8. The Naver Ending Nightmare

2.8K 347 102
                                    


February 2017.

Flashback~~~

Jin sedang berada di depan cermin besar yang ada di kamarnya, merapikan rambutnya dan memutar-mutar tubuhnya mengecek lagi apakah pakaian yang di kenakannya telah sesuai dan rapi.

Senyuman manisnya terkembang saat ia menatap cincin yang ada di jari manisnya. Cincin pertunangannya dan Taecyeon. Pria sempurna yang terkadang sungguh aneh, itu pendapat Jin. Walaupun tak bisa dipungkiri Ia sangat mencintai pria itu. Mereka sedang merencanakan pernikahan mereka, pernikahan yg sangat diimpikan Jin.

Malam ini dirinya dan Taecyeon akan makan malam. Makan malam biasa memang, tapi walaupun begitu Jin tetap senang. Tentu saja bukan di restoran Taecyeon, kalo di sana sama saja Jin yang akan memasak makanannya.

Ini direstoran yang lebih terkenal dari restoran milik sang kekasih. Karna itu Jin bersemangat karna bisa makan enak sekaligus mempelajari cita rasa masakannya. Menyelam sambil minum air lah..

Tanpa sadar saat Jin sedang sibuk dengan angannya, Jungkook sedari tadi memperhatikan hyungnya dengan tangan menyilang  di depan dada, dia berdiri di frame pintu kamar Jin.

“hyung mau ke mana ?” tanya nya datar

“oh kookie, makan malam dengan taecyeon..” ujar Jin dengan sumringah

“dimana ?” lanjut jungkook

“di de’amor resto.... hehe” ujar masih dengan kegiatan merapikan pakaiannya.

“hatiku tidak tenang..” sambung Jungkook.

Betul memang dia cemburu, tapi di balik kata-kata itu dia tidak sepenuhnya bohong. Ada rasa gusar di dalam hati Jungkook.

“waee?? Aku kan pergi bersama Taecyeon. Kookie-ya, jangan terlalu sebal padanya, dia itu menyukaimu tau..eum ?” ujar jin yang telah berjalan ke arah Jungkook dan mengelus pipinya

“hah. Itu hanya di depan hyung saja, suka apanya” ujar Jungkook malas.

“heemmm kau ini...” jin hanya memasang wajah cemberutnya dan menatap arlojinya sekilas, sudah jam 06.30 ia harus bertemu taecyeon jam 7 malam di restoran.

“kook, hyung pergi dulu ya, jangan cemberut.. hyung kan jadi ikut gelisah. Ayo senyum” ujar Jin masih dengan mencubit pipi Jungkook.

Jungkook hanya mengeluarkan smirk nya terpaksa, membuat Jin mendengus sebal..

“haaahh.. hyung pergi dulu, jangan tunggu hyung, hyung mungkin pulang telat.” Ujar Jin seraya menuju pintu keluar menuju mobilnya.

Ia melajukan mobilnya menuju restoran tempat dia dan Taecyeon akan bertemu. Hampir separuh perjalanan ke sana ponsel Jin berbunyi. Diliriknya sekilas ponsel yang ada di nakas mobil , pesan suara dari Taecyeon.

“sayang... maaf hyung tidak bisa makan malam dengan mu, ada urusan yang benar-benar mendadak yang harus di urus. saham Resto sedikit terganggu, karna itu hyung harus mengurus beberapa file.. Jin sayang maaf ya.. besok malam hyung akan ke rumahmu,

langsung bertemu eomma dan appa mu, ne~~ mohon jangan cemberut, hyung juga hanya di apartemen, tidak bisa keluar karna semua ini. Sekali lagi maaf, hyung merindukanmu. Saranghae uri baby Jin~~”

ujar taecyeon menyudahi pesan suaranya, suara nya terdengar begitu menyesal Jin jadi tak enak hati untuk marah.

“haahh.. apa aku bawakan makanan saja ya untuknya, lagi pula dia ada di apartemen. Baru setelah itu aku pulang, sia-sia kan dandan kalo tidak pamer padanya..” monolog Jin.

My Moon and My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang