19. Ternyata?

750 68 1
                                    

"sumanti?"

"hm iya"

"kamu.. cantik..."

"...tapi aku belum mencintaimu..."













"...soalnya rambut kamu banyak ketombenya nih, buset udah berapa taon sih ga dikeramas?"

"EH ANJIR SERIUSSSS? SOOMAN KAMU JUJUR BANGET SIH AKU NGGAK SUKA!"




slap!

"haaaah ngebosenin amat dah, 2k18 masih ada aja film picisan begitu, malu-maluin lagi si cewenya udah mukanya horor, ketombe-an pula."

setelah Renjun mematikan televisinya pakai remot, ia langsung berbaring di sofa.

jangan pikir Renjun matiin televisi pake tongkat bisbol, bisa jual ginjal dia buat ganti ruginya.



"ini juga nenek Sunny rumah segede istana negara gini cuma dihuni sendiri—ples segudang pembantu sih, ganiat apa pindahin semua cucunya dimari? keteteran semua mending serumah ye gak?" monolognya sambil memandang langit-langit bernuansa mewah dan megah yang ada diatasnya.

"eh tapi kalau semua anak cucu nenek dirumah, ada... tante Yiyang? hiiiiy mati aja gua bayanginnya" Renjun bergidik ngeri, bahkan ia sampai terduduk dari tidurannya saking seremnya Yiyang.



sabtu siang, Renjun sedang berada dirumah Sunny karena malas kuliah—katanya, tetapi apesnya hari ini Sunny malah ke Korea karena ada jadwal bersama grupnya.

heran, udah nenek-nenek masih aja jingkrak-jingkrak dipanggung, gua ngilu liatnya /g.







oke, kembali ke Renjun yang sendiri dirumah Sunny. kenapa Renjun bisa nyasar disana?

mari kita flashback saat kemarin sore...

"YA KAMU SIH JADI COWOK TUH PENGERTIAN DONG!" teriak Koeun.

"KA–"

"eh- eh woi ini ada apa? kok pada ribut?" tiba-tiba Mark datang menengahi Koeun dan Renjun.

"ka... mah apa tadi lanjutannya?" bukannya menjawab pertanyaan Mark, Renjun malah bertanya kepada Koeun apa yang harus ia katakan.

"kamu tuh ya akutuh manusia bukan superman, atau ironman yang duapuluh empat per tujuh bakal jagain kedamaian dunia" jawab Koeun sambil membaca kertas ditangannya yang diketahui itu adalah sebuah naskah.

"oalaaaah, lagi latihan drama ya? buat apaaan Njun?" tanya Mark.

"AH GARA-GARA PAPAH NIH, JADI LUPA DIALOG" teriak Renjun tak lupa sambil menghentakkan kaki kanannya tanda kesal.



"yeeeu, kirain lagi bertengkar sampe tutup pintu noh papa, kasian Ningning sama Jisung tuh diluar"

"serah pa, aing ngambek pokoknya"

anjir ini laki apa bukan sih? batin Mark kesel.


"aha! buat ngehilangin badmood kamu, papa ada ide!" seperti ada bohlam melompat keluar dari kepalanya, Mark tampak bahagia dan sumringah.

"apaan? kalo garing nih bentar lagi gua tendang keluar bumi"

anjir kurang ajar nih curut batin Mark dan Koeun.

"habisnya papa bosen nih, pengen ngerjain itutuh para anak ayam" ujar Mark sambil mengerucutkan bibirnya.

"ANJIR JIJIK"

"YA KOK AKU SIH PAH YANG KENA!"

begitulah teriakan Koeun dan Renjun plus Mark dihadiahi jitakan dari mereka berdua.




"gini, papah ada dare buat kamu"

"P?"

"singkat amat njir kayak chat mantan. jadi gini, kamu—"

ngiiiiiing.

belum saja Mark menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba ada dua ekor nyamuk yang bernyanyi ditelinganya.

dengan cepat ia mengeluarkan on*e push v*ape dari kantong celananya dan menyemprotnya kemana-mana.

bahkan sampai mengenai Renjun.

"BUSET PA INI MATA YA ALLAH... PERIH MATA HAMBA GUSTIIII" teriak Renjun, karena semprotan Mark memang terlalu lebay sampai-sampai mengenai mata Renjun.

Koeun cuma ketawa ngeliatnya, dasar ibu tidak manusiawi.

"eh eh sorry dah sorry, sampe dimana ya? oh iya, dare buat kamu kalo kamu berhasil tinggal dirumah nenek seminggu ntar uang jajan kamu mambah tapi cuma seming–"

"BENERAN PAH? OKE DEAL BOS!" potong Renjun lalu ia jingkrak-jingkrak bahagia.




"EH BENTAR!"

plaaakkk!!!

"ada nyamuk dipipi kamu tadi" lalu Mark berlalu dari kamar Renjun.

"YA ALLAH YA RABBI SAKIT PAH INI DIGAPLOKNYA PAKE URAT AMAT! PEN NANGIS AJA GUE!"






dan begitulah penyebab Renjun mendekam bosan dirumah Sunny.

iya dia bosan sama wifi, PS1000, game center mini, dan segala kemewahan rumah Sunny.

dasar gawaras.








"BANG REEEEEEEEEN!!"

Renjun langsung menengok kearah pintu utama yang memang sepanjang hari terbuka lebar dan disana terpampanglah Jaemin, Haechan, dan Chenle berlari dengan slowmotion.



"BANG REN TAUNYA DISINI?!" teriak Ningning yang tiba-tiba sudah ada disamping Renjun dan membuat anak pertama Lee bersaudara ini terperanjat kaget.

"tau nih, kita semalem sampe susah ngejar si Chenle, Jaemin, Jeno, sama siitem mereka malah konvoi dijalan" cerocos Hina.

"anjir siitem, sakit kokoro aku, Hin."

"HOEEEEK!"


Renjun hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal "hehehe, ini aslinya dare dari papah"

"HAH SERIUS?!"

"KALAU BERHASIL DIBELIIN PS1001 KAGAK?!"

"ATAU DIAJAK BORONG MAKE UP GITU?!"

begitulah reaksi ga woles dari anak ayam keluarga Lee ini.

"anjir gak lah, cuma da—HMMMPH! HMMMMPH!"

"hahaha dia lakuinnya suka rela kok, gak Papah kasih apa-apa" Mark yang secara tiba-tiba mendekap mulut Renjun hanya tertawa dan membuat anak-anaknya cengo.





"eh mumpung lagi dirumah nenek nih, makah besar kuy?" tanya Koeun antusias berusaha nenglihkan pembicaraan.

"KUY LAH MAH ASEQ UY MAKAN MAKAAAAAAN!" teriak Lee bersaudara sambil berhambur ke ruang makan, minus Jeno dan Renjun mereka sih biasa aja ke ruang makannya.

"Alhamdulillah, selamat dompet gue" Mark mengelus dadanya.

"eit eit eit, imbalan buat aku jangan lupa ya, uang kamu gak terkuras banyak gara-gara mereka, hehehe"

"yaelah tetep aja duit gue yang jadi korban."




















TBC

kok jadi gaje sih? wkwk maafkan yang penting lucu //ga lucu juga woe.
lagian ini ngapain sih publish malem-malem siapa yang mau baca?! //murka.

Mark's Family Story | NCT Dream x SR19GWhere stories live. Discover now