AWAL KEJADIAN

1.2K 26 0
                                    

Lyoid Tri Bautier, isrtinya Jian Relica Bautier, dan putri kesayangan mereka Tulip Olivie Bautier. Memang pantas dinobatkan sebagai potret keluarga bahagia. Keluarga besar Bautier tidak pernah dan tidak akan pernah kehabisan harta.

Sampai suatu malam terjadi kecelakaan mobil yang merenggut kebahagiaan Bautier. Kalau saja Lyoid dan Jian terlambat memeluk putri mereka— putri kesayangan mereka. Korban tentunya berjumlah 5 orang, termasuk sang supir dan Kenneth Giovardan.

Kenneth atau yang biasa dipanggil Ken oleh para Bautier, adalah tangan kanan Lyoid. Ia sangat loyal kepada Lyoid dan keluarga besar Bautier. Tak pernah terbesit pula kesetiaannya akan berakhir pada malam itu. Sejatinya semua yang hidup memang akan berakhir kembali padaNya. Tapi? Ken merasa kehidupannya belum cukup untuk membalas setiap kebaikan Bautier.

"Ibu Ayah.. Ayah.. Hiks, kalian merah-merah. Pak supir! Om Ken! Siapa saja? Tolong.. tolong.." Si kecil mencoba meminta pertolongan dalam keterbatasannya. Suara mulai serak, mata mulai membengkak, memang miris.

"N-nona? Nona Livi. Nona masih hidup? Tenang, everything is gonna be alright. Jangan menangis, Ya?" Ken menahan sakitnya kehilangan kedua kaki. Tapi hal itu tidak menghambatnya meraih tangan kecil putri Bautier.

Ken membuka matanya lebar-lebar sambil mencari celah yang setidaknya akan muat untuk Tulip.

"N-nona, lihat tombol kuning dikiri nona? Tekanlah, lalu keluar." Ken berusaha menunjuk tombol kuning itu, tapi Tulip kecil benar-benar membatu ditempat. Bagaimana mungkin ia menginjak orangtuanya sendiri demi keselamatan pribadi? "Nona! Cepat tekan!"

Bentakkan Ken sontak membuat Tulip takutnya semakin menjadi, ia mulai menekan tombol yang dimaksud Ken. Langit-langit mobil terbuka sedikit, mungkin macet akibat kerusakan sistem. Tapi cukup muat digunakan Tulip untuk keluar.

Tanpa diberi aba-aba Tulip langsung menggunakan tubuh Ayahnya yang besar sebagai tumpuannya meraih jalan keluar. Berulang kali ia menitikkan air mata dan meneriakkan kata maaf.

Setelah berhasil keluar, ia membuka pintu depan. Dimana Ken masih hidup. Tulip menarik keluar Ken dengan sekuat tenaga, namun Ken tersangkut. Ken sangat merasa bersalah karena tidak bisa membantu putri majikannya disaat-saat terakhir, malah ia yang merepotkan Tulip.

Ken mendengar suara, seperti suara percikan api? Ken dengan sekuat tenaga mendorong Tulip sampai terjungkal jauh. Tak berselang lama Tulip terdorong.

Mobil berakhir dengan ledakan.

BROTHER OR NOT|COMPLETED✅Where stories live. Discover now