Eight

5.6K 475 139
                                    

Kageyama meminta izin untuk pulang lebih awal pada Daichi dan pelatih ukai, tadi malam Hinata menangis sampai lelah dan akhirnya tertidur, keadaan Kageyama juga tidak lebih baik, matanya merah dan sedikit berkantung, dia terus menerus menguap dan tidur di kelas, untungnya tidak ada yang benar-benar peduli.

Di perjalanan pulang kilasan tentang kejadian tadi malam berputar di kepalanya, dia memeluk Hinata dan mengucapkan kata-kata bodoh yang memalukan. Kageyama memerah. astaga, bagaimana bisa dia menjadi begitu memalukan di depan Hinata?.

Kageyama menggelengkan kepalanya untuk menepis ingatan bodoh itu. dia menghela nafas, bukan saatnya memikirkan hal remeh seperti itu, yang harus dia lakukan adalah pulang dan memastikan keadaan Hinata, berharap anak itu sudah makan dan tidak melakukan hal bodoh apapun yang menyusahkannya nanti.

Kageyama mempercepat langkahnya menuju rumah, mengingat dia hanya meninggalkan Hinata dengan sarapan dan teh hangat, dia mungkin belum makan siang atau bahkan belum bangun sama sekali.

Kageyama membuka pintu dan berjalan masuk, matanya melebar karna terkejut saat mendapati seonggok daging berambut oranye mengenakan jaket club volly karasuno miliknya dalam wujud Hinata shoyou. Bocah itu tertidur di atas lantai di sudut ruang tamu, dia memeluk lutut nya dalam upaya lebih untuk menghangatkan diri, wajahnya masih merah karna demam dan keringat mengucur dari helai anak rambutnya.

Kageyama menelan ludah, bukan hanya karna Hinata melakukan hal bodoh dengan tidur di lantai, tapi mungkin juga karena dia mengenakan jaketnya dan... Itu sangat baik di mata Kageyama.

Kageyama mungkin akan melompat pada Hinata jika saja dia tidak ingat bahwa Hinata adalah tamunya, yeah... Meski alasan itu tidak begitu penting menurutnya. Mengabaikan fantasi liarnya Kageyama beranjak dari tempatnya untuk membangunkan Hinata.

"Oi! Boke, ayo bangun! Apa yang kau lakukan!!!"

Hinata mengerang sebentar,  perlahan dia mendongak dan berkedip beberapa kali pada Kageyama.

"Kageyama...kau sudah pulang?" Hinata mengatakannya dengan eskpresi inoncent dan itu membuat kerongkongan Kageyama terasa kering.

"Bodoh! Kenapa kau tidur di sini!!!" Kageyama segera memarahinya, tangannya memeriksa dahi dan leher Hinata, lalu mengeluh Karna panas bocah itu lebih parah dari yang semalam.

"Itu salahmu... Kau tidak mengatakan apapun padaku saat pergi..." Hinata cemberut, dia merentangkan tangannya seolah meminta Kageyama memeluknya. Alis Kageyama mengerut.

"Apa?"

Hinata menggembungkan pipinya, " gendong aku Kageyama..." Pintanya manja. Seolah itu adalah hal yang sudah biasa dia lakukan, Kageyama berdiri dari posisi duduknya, tangannya terlipat di atas dada dan dia menggeleng, menolak permintaan Hinata.

"Maaf sekali, tidak ada tumpangan untuk menaiki tangga ke kamar..." Kageyama mungkin menyukai Hinata tapi dia sama sekali tidak berniat untuk memanjakannya. Hinata mengerang dan terlihat kecawa, dia kembali memeluk lututnya yang terbuka.

"Pelityama..."grutunya kesal.

"Sudahlah, ayo berdiri aku tidak mau demammu tambah tinggi dan mati di rumahku..."Kageyama berjalan menjauhi Hinata, dia sudah bersiap untuk menaiki tangga, tapi langkahnya terhenti begitu saja saat menyadari Hinata tidak bergeser dari tempatnya.

"Hinata... Ayolah..." Kageyama menghela nafas lelah sebelum akhirnya kembali kepada Hinata.

"Kakiku gemetaran... Aku tidak kuat berdiri..." Lirih Hinata tanpa mengangkat kepalanya.

"Aku mati-matian untuk berjalan kesini kau tau... Aku menunggumu..."

Kageyama menahan nafasnya, sedikit tidak percaya jika hal bodoh yang di lakukan Hinata adalah untuknya.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: May 03, 2018 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

[KAGEHINA] I'll Be ThereTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon