Bab 10

4.1K 68 7
                                    

      Berita tentang pertunangan Risa tak hanya menyebar dengan cepat, tapi menjadi bahan pembicaraan seluruh mahasiswa di kampus. Cowok-cowok yang pernah berkencan dengannya terkejut dan mendatangi Risa untuk menanyakan kepastian berita itu. Beberapa cewek yang ngefans dengan dosen muda itu, memandang Risa dengan sirik. Tapi ia juga mendapatkan ucapan selamat dari teman-teman dekatnya yang sebelumnya juga menertawakan karmanya. Sedangkan dari pak Jimmy, dosen yang dihormatinya, ia mendapatkan senyuman dan ucapan selamat, lalu berkata,

     "Antara benci dan cinta itu memang beda tipis. Toh akhirnya kamu jatuh juga ke tangan Andy. Saya sudah bisa menduganya."

     "Jadi, bapak sudah tahu?"

     "Tidak. Saya hanya menebak dari tingkah laku kalian berdua."

     Risa juga berterima kasih pada pak Jimmy. Karena berkat beliau juga lah akhirnya dia bisa berbaikan kembali dengan Andy setelah kesalahpahaman beberapa tahun yang lalu. Bahkan kini mereka juga sudah bertunangan.

      Dulu Risa pernah berpikir apakah dia dan Andy memang tidak berjodoh. Karena begitu mudahnya mereka berpisah. Tapi sekarang ia yakin akan sebaliknya. Walaupun dulu mereka berpisah dengan menyakitkan, tapi Tuhan kembali mendekatkan mereka. Tuhan memang telah mengikat benang merah pada jiwa mereka untuk menyatukan kedua insannya ini.

****

1 tahun kemudian...

      "Sejak tadi kamu melamun terus." Kata Andy menyadarkannya dari lamunan. Mereka sedang berada di sebuah kafe. Merayakan pernikahannya, yang berlangsung kemarin, sekaligus kelulusannya bersama teman-temannya. Risa dan Andy menikah sehari setelah upacara wisudanya sebagai Sarjana Komputer.

      "Tidak. Aku hanya sedang berpikir." Jawabnya tersenyum.

      "Memikirkan berapa anak kita kelak? Jangan khawatir, aku tidak keberatan berapa pun yang kau mau. Dengan senang hati aku akan membantu dalam prosesnya."

      "Dasar! Pikiranmu aja yang selalu ke situ."

     "Emangnya salah?" Andy memeluk bahu istrinya kemudian tertawa bersama yang lain. "Baiklah teman-teman. Mari bersulang untuk pernikahan kami." Ucapnya sambil mengangkat gelasnya yang berisi softdrink.

Yang lain pun mengikuti, dan dengan kompak berseru,

      "Cheers.........!"

Aku dan DosenkuOnde histórias criam vida. Descubra agora