiga terus. Lagian, aku takut ga sempet pegang hp soalnya besok ada pelatihan sama pak tentara juga." Jawabnya yang membuat hati ku seperti ditusuk ribuan jarum. Pedih. Aku hanya terdiam dan menganggukkan kepala.

"Jangan gitu dong, manyun terus dari tadi. Ga suka ketemu aku?" Tambah Ferdi.

"Mbak Ca, Mas Fer, ini pesanannya. Silahkan dinikmati ya." Tiba-tiba Mbak Tari nganterin pesanannya aku sama Ferdi yang sudah jadi.

"Ca, aku ga akan nakal. Kan ini juga kegiatan sekolah." Ucap Ferdi lagi, kali ini ucapan dia begitu manis dan lembut. Ini yang tadi aku harapkan dari dia. Perkataan yang lembut tapi tulus. Bukan yang ketus dan cuek, yang membuatku berpikir yang aneh-aneh.

"Iya iya, aku percaya kok. Ya udah mana hp mu. Aku bawa," jawab ku sambil mengambil handphone dari tangannya.

"Nah gitu dong, ini baru Nica sayang ku yang aku kenal. Periang dan ga mau kalah." Ucap Ferdi sambil menyubit gemas pipiku.

Aku dan Ferdi memakan makanan yang sudah dipesan, dan juga kita saling bercanda, tertawa, dan seperti layaknya pasangan yang baru saja berdamai sehabis perang. Hehehe.

***************************

Hai hai para readers, hadir lagi cerita antara Nica dan Ferdi. Tetap setia ya guys 🤗
Tetap tunggu kelanjutan cerita cinta mereka. Yang pasti kalian bakalan baper deh. 😅 *Mungkin😐
Jangan lupa vote and comment ya guys. Saran dari kalian sangat membantu. See u❤

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang