KELUARGA GIOVARDAN

846 25 0
                                    

Tulip Olivie Bautier ditemukan para penyelamat dalam kondisi tak sadarkan diri, dengan sedikit luka bakar di tangan kiri akibat ledakan besar itu. Tulip tak sadarkan diri selama 2 hari.

Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang anak laki-laki bersurai coklat kemerahan,, warna matanya yang coklat.. barisan gigi putih yang rapih.. disertai lesung pipi.. dia tampan.

Kalau saja Om Ken melihat, pasti dia akan terkejut mengetahui betapa miripnya mereka.

"Halo, Lienna. Aku Sandres Kio Giovardan." Dia mengelus tangan kiri Tulip yang diperban, gerakannya sangat perlahan dan penuh kehati-hatian. Sama seperti Kenneth.. mengelusnya disaat berusaha menenangkan.

"Lienna, aku 9 tahun. Tapi aku sudah besar, lihat ini!" anak laki-laki yang bernama Sandres itu melompat-lompat tak beraturan di atas sofa. Seakan menujukkan dialah yang paling tinggi disana. Tulip sama sekali tidak tertarik melihat kelakuan konyol Sandres.

"Lienna, aku suka padamu! Apa Lienna membenciku?" ucapan Sandres setelah penat melompat-lompat membuat Tulip membelalakan mata.

Ia menggeleng perlahan "Aku tidak benci siapa-siapa. Namaku Tulip Olivie Bautier, umur 5 tahun." Sandres mengangguk-angguk, sangat senang sekali mendengar Tulip menjawab celotehannya. Tetap saja Tulip dipanggil dengan Lienna, entah kenapa Sandres menamainya dengan sebutan itu(?)

Kemudian seorang suster bernama Hani Giovardan masuk bersama 4 orang dokter spesialis, kelihatannya mereka baru saja selesai berbincang mengenai hal-hal yang dirahasiakan dari anak seumuran Sandres dan Tulip. Entah apa yang membuatnya menangis sambil mengelus kepala Tulip.

"Yang sabar ya Nona. Jangan menangis, mulai sekarang tante akan merawatmu. Dia putra tante, dia juga akan mejadi kakakmu." Hani orang baik, dia tulus.

"Ibu! Aku punya adik perempuan? Sekarang Lienna jadi adikku? Serius, Bu? Serius?" Sandres juga kelihatannya sangat polos dan baik hati.

Tulip membuang wajahnya menghadap jendela, dia melihat cerahnya matahari bersinar. Mungkin Ayah dan Ibunya akan kelabakan mengetahui putrinya mendapatkan luka bakar di tangan, meski sedikit mereka sangat protektif terhadap Tulip. Ah~ Tulip teringat lagi. Kejadian yang berlangsung sangat cepat dan tiba-tiba. Bahkan tanpa firasat apapun.

"Om Kenneth Giovaradan, mati? Dia selamat? Bagaimana dengan kakinya? Masih terjepit?" Tulip kembali berbaring, kali ini dia bertanya sambil melihat Hani. Semua orang yang ada disana merasa heran akan apa yang Tulip tanyakan, bagaimana tidak? Orang yang dicari pertama bukan sosok Ibu dan Ayah, melainkan Ken yang notabennya hanyalah anjing loyal keluarga Bautier.

Mata Tulip meredup dan berkaca-kaca, dalam hati dia berucap maaf ribuan kali. Meskipun begitu, kata maaf tidak akan membangkitkan orang yang sudah mati.

Sangat berat beban yang harus ditanggung anak usia 5 tahun.

BROTHER OR NOT|COMPLETED✅Where stories live. Discover now