Jangan lupa tekan tombol bintang yang berada ditangan kiri kalian ya guys 💖
"Kamu selalu menjadi alasanku bertahan sampai saat ini dan aku juga tidak tahu kapan pertahananku ini akan berhenti"
💖💖💖
Gavyn membuka seatbeltnya lalu menurunkan Blue didepan pintu gerbang rumahnya. Dia menengok kearah Blue yang masih menatapnya dengan tatapan kesal
"Turun!"
Blue memutar bola matanya malas "Bagaimana bisa aku turun jika kau saja masih mengunci mobilnya
Gavyn menghela nafasnya lelah, dia baru mengingat hal itu. Entahlah berada didekat Blue selalu membuatnya merasa menjadi orang paling bodoh didunia ini
Blue menghentakan kakinya kesal saat Gavyn telah membuka kuncinya "Dasar kutub utara"
Gavyn memutar bola matanya jengah lalu segera pergi meninggalkan Blue yang masih diam mematung ditempatnya. Dia melirik kearah spion dan masih mendapati Blue berdiri ditempatnya seperti orang bodoh.
Sekarang biar dia tunjukan kepada wanita keras kepala itu, bagaimana rasanya ditinggalkan disaat semua permasalahannya masih belum terselesaikan.
"Dasar wanita bar-bar"
Gavyn memperhatikan jalanan yang lenggang karena memang ini sudah malam hari, dan dengan bodohnya wanita itu lembur sampai malam seperti ini.
Entah apa yang nanti akan ibunya lakukan padanya jika mengetahui bahwa calon menantu kesayangannya selalu pulang tengah malam.
💖💖💖
Blue memutar bola matanya malas saat berpapasan dengan atasan sialannya dikantor. Hari-harinya memang benar-benar membosankan karena hampir setiap hari bertemu dengan Gavyn.
Dia melirik jam tangannya sekilas dan tersenyum saat beberapa karyawan menyapanya. Dia menghentikan langkahnya diruangan resepsionis membiarkan Gavyn untuk berjalan terlebih dahulu kearah lift
"Kenapa anda berhenti disini Ms? "
Blue tersenyum kemudian matanya beralih ke name tag wanita didepannya "Saya hanya ingin berdiri disini sebentar"
"Kalau begitu lebih baik anda duduk terlebih dahulu"
Blue tersenyum "Tidak usah Laura"
Laura membelalakan matanya saat mendengar Blue mengetahui namanya. Kemudian dia menundukan matanya kearah bagian dada sebelah kanannya dimana terpasang jelas namanya.
Pandangannya redup seketika namun dia kembali menormalkan raut wajahnya dan tersenyum kearah Blue. Biar bagaimanapun perusahaan ini selalu menghormati karyawan yang mempunyai kedudukan jauh lebih tinggi. Dan dia tidak mau sampai terkena SP hanya karena hal-hal kecil seperti ini
"Kalau begitu saya duluan" ucap Blue dan melangkahkan kakinya kearah lift
Dia menunggu beberapa saat lalu masuk kedalam lift. Dalam hati dia bersyukur karena manusia menyebalkan itu tidak menunggunya. Menurutnya ini adalah suatu keajaiban saat Gavyn tidak menunggunya hanya untuk membahas hal-hal tidak penting yang nantinya berujung pada keterdiaman Gavyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...