(26) Masalah Selesai

9.2K 1K 63
                                    

Sesampainya dirumah, Hyun Rim segera turun dari mobil. Begitu juga dengan Mingyu dan Mark yang turun dan membopong Taeyong menuju kamar.

Hyun Rim mengikuti mereka sampai ke kamar, dan ia lalu membantu Mark dan Mingyu menidurkan Taeyong yang masih tak sadarkan diri.

"Kalian tunggu saja diluar, temani Minyoung. Aku akan mengganti baju Taeyong dulu" kata Hyun Rim.

Mark dan Mingyu mengangguk dan berjalan keluar kamar.

Hyun Rim menatap Taeyong miris. Ia tidak tau kalau Taeyong sangat takut dengan kebakaran, dan tadi dia malah nekat menerobos api hanya untuk menyelamatkan Hyun Rim dan Minyoung.

"Kenapa nggak suruh pemadam aja sih?" Gumam Hyun Rim. Ia lalu berjalan ke lemari Taeyong dan mengambil satu kaos dan celana pendek.

Ia kemudian melepas pakaian Taeyong yang sangat kotor, dan menggantinya dengan baju yang ia ambil.

"Hyun Rim.."

Hyun Rim yang baru saja memasukkan baju kotor Taeyong ke dalam keranjang, langsung menoleh dan mendapati Taeyong yang sudah sadar.

"Oh, kamu udah sadar?" ia lalu menghampiri Taeyong dan duduk disampingnya.

"aku buatkan makan dulu ya?"

Taeyong menggeleng. Ia kemudian meraih tangan Hyun Rim dan menggenggamnya. "Temani aku dulu, aku masih sangat lemas."

Hyun Rim hanya membalasnya dengan anggukan. Tangannya yang satu ia gunakan untuk mengelus wajah tirus Taeyong.

"Kamu takut dengan kebakaran, tapi kenapa tetap nekat menyelamatkanku dan Minyoung? Kenapa gak suruh polisi saja?" tanya Hyun Rim.

Taeyong tersenyum "Aku akan menjadi Suami dan Ayah yang gagal jika tidak bisa menyelamatkan Istri dan anakku"

"Lagipula, rasa takutku dengan api tiba-tiba saja hilang saat aku mengingat kalian."

"kamu gak papa kan? Dia gak lukain kamu kan?" tanya Taeyong, yang dijawab gelengan oleh Hyun Rim.

"Aku tidak apa-apa. Untung ada kamu, kalau tidak, mungkin aku sudah jadi abu." ucap Hyun Rim.

"Aku hanya takut dengan Minyoung, mungkin dia akan mendapat trauma setelah itu."

"tadi sepanjang jalan, Minyoung menangis. Dia sangat takut," kata Hyun Rim.

"Sekarang dimana dia?" tanya Taeyong.

"Bersama Mark dan Mingyu didepan"

Taeyong mengangguk. Ia lalu menarik Hyun Rim dan membawanya ke pelukannya.

"Maafkan aku," ucap Taeyong.

"maaf untuk apa, hm? Kamu tidak salah apa-apa."

"aku harusnya ke kantor polisi sendirian tadi, dan membiarkan Mark menemanimu."

Hyun Rim tersenyum, lalu melepas pelukan Taeyong dan menggenggam tangan Taeyong.

"Justru tidak apa-apa kalau aku diculik. Aku bisa menemani Minyoung."

"Tidak apa-apa, apanya? Kamu gak kasihan sama aku, yang udah kaya orang kesetanan nyari kalian berdua?"

Hyun Rim tertawa, ia lalu berdiri "aku kedepan dulu, kamu istirahat saja ya?"

Taeyong menjawabnya dengan gelengan "Ikut, aku sudah tidur kan barusan?"

"Kamu pingsan Taeyong, bukan tidur."

"Sama saja, yuk kedepan. Aku ingin bertemu kakakmu" ujar Taeyong, lalu berdiri menarik tangan Hyun Rim untuk pergi keluar.

Hyun Rim dan Taeyong menghampiri Mark dan Mingyu yang duduk di sofa ruang tengah bersama Minyoung yang kini sudah tidur di pangkuan Mark.

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang