Vol.5 Late Autumn - Part 1

205 29 52
                                    

"Memangnya kau tinggal dimana, sampai tidak tahu ramyeon, haruskah aku berjualan ditempatmu itu." ledek Daniel mengaduk-aduk ramyeon lalu menyeruputnya.

"Karena aku peri tumbuhan, tentu saja aku tinggal didunia tumbuhan dan hanya makan sayuran." balas Yoo Hyun dengan pandangan tak lepas dari ramyeon.

"Dasar gila kenapa aku meladeninya." tukas Daniel.

~

LATE AUTUMN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LATE AUTUMN

Part 1

'Diantara banyak orang, kenapa itu kau?'

Musim dimana bunga bermekaran dan tumbuhan terlihat rimbun dengan daun hijaunya, dinamakan musim semi. Saat ini banyak mahasiswa di Kyunghee University yang sedang berjalan-jalan di taman kampus, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menghirup udara yang dua kali lebih segar dari biasanya.

Berbeda dengan Kang Daniel yang menikmati musim tersebut di atas pohon, dia duduk di dahan yang tak cukup besar namun mampu dijadikannya tempat bersantai. Selain itu dia juga tengah mencabuti daun-daun di sekitarnya sambil mengumpat keras-keras, tak jarang beberapa mahasiswa yang lewat di bawahnya bergidik ketika mendengar suara yang entah berasal dari mana.

"Dosen macam apa yang mengatai muridnya seperti itu, jika memang aku bodoh tak seharusnya dia memperjelasnya di hadapan banyak orang!"

Sekali lagi dia memetik kasar daun beserta ranting mudanya, satu per-satu daun hijau itu jatuh menyedihkan di atas tanah. Tak merasa puas dengan pelampiasannya, lelaki itu mencengkram dahan utama di sebelahnya.

"Lihat saja aku akan menjadi pintar dalam hitungan hari!" pekiknya tak peduli dengan pandangan aneh orang-orang yang melewati pohon, mulai tersadar dengan adanya orang di atasnya.

"Hentikan! Kau menyakiti pohonnya!" hardik sebuah suara tegas sekaligus sedih memandang daun di bawah pohon yang belum waktunya gugur seperti itu.

Kontan Daniel tersentak, ia alihkan pandangannya ke bawah pohon, tapi saat itu tidak ada orang yang lewat. Lalu dari mana asal suara itu, pikirnya masih mencari. Tak mau ambil pusing dia kembali meraih daun, dan suara itu kembali terdengar lebih dekat.

"Aku bilang hentikan, marahmu itu ditujukan pada sesuatu yang tak bersalah." kesalnya sembari memukul punggung lelaki yang kini menoleh ke arahnya, ia sampai melihat tangannya tak percaya.

Kang Daniel tertegun, menatap wanita berambut agak ikal duduk di sebelahnya. Dahan itu cukup untuk di duduki dua orang, tapi sejak kapan wanita itu berada di atas pohon bersama dengannya.

"Bagaimana bisa kau ada di atas sini?" bingung Daniel.

"Memangnya hanya kau yang bisa naik pohon, oh tidak, tidak, sekarang yang terpenting adalah kau harus minta maaf pada pohonnya." desaknya dengan tatapan tak suka.

Penta FantasyWhere stories live. Discover now