15 :: patah.

1.1K 350 94
                                    

sebelumnya, silahkan play mulmed dan dimohon untuk mengubah layout menjadi warna hitam, enjoyy





"rajendra,"

"iya?"

"kamu beneran suka sama aku, kan?"

rajendra sontak mendekap qila, sedangkan benaknya dihujani pertanyaan-pertanyaan aneh.

"aku nggak perlu jawab, karena udah jelas kamu tau jawabannya."

"kamu nggak menganggap aku sebagai helena, kan?"

rajendra membeku, darimana naqila tau soal helena?

"k-kamu tau darimana?"

qila melepas pelukannya, "kamu nggak perlu tau tentang itu. jadi bener? kamu menganggap aku sebagai helena?"

"naqila, cukup. aku nggak tau kamu ngomong apa."

"rajendra, kamu masih ada rasa kan sama helena?"

"qila, tolong. jangan kaya gini."

"rajendra, aku cuma minta kamu untuk menjawab pertanyaan aku, nggak lebih."

jauh di dalam hatinya, apa yang dikatakan naqila benar, rajendra masih menyimpan perasaannya untuk gadis cantik berdarah kanada-indonesia bernama helena novelan.

"tapi tolong, kamu jangan benci aku setelah kamu tau apa jawaban aku." ujar rajendra terbata-bata.

"aku akui itu berat, tapi aku akan berusaha."

"iya, aku masih sayang sama helena."

ucapan rajendra sukses membuat air mata yang susah payah naqila bendung menetes tanpa aba-aba.

"aku tau semuanya dari selsha."

"naqila, tolong. aku nggak mau kamu benci sama aku."

"kalau aku tau ujungnya bakal seperti ini, kenapa kamu bikin aku bahagia? kenapa bukan helena yang ada di posisi aku?"

"aku nggak tau, aku udah menolak keras-keras kalau helena udah nggak punya tempat istimewa di hati aku." ujar rajendra terbata-bata. "tapi percuma, sekuat apapun aku ngelupain helena, sekuat apapun aku benci sama helena, aku nggak bisa melupakan fakta kalo aku masih sayang sama helena."

qila berusaha tersenyum, perlahan tangannya melepas genggaman rajendra, "kalau gitu, kejar dia. besok helena mau balik ke kanada kan?"

"qila, aku—"

"rajendra, kamu berhak mendapat kebahagiaan. meskipun kebahagiaan itu bukan aku."

kaki rajendra melemas, demi tuhan, ia tak tahu bahwa ulahnya mabuk-mabukan bersama lucas dan chandra akan berujung seperti ini.

"qila, perlu kamu tau. besok setelah ujian, mami nyuruh aku ngelanjutin kuliah di kanada."

"bagus kalo gitu," qila terus mengembangkan senyumnya, meskipun itu amat sangat menyakiti hatinya. "itu tandanya, tante pengen anaknya sukses."

lihat lah, bahkan naqila menyebut ibu rajendra sebagai tante, bukan mami lagi.

"qila, maafin aku, aku nggak mau kita putus."

qila kembali mendekat, lantas menepuk pundak rajendra, "kasih aku waktu untuk memikirkan semuanya."

setelah menyelesaikan kalimatnya, qila berbalik, berjalan gontai untuk pulang kerumahnya.

"naqila," rajendra berusaha mencegah.

"pulang rajendra, ini sudah larut malam." ujar qila tanpa berbalik menghadap rajendra.





rajendra akui, dirinya bodoh. sangat bodoh. bisa-bisanya dia masih menyimpan rasa pada helena sedangkan dia sudah memiliki naqila disisinya.

bisa-bisanya ia menyia-nyiakan gadis berhati lembut seperti naqila.

seperti yang rajendra katakan tadi, sekuat apapun dirinya menolak bahwa nama helena tak lagi mengisi hatinya, akan selalu terbesit fakta bahwa helena pernah bahagia bersamanya.

pada akhirnya, melupakan tak semudah mencintai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] i. strawberries and cigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang