This is me (18 )

17 3 0
                                    

Brian pov.

Hari ini pria berambut coklat dan bergelombang ikal itu memilih menghabiskan waktunya di dalam ruangan hotelnya. Kejadian kemarin masih terngiang kencang dalam benaknya apalagi saat ini dia sangat mengetahui hubungan Misty dan Andre lebih serius dari yang ia duga.

Sambil menggoyang-goyangkan gelas red whine miliknya, pandanganya tertuju pada jendela yang terbuka dan menampakan pemandangan indah laut di pulau batam.

Entah sudah berapa gelas red whine yang ia teguk, ia sangat berharap gemuruh yang bergejolak di dadanya akan berhenti ketika ia mulai mabuk dan kehilangan kesadaranya, tetapi rupanya saat ini ia masih terjaga dan semakin kalut akan kegundahanya yang merutuki dirinya sendiri.

Jika waktu dapat ia putar kembali mungkin Misty masih setia dalam lingkaran pelukannya, tetapi yang lebih ia rasakan saat ini sekarang tak lebih dari seorang pecundang, apalagi dengan tangannya sendiri ia mampu melukai gadis yang sangat ia cintai.

Why should I do Misty? please give something that sign me that you still love me?

Gw harus bilang ke Misty siapa gw yang sebenernya, atau semua akan semakin terlambat....We will see who's the one that filling your heart.

¤¤¤

Misty masih sedikit pusing akan bau obat-obatan di rumah sakit, dia tidak betah berlama-lama tinggal diruangan bercat krem tersebut apalagi dia sangat merindukan suasana rumah yang sudah ia tinggalkan satu minggu lamanya.

"Dre...kalo aku pengen balik boleh?ucap Misty

"Duh sayang kamu kan denger sendiri kata dokter, baru minggu depan kan kamu boleh pulangnya"Seru Andre sambil memilin helain rambut kekasihnya.

"Aku udah ga betah, kamu liat sendiri kan aku udah sehat? Pliss yah dre kita balik aja ke Jakarta, I miss my home" ucap Misty merengek.

"Bener cuma kangen rumah aja ga kangen yang lain?Andri gitu contohnya?"

"Apa sih dre, mulai deh nanya yang aneh-aneh lagi"

"Masa nanya Andri aja kok aneh sih sayang?apalagi kalo aku nanya cowo yang ada di dompet kamu itu, boleh ga aku tau dia siapa?" seru Andre dengan lirikan mata yang tajam yang memyimpan sejuta pertanyaan.

"Mulai deh nanya sama intograsi disamain"seru Misty yang mulai menarik selimutnya karena kesal.

"Iih gitu aja kok marah sih, emangnya kamu keganggu yah kalo aku nanya tentang dia?"

"Mau dijawab yang mana dulu, Andri atau cowo itu?nanya kok sekalian dua orang sekaligus!"

"Iih kok calon istriku jutek amat sih"

"Baru tau"

"Udah-udah ah, any time aja kalo kamu udah siap ceritanya, aku juga ga akan maksa, pelan-pelan aja yah sayang"

"Pelan sih pelan tapi tangan kamu itu ga usah gentayangan ke mana-mana yah"

"Aiih namanya juga usaha sayang, he..he.."

Sekilas mereka berdua lebih akrab walaupun keributan-keributan kecil selalu mewarnai kisah asmara seumur jagung mereka, walau di hati kecil Misty enggan jujur untuk memberikan jawaban atas semua pertanyaan Andre mengenai Brian, sampai saat ini Misty masih belum ingin melepaskan kenangan tentang Brian.

Tanpa mereka sadari Brian yang sedang dalam pengaruh alkohol nekat datang ke rumah sakit, walau Brian sangat mengetahui betul dia harus menghadapi Andre untuk bertemu Misty.

"Selamat siang nona Misty, boleh saya masuk"Suara bariton Brian memecah suasana canda di ruangan tersebut.

"Mr. Willy untuk apalagi anda datang?bukannya saya sudah mengatakan untuk tidak dekat-dekat dengan calon istri saya, apa anda belum puas melukainya?"

Miss KumisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang