• Part 1

4.4K 352 4
                                    

Irene melangkahkan kaki jenjangnya dengan pelan, ditambah dengan pantofel heelsnya yang menambah kesan anggun pada dirinya.

Semua yang melihatnya terpana kagum. Kemeja biru muda dibalut dengan jas biru tua, ditambah riasan tipis menunjang kesan segar dan ceria pada wajah Irene.

 Kemeja biru muda dibalut dengan jas biru tua, ditambah riasan tipis menunjang kesan segar dan ceria pada wajah Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia tersenyum menyapa kanan-kiri, pada setiap orang yang ia lewati, padahal belum ada satupun yang ia kenal.

Ya, ini adalah hari pertamanya bekerja setelah lolos interview kemarin. Ia juga sempat mendengar 'dongeng' tentang garangnya bos di sini.

Tapi toh mau apa? Dia ini Irene, cewek tangguh yang dengan beraninya merantau ke Jakarta. Meninggalkan ibu dan adiknya di Surabaya sendiri.

Irene sudah tidak memiliki ayah sejak ia masih duduk di bangku kelas 6 SD. Ia berjuang membantu ibunya membanting tulang untuk mencari rezeki.

Dibuktikan dengan berhasilnya ia mendapatkan beasiswa penuh saat SMA dengan jalur akselerasi, sampai diterima di Universitas ternama di Surabaya lewat jalur undangan prestasi, yang artinya ia tidak membayar sepeserpun selama ia bersekolah, dan malah mendapatkan uang saku setiap bulannya.

Ia lulus S2 dengan predikat cumlaude di tahun ini, dan juga langsung mendapatkan tawaran pekerjaan dari beberapa perusahaan.

Namun ia memilih masuk ke perusahaan ini walaupun ia sudah mendengar desas-desus kencang tentang bosnya yang galak. Namun perusahaan inilah yang menawarkan gaji paling banyak.

Ia harus memenuhi kebutuhannya dan keluarganya, apalagi tahun ini adiknya akan masuk ke Universitas.

Ia masuk ke lift, lalu menekan tombol 7. Kemarin, ia sudah dibreafing habis-habisan oleh HRD yang meng-interviewnya, dan saat ini ia siap melangkahkan kakinya ke depan pintu besar yang tertutup rapat.

Irene mengetuk pelan pintu jati tua ini, sampai ada yang menjawab 'masuk' dari dalam.

Irene menarik napas sebentar, lalu masuk ke dalam dengan perasaan gugup.

Ia berdiri tepat di depan kursi, lalu mengucap salam, "Permisi, apakah saya diperbolehkan duduk?"

Sesorang yang sedang duduk di hadapannya sambil membaca berkas, melirik Irene sebentar, lalu mengangkat kedua alisnya, "Duduk."

Irene tersenyum, lalu duduk di hadapan bos barunya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Irene tersenyum, lalu duduk di hadapan bos barunya ini.

"Selamat pagi, Pak. Saya Bae Joohyun, biasa dipanggil Irene, sekertaris baru Bapak," ucap Irene.

Bosnya masih saja diam, sampai akhirnya ia menutup berkas dan melipat kedua tangannya.

"Hmm, saya dengar kamu mendapat undangan khusus dari perusahaan ini, betul?" tanya Kim Junmyeon, begitu yang Irene baca dari tulisan emas yang terukir cantik di kaca di hadapannya.

"Betul, Pak."

"Kenapa akhirnya kamu memilih perusahaan ini sementara banyak sekali perusahaan lain yang juga 'menginginkan' kamu?" tanya Junmyeon.

Irene tersenyum sebentar, "Dari segi relasi, perusahaan ini merupakan perusahaan yang paling terkenal di antara perusahaan lain yang mengundang saya."

Junmyeon mengangguk sebentar, "Hmm, jadi karena itu?"

Irene mengangguk, "Ya, Pak."

"Apa kamu belum tahu apa saja tugas kamu? Apa saja yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan di sini?" tanya Junmyeon.

"Saya sudah mendengar sedikit, Pak dari Bu Seunghwan, kemarin," jawab Irene.

Junmyeon tersenyum miring, "Setelah ini saya akan jelaskan kepada kamu, apa saja yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan disini," Junmyeon kembali membuka berkasnya, "Well, welcome to Kim's Company."

••

Enjoy guys!

My Boss // SURENEWhere stories live. Discover now