6. kencan pertama

1.1K 47 16
                                    

Memang benar rasa nyaman itu lebih berbahaya dari jatuh cinta.

-Dara


•••


Dita terus berkutat dengan cerminnya,ia berjalan menelusuri koridor dengan cermin ditangannya.

"Gue harus tampil lebih cantik nih. Biar aldi gak berpaling kaya kemaren" ucapnya sambil mengoleskan bedak dengan spons ke wajah cantiknya.

Aldi berlari kecil ke arah dita dan menyamakan langkahnya

"Eh dita" ucap aldi dengan senyum yang dipaksakan

"Aldi" ucapnya dengan suara kecil.

"Ngapain kamu kesini?" lanjutnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Lah. Lo kan pacar gue?" aldi menaikan sebelah alisnya

"Oh lo masih nganggap gue pacar? Masih inget sama gue?" dita menatap marah pada aldi

Aldi mengangguk lalu tersenyum kecil

"Kalo lo masih anggap gue pacar lo,terus kenapa kemaren lo belain dara depan pak tomi?" dita berbicara dengan gentir,cairan bening sudah berkumpul di matanya,dan siap untuk terjatuh.

"Lebay amat sih." aldi tersenyum miring

"Lo bilang ini lebay? Di, lo itu pacar gue,punya gue. Gak seharusnya lo bersikap kaya gitu ke cewe lain. Lo sayang kan sama dara? Bilang aja di bilang" dita memukul bahu aldi sambil terisak.

"Apaan sih dit? Gue cuma nolong dara. Dara itu temen lo, apa salahnya gue nolong dia? Lagian lo liat sendiri kan kemarin pak tomi udah keterlaluan sama dara. Lo sebagai temannya gak ngerasa kasian apa sama dia?" aldi menatap datar ke arah dita

"Gue gak mau kehilangan lo di" dita memeluk aldi dengan erat

Seperti biasa,aldi tidak membalas pelukannya,aldi hanya diam sambil menatap datar ke arah dita.

Dita melepas pelukannya lalu menatap aldi dalam "jangan pernah tinggalin aku ya di" dita tersenyum tulus

Aldi hanya membalasnya dengan senyum kecil.

"Oiya,kemarin aku gak sengaja liat kamu sama dara naik motor berdua" dita memaksakan seulas senyum

"Itu,kemarin dara gak ada yg jemput,berhubung mau hujan,jadinya aku anter dia pulang" alibi aldi

Dita hanya mengangguk lemah sambil ber'oh' ria

Aldi merogoh sakunya dan mengambil coklat yang dibelinya kemarin bersama dara.

"Nih. Buat kamu. Sebagai ucapan maaf" aldi memberikan coklatnya pada dita. Dengan senang hati dita menerimanya dengan mata berbinar "huaa makasih diii" dita bersiap memeluk aldi kembali

"Eeh dit,gausah peluk peluk ahh" aldi mundur satu langkah kebelakang, dita mengerucutkan bibirnya sambil mendelik sebal

"Yaudah yuk ke kelas di" dita menggandeng tangan aldi dan berjalan menuju kelas bersama.

Rasa TerdalamWhere stories live. Discover now