20. Datang, Kerjakan, Lupakan

782 67 7
                                    

"hOAAAAHMMMMH!!"

"WOY BIASA AJA KALI LU NGUAPNYA, BAU AMAT."

Haechan mengerutkan keningnya setelah menguap karena teriakan teman yang ada didepannya ini.

ia terkejut saat melihat sekeliling, seluruh siswa maupun guru pengawas sudah hijau-hijau wajahnya.

"HADEH DAH WOY INI NGUAP AJA BAUNYA KETERLALUAN BELUM KALAU KENTUT KALI YA!" teriak Hina yang kebetulan disebelah Haechan, dan hanya dibalas cengiran tanpa dosa.

——


tak terasa berbulan-bulan berjalan, mereka bertemu lagi dengan yang namanya ujian, dimana banyak siswa-siswi yang memegang prinsip datang, kerjakan, lupakan.

hadeh, ini curhatan gua aslinya mah.

tak terkecuali team boys dari keluarga Lee ini.

oke kembali ke Haechan dan ruang ujiannya.

karena Haechan menguap dengan luar biasa, terpaksa semuanya ujian di tengah lapangan, untungnya sedang tidak panas.

"YA ALLAH SABARKAN HAMBA LAGI PUASA BARU HARI PERTAMA DAPET COBAAN NA'UDZUBILLAH LUAR BIASA" teriak salah satu teman sekelas yang diketahui bernama Sanha.

"yeeeeeh biasa juga lu kentut baunya melebihi si Haechan mah" celetuk Hyunjin.

"jahat kamu jin:("

dan bagaimana dengan kelas Jeno dan Jaemin? mari kita lihat.

Jeno sih— sebenarnya dia pintar, cuma suka diem diem bae jadi kadang di godain sama Felix, "ngopi ngapa ngopi, diem diem bae"

jangan lupa ada seperti koma diatas diujung bae. maklum, medok.

kembali kepada fokus awal, Jeno yang santai mengerjakan soal. sebenarnya ia tidak santai-santai banget sih, malah tidak bisa santai.

entah bagaimana pola pikir sekolah dalam menyusun kelas per-ruangan jadinya kelas XI IPS 7 mendapat teman sebangku dengan X IPA 2 dimana itulah kelas yang dihuni oleh sang pujaan hati, Herin Seo.

dan kebetulannya lagi, ia sebangku dengan perempuan ber-lesung pipi ini.

"kak Jeno... boleh nanya?"

"e—eh, boleh sih. ma—mau eh na-nya eh..." Jeno malah tergagap maksimal, Herin hanya terkekeh.

hadeh lemah sama ginian, batin Jeno.

"uhm... ini caranya gimana ya?" karena duduk mereka sedikit berjauhan, terpaksa Herin serta merta kertas soalnya mendekat ke Jeno, dan begitu juga sebaliknya—serasa kerja kelompok.

"oh... mudah ini—"





"UHUUUUKKK! HEEEEM YANG DIPOJOKAN DUNIA SERASA MILIK BERDUA UHUY" teriak Jaemin tanpa dosa.

semua yang ada diruangan menatap kearah Jaemin yang cengengesan melihat saudaranya ini, tapi—







"JAEMIN LEE! KERJAKAN SOAL KAMU DILUAR! SANA NIKMATI DUNIAMU!"

——








Ningning akhirnya bisa bernafas lega sekaligus bahagia karena ia tak seruangan dengan kembarannya yang mengesalkan itu.

jadi dengan hati riang gembira Ningning mengerjakan soalnya.


tapi itu tidak berlangsung lama karena...





"UHUY NENG CANTIK NANG NING NING NANG NUNG NOMER 5 PILGAN A B C APA D NIH?"

yap, itulah peganggu kedua bagi Ningning setelah Chenle, namanya Samuel.

sejak hari pertama UAS Samuel selalu berteriak gamblang seperti itu sehingga membuatnya jadi perhatian satu sekolah.

iyap, Samuel artisnya sekolah.


"CUY NING—"

"BISA DIEM GAK SIH?! BELUM YA LU GUE CEKOKIN RUMPUT DILAPANGAN!" teriak Ningning murka.











"LAH? HAHAHAHAHA, haduuuuh kesian nih kembaran gue"

Chenle yang baru keluar dari ruangannya langsung mendapati pemandangan saudari kembarnya sedang berada ditengah lapangan, menjewer kedua telinga dan nengangkat satu kaki.

"DIEM LO ATAU GUE GAPLOK SEPATU LU!" teriak Ningning nge-gas.

"sans dong sist, gausah nge-elpiji" sahutnya lalu ngacir sambil tertawa keras, tetapi sebelumnya...






"CHENLEEEEEEEEEEEEEEEE SAKIT WOY AWAS AE LU NTAR KITA GELUT POKOKNYA!" teriak Ningning semakin murka karena kepangannya diambil Chenle yang sudah berlari menjauh darinya.

"sans ajalah Ning, keluarga lo kan kayaraya minta lagi aja sama bokap lo" celetuk Samuel yang ada disampingnya membuat Ningning semakin keki.




"BUUUUU IBU BUSET WOY ITU SIAPA YANG NIMPUK SAMUEL PAKE SEPATU DAH."

dan berujung Samuel dikejar Ningning dengar lari-supernya.

——




"HUAAAAH! capek! puasa-puasa gini malah UAS!" teriak Jaemin, sedangkan Jisung dan Haechan sudah terkapar dilantai.

"emmmm eskrim enak nih!" celetuk Hina lalu berlari ke dapur sebelum ia dilempari kaus kaki oleh Jaemin.

"dasar kampret— andai gue juga cewe, puasa gini bisa makan eskrim hehehehe." monolog Jaemin sambil cengengesan sendiri.




Jeno yang baru saja masuk kedalam rumah bersamaan dengan Ningning dan Chenle sudah menatap ngeri kembarannya yang satu ini—Jaemin.

"hehehehehehehe."

"itu Jaemin kenapa dah?" tanya Chenle.

"pusing kali sama soal UAS tadi."

"yaelah UAS aja dipikirin, harusnya nih ya, datang, kerjakan, lupakan. gausah pusing-pusing" imbuh Hina yang baru saja keluar dari dapur, tak lupa semangkuk es buah ditangannya.

"eh buset ini kok enak sih? slrrrrp!"






"JAEMIIIIIIIIN SETAN LO YA INI GAGAL MAKAN GUE KAN JADI ES BUAH KAUS KAKI GINI, BIKIN KESEL AJA LU SIANG-SIANG!"








begitulah kehebohan Lee bersaudara dihari itu.












TBC

Mark's Family Story | NCT Dream x SR19GWhere stories live. Discover now