(17) Tragedy

9.7K 1.1K 8
                                    

Do voment yaaaa

***

Hari ini, tepat 3 bulan usia kandungan Hyun Rim. Sejak awal kehamilannya, Hyun Rim merasa Taeyong lebih protektif padanya.
Bahkan ia melarang Hyun Rim bepergian sendiri. Apalagi sejak kejadian Seulgi yang mendorong Hyun Rim dirumahnya.

"Sayang, lihat dasi biruku tidak?" tanya Taeyong yang sedang mencari dasinya di laci khusus dasi.

"Tidak." jawab Hyun Rim singkat. Ia sedang rebahan di kasur sambil bermain game di ponselnya.

Semenjak hamil, Hyun Rim nampak lebih malas dari biasanya. Bahkan dia lebih sering mengurung diri dikamar sambil bermain game.

"Bisa tolong carikan?" pinta Taeyong.

Hyun Rim melenguh, lalu mematikan ponselnya. "Kenapa tidak pakai dasi lain sih?" kesalnya.

"Kenapa? Kamu malas bantuin aku? Yaudah, kamu lanjutin aja main gamenya. Aku pakai dasi lain saja" Jawab Taeyong mengalah. Ia takut Hyun Rim marah.

Setau Taeyong, orang hamil itu sensitif. Kalau marah bisa seperti monster. Kalau ngambek bisa 2 hari 2 malam.

"Bisa tolong pakaikan?" pinta Taeyong lagi. Ia akhirnya memilih dasi berwarna hitam-biru dengan motif garis-garis.

"Kamu kan bisa sendiri,"

Taeyong berjalan menghampiri Hyun Rim yang duduk dipinggir kasur. "Sudah 4 hari aku memasang sendiri. Dan sekarang aku ingin kamu memasangkannya" pinta Taeyong dengan wajah melasnya.

Hyun Rim menatap Taeyong malas. Ia sendiri juga merasa kalau ia makin malas. Apalagi seminggu ini ia jarang masak, dan membuat Taeyong akhirnya turun tangan untuk memasakkan makanan untuk keluarganya.

Kadang Taeyong juga yang bersih-bersih rumah. Tapi ia tidak sendiri. Taeyong dibantu Mark yang masih tinggal dirumahnya sampai sekarang.

Hyun Rim pun akhirnya mengangguk dan memasangkan dasi untuk Taeyong.
Walaupun hanya 4 hari Hyun Rim tidak memasangkan dasinya, hal itu cukup membuat Taeyong rindu dengan hal yang seharusnya dilakukan Hyun Rim setiap hari itu.

Sejak kandungan mulai memasuki umur 2 bulan, Taeyong jarang sekali berada sedekat ini dengan Hyun Rim. Selain karena Hyun Rim yang selalu cuek dan lebih memilih bermain game di ponselnya, Hyun Rim juga beberapa kali mual karena bau parfum Taeyong.

Hyun Rim bahkan pernah memaksa Taeyong memakai parfumnya dan ia membuang parfum mahal milik Taeyong. Hal itu membuat Taeyong akhirnya tidak memakai parfum untuk beberapa minggu.

"Sayang.." panggil Hyun Rim.

"Hm?" jawab Taeyong sambil terus memperhatikan Hyun Rim yang lebih pendek darinya.

"Aku nanti mau keluar, ke... mall. Boleh?" pamitnya, hati-hati.

"Boleh, kalau ada yang menemanimu," jawab Taeyong.

"siapa? Oh, Ayolah sayang. Sendiri saja gak papa kok. Toh, yang penting aku bisa jaga diri"

"Kamu bisa suruh Mark, atau kakakmu. Atau temanmu yang lain" Jawab Taeyong dengan santai. "maaf aku tidak bisa hari ini, aku ada meeting dengan client"

"Mark tidak bisa. Hari ini bukannya dia akan daftar ke SNU? Kak Mingyu? Dia tidak mungkin bisa, karena dia sangat sibuk. Dan teman-temanku semua bekerja, Taeyong. " jelas Hyun Rim.

"Ayolah, aku bisa jaga diri kok. Aku hanya akan membeli sesuatu." ucap Hyun Rim.

Ia merapikan dasi yang sudah jadi lalu kembali duduk di pinggir ranjang.

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang