Tiga

3K 26 0
                                    

“Hey.. Kau tahu apa yang dikatakan perias rambut tadi sore kepadaku?” Jane kembali berinisiatif mengisi kekosongan yang lama-lama terasa canggung di antara mereka. “Semua laki-laki dipastikan mengalami stres jelang pernikahan mereka.”

“Omong kosong macam apa itu, Jane?” tampak kegelian yang memenuhi wajah mereka berdua.

“Oh, dan..” Menangkap sinyal positif dari reaksi Rian, Jane kembali melanjutkan perkataannya. “Menurutnya wajar bagi laki-laki untuk menarik diri persis sebelum hari pernikahannya.”

“Cukup, Jane. Kupikir kamu tidak mudah percaya hal-hal yang begitu.” Rian menatap Jane dengan kesal yang dibuat-buat.

Kali ini Jane terkikik sendiri.

“Tentu saja aku tidak percaya yang bagian menarik dirinya. Buktinya, tiba-tiba saja kamu menyuruhku naik ke atap, kita tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya, bukan? Asyik juga berada di atas sini.”

Jane kemudian berdiri, berjalan-jalan mengitari atap, dan beberapa kali berusaha berjalan mendekati sudut gedung agar dapat melihat ke bawah meski dengan takut-takut.

“Tapi aku tahu kamu sedang memikirkan banyak hal dan itu membuatmu sedikit tidak relaks.”

“Aku bahkan tidak tahu apa yang sedang aku pikirkan.” Rian memandang punggung Jane yang berdiri membelakanginya.

Perempuan itu kemudian berputar sambil tersenyum kepadanya, senyuman yang Rian nantikan dari Jane setiap kali ia merasa buntu dan tak tahu harus berbuat apa.

MENIKAHWhere stories live. Discover now