Bab 10 - Kecewa

304 7 0
                                    

"Kemarin kau ubah takut jadi cinta

Sekarang berubah cinta jadi kecewa

Ku kira cinta itu indah..

Tetapi ternyata, tak seindah itu

Katanya cinta tak pernah salah

Takkan pernah berubah

Walau kadang hati tersakiti oleh salah

Katanya cinta tak pernah gagal

Gagal tuk memaafkan

Karena cinta tak pernah salah

Tapi mengapa cinta ku kecewa... "

Aku ga nyangka Ferdi bakalan kayak gitu sama aku, padahal aku udah nyiapin semua yang bakal jadi surprise besok minggu depan. Siapa cewe dibalik semua ini? Siapa dia? Cantik kah orang itu? Lebih perhatian kah?

"Ca, ayo aku antar pulangnya. Udah gaada angkot mah jam segini. Ojek nya ya pasti lagi sholat maghrib." Ajak Ferdi.

Aku tak menjawabnya sedikitpun. Aku hanya terus dengan tatapan kosong ku dan memikirkan siapa dibalik semua ini?

"Ferdi, Nak Nica kok malah berdiri disitu?Ferdi kamu ngapain bawa motor tapi Nica ga bonceng? Kamu mau ninggalin Nica sendiri?" Tanya Ibu nya Ferdi tiba-tiba.

"Eh Bu, nggak kok Bu. Ini Nica mau nunggu angkot Bu, Ibu mau kemana?" Tanya ku lirih sambil mencium tangannya Ibu Ferdi.

"Ini mau ke masjid depan tuh, udah mau adzan. Lah Ferdi kenapa kamu ga anter?" Tanya Ibu Ferdi.

"Ah nggak usah Bu, Nica bisa pulang sendiri kok. Lagian dah malem, kasian Ferdi kedinginan ntar kan dia masih cape kemarin camping di sekolah." Jawab ku cepat.

"Ca, kamu apa-apa an sih. Ntar aku dimarahin ibu mu. Ayo aku anterin." Tepis Ferdi.

"Iya Nak, kamu diantar Ferdi ya. Dah malem ga baik cewe pulang sendiri. Ntar kalau ada apa-apa dijalan gimana? Udah gapapa Ferdi pasti udah ga cape. Dia seharian tidur mulu. Lagian dia pulangnya minggu pagi kok." Tambah Ibu Ferdi.

Hah minggu pagi? Berarti dia emang udah ga nganggep aku ada.

"Ayo Ca, nanti keburu malem." Ajak Ferdi.

"Sana dianter ya Fer, Ibu mau sholat di masjid dulu. Kamu nanti habis nganter langsung sholat juga ya. Hati-hati dijalan ya kalian." Pinta Ibu nya Ferdi sambil berjalan menuju masjid di seberang jalan.

"Ya udah ayo," jawabku ketus.

Aku pun segera membonceng Ferdi dan jalan menuju rumah ku.

Setiba di rumah.

Aku gatau lagi apa yang harus aku lakuin, aku bingung, dan sepertinya aku sudah tak percaya dengan Ferdi lagi.

"Ah udah ah," Gumamku sambil mengulah hp ku.

"Hah apa ini," teriak ku saat melihat status Ferdi

'Tatapanmu akan selalu aku ingat U. P.'

Ya Allah maksud dia apa ini? Sungguh aku yakin yang dia maksud itu bukan aku. Aku langsung mengomentari status Ferdi. Dan Ferdi ngakunya itu aku. Tapi aku iyain aja, aku gamau ini berlarut larut. Tapi semakin kesini, semakin aku rasa dia sudah tak sayang lagi pada ku. Tak tertarik lagi lebih tepatnya.

1 minggu kemudian..

Aku dan Ferdi semakin renggang. Dia tak pernah mau lagi menemui ku. Ketika aku sedang jalan pulang sekolah. Tepatnya pukul 3 sore. Ferdi tiba-tiba mengechat aku lewat bbm.

'Ca, aku jemput kamu sekarang ya. Maafin aku selama ini aku salah. Kamu dimana? Aku jemput ya.'

Aku pun jawab tidak usah karena aku sudah di angkot jalan mau pulang. Padahal sih sebenernya aku masih di pintu gerbang sekolah.

Aku berbalas chat dengan Ferdi sampai di tempat aku turun dari angkot.

'Ca, mungkin hubungan ini ga bisa lagi kita lanjutkan. Aku tidak mau lebih menyakiti kamu lagi Ca. Aku suka sama seseorang, dan pasti kamu sudah tau.'

Aku pun membalas siapa? Dia tak mau menjawab. Dia tetap melindungi cewe itu.

Entah kenapa suasana lingkungan di tempat dimana aku menunggu Ayahku untuk menjemputku dipertigaan, tiba-tiba hujan deras dan petir menyambar. Tapi aku sama sekali tak takut dan tak menggubris apakah aku kehujanan atau bagaimana. Aku letakkan hp ku di tas dan aku berjalan menyusuri gang untuk pulang, karena Ayahku sangat lama. Aku sudah tidak tahan membendung air mata ini. Ya Allah kenapa Ferdi setega ini sama aku?

"Ca, kamu kenapa hujan-hujan an Nak? Kan Bapak sudah bilang tunggu di pertigaan!" Teriak Ayahku karena hujan begitu deras.

Aku pun tak bergeming dan langsung naik mobil Ayah dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, mungkin Ayah dan Ibu ku bingung dengan apa yang terjadi dengan ku. Aku seperti kena hipnotis, kosong rasanya. Tapi aku menyimpan rasa kesal, cemburu, sakit, marah, kecewa jauh di dalam lubuk hati ku.

Ku letakkan tas yang sudah basah tapi aku tau takkan basah sampai dalam soalnya tas ku ini anti air. Aku pergi mandi dan segera ganti baju hangat lalu mengeringkan rambutku. Langsung ku ambil hp ku lalu memblock kontak Ferdi tanpa menggubris chat nya. Aku sudah muak dan terlalu sakit.

*********

Bagaimana menurut kalian guys?? Apa yang dilakukan Nica sudah benarkah? Siapa pelakor yang telah merusak hubungan Ferdi dan Nica? Sungguh terkutuk wanita itu. Huweee author gemes dan kesal jadi baperr deh😭
Semoga Nica tabah, terus ikuti kelanjutan cerita mereka ya guys.

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca. ❤️

See u next👋



PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang