PART 57 ¤ Marry Me ¤

130K 4.4K 93
                                    

"Marry me, My love? My sugar? My life? My angel?"

***


Ribuan anak manusia yang berlalu-lalang mengenakan pakaian pesta yang mewah dan elegan terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Salah satunya adalah si pemilik perusahaan tahun ini, Bara. Pria itu terlihat sibuk memerintahkan beberapa pengawal untuk menggeser sedikit kursi yang menurutnya menghalangi jalan.

Rencana melamar gadisnya sudah siap, dekorasi sudah siap sedemikian rupa. Semua pasti akan di mudahkan jika uang tetap mengalir dengan lancar.

Tak ada seseorang pun yang membantu dirinya menyiapkan semua ini, termasuk Haris. Semua Bara sendiri yang menyiapkan hanya dengan menelepon dan membayar.

Jaman sudah canggih dan maju, jadi kita sudah tidak perlu susah-susah lagi jika sudah dimudahkan oleh kemajuan teknologi.

"Kerahkan seluruh pengawal untuk melindungi gadisku, calon istriku harus sampai sini dengan selamat tanpa harus ada luka lecet sekalipun," perintah Bara, dingin.

Beberapa pengawal berjumlah 20 orang itu mengangguk patuh, "SIAP, BOS!"

***

"Sayang, Bara tadi telfon mama katanya suruh kamu siap-siap, yang cantik dan harus rapi."

Kayla masuk ke kamar anak perempuannya secara tiba-tiba sambil membawakan sebuah berita yang sangat mengejutkan.

Karen yang awalnya sedang asik merebahkan diri menjadi terganggu begitu mamanya masuk dengan membawa sebuah gaun hitam elegan.

"Pake gaun ini ya, hari ini kan pesta perusahaan Bara, sayang. Kamu harus tampil cantik."

"Enggak Mau, mama. Aku mau di rumah aja, mager tau gak sih keluar rumah."

"Enggak, pokoknya kamu harus mau. Jangan mau-maluin mama deh, mama di undang langsung loh sama direktur perusahaan," Kayla tetap kukuh pada pendiriannya.

"Aku tetep gak mau, aku lagi mager dan pengen di rumah aja," tolak Karen seraya menahan tubuhnya yang di tarik Kayla.

"Mama marah sama kamu!" Ambek Kayla membuang wajahnya.

"Oh ayolah, mam... aku bener-bener lagi gak mood..." rengek Karen menggoyang-goyangkan tangan mamanya yang masih marah padanya.

"Enggak! Mama tetep marah dan gak mau ngomong sama kamu kalo kamu maaih tetap gak mau nurutin kemauan mama."

"Ih iya iya, oke. Aku bakal ke sana tapi mama jangan marah ya sama aku? Tetep ngomong dan sayang ya sama aku?" Mohon karen menarik mamanya mendekat.

Kayla mengangguk sebagai jawaban lantas sedetik kemudian tubuhnya sudah berada di pelukan anaknya, oh betapa menggemaskannya Karen ini.

"Aku gak mau pake gaun, aku maunya pake style yang aku suka."

"Mama gak peduli, yang penting kamu hadir disana aja mama udah syukur." Kayla mencium kening anak gadisnya lembut.

Kemudian Kayla keluar dari kamar dengan seringai misterius yang terbit di bibirnya, tugasnya sudah selesai.

Ya, hal yang ia lakukan tadi memang sudah rencana. Bara yang merencanakan semuanya, dia dan suaminya memang sudah setuju dengan hubungan mereka.

Bara dan Karen.

***

TIN TIN TIN

BARA POSSESSIVUMWhere stories live. Discover now