10 TAHUN LAMANYA

663 16 0
                                    

Tahun demi tahun berlalu sangat cepat, tanpa diperkirakan lambat laun 2 anak kecil yang memendam kenangan pahit masing-masing sudah bertumbuh dewasa. Selisih 4 tahun tidak terlalu terlihat saat mereka mulai masuk Sekolah Menengah Atas.

Selalu saja seperti itu. Kakak dan Adik.. Kakak dan Adik.. lagi, lagi, dan lagi. Tulip tidak pernah merasa puas akan status itu. Dan nama Lienna yang membuatnya semakin sebal, memanggilnya dengan sebutan lain. Bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan nama asli. Bisa saja itu nama cinta pertamanya yang digunakan untuk memanggil Tulip.

Luka bakar akibat kecelakaan 10 tahun lalu selalu ditutupinya dengan perban. Sengaja, Tulip sangat tidak mengharapkan bisa ingat kembali dengan bayangan masa kelamnya. Diawal semua anak satu sekolah heran, namun lama-lama mereka terbiasa melihatnya.

"Lienna, ayo pulang."

Suara itu, sangatlah ceria dan menyenangkan untuk didengar. Terutama bagi Tulip. Yah, meski banyak juga yang mengetahui kalau Tulip dan Sandres bukanlah saudara sedarah berakhiran membenci kedekatan mereka. Habisnya Sandres lambat laun berubah semakin tampan dan dia menjadi sangat terkenal satu sekolahan dalam waktu yang singkat.

"Sandres, putar-putar dulu ya? Aku bosan dirumah besar yang kosong itu." Tulip berhenti dipertengahan jalan dan memetik salah satu bunga liar di dekat rel kereta. "Well, rumah besar yang kosong itu rumahmu." Sandres menggaruk belakang kepalanya sambil terkekeh.

Tulip tersenyum. Sandres merasakan degupan aneh di dadanya, bagaimana bisa Sandres baru sadar kalau Tulip bisa secantik ini? Tak heran sewaktu disekolah selalu saja ada yang berusaha menggoda Tulip kalau Sandres lalai.

Taman bunga yang sangat cantik terlihat biasa saja di mata Sandres. Yah, bunga bukan hal kesukaan pria pada umumnya, Kan? Tapi coba lihat! Tulip mengawasi Tulip, lucu sekali~ dia kelihatannya sangat tertarik dengan bunga Tulip.

"Ayah yang menamaiku Tulip, katanya saat aku lahir bunga tulip bermekaran." Tulip duduk di tengah hamparan bunga tulip. Sandres pamit sebentar untuk membeli minuman dingin di toko terdekat.

"Uh, makannya jangan panggil aku Lienna. Namaku Tulip, Tulip Olivie Bautier."

BROTHER OR NOT|COMPLETED✅Where stories live. Discover now