Mino terbangun dari tidurnya dan memegangi kepalanya yang berat dan juga pusing dan Mino sedikit mengeluarkan suara erangan sambil memegangi kepalanya.
"Kepalaku... " ujar Mino memegangi kepalanya dengan salah satu tangan nya dan mengeluhkan kepalanya yang terasa sakit
Mino merubah posisinya dan terduduk Mino membuka matanya.
Mino terkejut saat Mino membuka matanya, Mino baru sadar bahwa Mino tidak tidur di kamar miliknya.
"Dimana aku" kata Mino terkejut dengan mata yang menatap sekeliling kamar ini.
Mino lalu berusaha untuk mengingat kenapa Mino bisa tidur di kamar ini.
"Benar, aku mabuk di kedai restauran milik Taeyeon noona setelah itu...... " kata Mino menggangtungkan perkataan nya berusaha mengingatnya lagi
Saat Mino masih berusaha untuk mengingat kejadian yang telah terjadi padanya kenapa Mino bisa tertidur di kamar ini, tiba-tiba saja seseorang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, membuat Mino terkejut.
"Kau sudah bangun rupanya, aku khawatir kau masih bernafas atau tidak, karena kau tidur nyenyak sekali. Apa ini pertama kalinya kau tidur nyenyak di kamar orang lain?" tanya Irene dingin
Mino membulatkan kedua matanya bulat sempurna menatap Irene.
"Irene..... Ka-kau...... Kau kenapa disini?" tanya Mino gagu efek terkejut
"Mwo?!" ujar Irene dengan nada tinggi dan tersenyum kecut
"Ini kamarku, apa kau belum sadar dari mabuk? Atau kau juga tidak mengingatnya?" sambung Irene
"Padahal kau membantuku untuk mendekorasi kamar ini" gumam Irene dengan suara pelan.
"Keluarlah aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, aku harus pergi kuliah" sambung Irene sedikit dengan nada membentak
"Bahkan setelah kau menolakku aku masih berbaik hati" ujar Irene dengan suara pelan berjalan keluar dari kamar nya sendiri.
Mino bangkit dari duduknya dan mengikuti Irene dari belakang menuju meja makan dan sarapan bersama-sama.
Irene dan Mino duduk di meja makan dan duduk dengan saling berhadapan.
"Apa kau yang memasak semua ini?" tanya Mino kagum saat menatap makanan begitu banyak di atas meja
"Sebenarnya aku tidak ingin, tapi--" kata Irene menggantungkan perkataan nya dan menghela nafasnya panjang
"Makan saja dan jangan bertanya" sambung IreneMino mengambil sendok dan mencicipi sup buatan Irene.
Setelah Mino mencicipinya, Mino terdiam sebentar dan menatap wajah Irene tanpa ekpsresi.
Irene yang melihat ekspersi Mino itu lalu berkata "aku sudah lama tidak memasak, jadi aku bisa mengerti jika masakan nya tidak enak"
"Ini enak, bahkan sangat enak" kata Mino sembari mengacungkan salah satu jempolnya
"kau pintar memasak tapi kenapa kau sering makan ramyeon dan makan di restauran luar jika kau bisa memasaknya sendiri" sambung Mino"Karena aku akan mengingat ayahku, makanan yang aku siapkan untukmu ini adalah masakan kesukaan ayahku, aku berusaha dengan susah payah agar aku tidak menangis saat memasaknya. Jadi tolong nikmati makananya" jawab Irene sambil menundukan kepalanya berusaha menyembunyikan kesedihan nya
Mino meletakan sendoknya kembali saat menatap wajah Irene yang tampak sedih itu
"jangan memaksakan dirimu jika itu semua berat bagimu, lagi pula ramyeon juga lumayan lezat" kata Mino berusaha menghibur Irene
![](https://img.wattpad.com/cover/146123318-288-k999788.jpg)
YOU ARE READING
F O O L [END]
Fanfiction{Bijaklah dalam memilih bacaan} Menjadi seorang penolong demi untuk menebus kesalahan keluarganya di masa lalu.