chapter 1

122 19 2
                                    

Please vote and comment selamat menikmati karyaku.
******

Seorang gadis sambil menyandungkan nyanyian kecilnya dia berjalan dengan gembira sambil terkekeh sendiri karena dia memikirkan hal yang lucu menuju ke sekolahnya.

Iya, gadis itu bernama Gialicestta Cappechi yang biasa teman-temannya memanggilnya dengan nama Eta.

Eta biasanya ramah dan periang orangnya.

Meongg

Eta mengalihkan pandangannya menuju asal suara.

Kucing hitam yang menggemaskan baginya. Eta mengangkat kucing itu ke atas.

"Hallo kucing manis, kamu kenapa ?" Tanya Eta kepada kucing itu.

Meong

Kucing itu menyahut seakan-akan dia mengerti apa yang Eta ucapkan.

Eta langsung menurunkan kucing itu." Ah kamu lapar ya, tunggu sebentar"

Eta meronggoh tasnya yang dia temukan sebungkus kue kering yang Eta simpan buat di bagikan kepada teman-temannya.

Eta mengasih kue keringnya kepada kucing yang di sambut semangat dengan kucing itu.

Eta menepuk kepala kucing itu yang masih makan kue keringnya." Tumbuh besar ya kucing supaya nanti kamu tambah gemuk dan lucu, dah kucing"

Eta melanjutkan perjalanannya ke sekolah yang sempat tunda tadi karena kucing.

Setelah sampai di sekolah Eta masuk ke gerbang sekolah. Eta kelas 11 di SMA Jaya Pura yang merupakan sekolah internasional banyak anak orang kaya sekolah di sini termasuk Eta.

Eta berjalan di koridor dan melirik papan pengumuman yang dimana semua murid mengumpul di sana.

Eta tidak memperdulikannya dan melanjutkan jalannya.

Setelah sampai di depan kelasnya, kelas 11-A. Eta di hadang oleh cowok berambut pirang yang berantakan.

"Pagi Eta sayangku tercinta"

"Hmm"

"Eta mau gak kamu mau menjadi-"

"Tidak." Ketus Eta sambil berjalan ke tempat bangkunya.

Sontak semua murid menyerukan cowok berambut pirang yang bernama Bryan.

"Ya elah belum aku selesai ngomong sudah di potong aja," kata Bryan sambil duduk di bangkunya.

"Kasian nasib mu bro belum tembak sudah langsung di kasih jawabannya," kata temannya Bryan.

"Hahaha Bryan yang di juluki pria pencuri hati wanita sekarang di tolak mentah-mentah sama Eta ?!! Hahaha sumpah ngakak aku," kata salah satu temannya Bryan sambil memegang perutnya karena tertawa.

"Issgh diam kamu." Desis Bryan sambil pukul teman di sampingnya.

Eta yang mendengarnya hanya bisa memutar bola matanya karena setiap dia masuk kelas Bryan selalu memintanya menjadi pacarnya.

Padahal Eta selalu tau kalau Bryan itu seorang playboy yang dimana mantan-mantannya disana sini, kalau mantan-mantannya di kumpulkan bisa-bisa sampai membentuk sebuah partai.

Tiba-tiba suara pintu yang dibuka dengan keras yang di lanjutkan dengan teriakan yang cetar membahana yang sudah mengisi ruangan kelas itu.

"Etaaa sayangku yuhuuu aku kangen sama kamu." Teriak heboh seorang gadis berambut cokelat itu yang merupakan pelakunya membuat ribut di kelas.

"Ayu bisakah kau diam, aku sedang belajar," kata gadis yang di kepang.

"Isss apaan si cupu ini, aku cuma teriak sama Eta bukan sama kamu kok kamu yang sewot." Ketus Ayu.

"Ayu aku punya nama tau, kalau begitu lain kali aku tidak kasih contekan tugasku ke kamu." Dengus gadis yang di panggil cupu oleh Ayu

Tiba-tiba Ayu langsung peluk gadis itu." Eh jangan marah Liny, heheh aku cuma bercanda, kamu tau kan aku itu orangnya kayak gimana"

"Ck kalian berdua itu seperti anak kecil saja," kata Eta sambil mengunyah permen yang di temukannya.

Ayu langsung bertanya karena melihat Eta makan permen sambil bawa sebungkus permen." Eh Eta dari mana kamu dapat permen ?"

Eta dengan santai menjawab." Di meja"

"Meja mana ?"

Eta menunjuk bangku yang ada di sampingnya." Di sini"

Tiba-tiba Ayu teriak." Ettaaa itu permen ku"

Eta langsung lari sambil membawa sebungkus permen.

Ayu langsung mengejarnya sedangkan Eta tetap lari sambil makan permennya.

Setelah beberapa menit kemudian.

Muncul benjol di kepala Eta yang habis di pukul sama Ayu.

"Hiks permenku." Ratap Ayu sambil melihat bungkus permennya yang kosong.

Sedangkan Eta yang sebagai tersangkanya hanya bisa cengengesan saja.

Ayu langsung menatap Eta dengan garang." Eta pokoknya kamu harus ga-"

Tettt

Sebelum Ayu menyelesaikan kalimatnya bel masuk sekolah sudah berbunyi.

Ayu hanya bisa menggerutu di dalam hatinya sedangkan Eta menghela nafas dengan lega karena bersyukur Ayu tidak jadi mengomelnya yang panjang lebar sampai mau Eta memilih lebih baik mendengar ocehannya Liny dari pada omelannya Ayu.

****
Kringgg

Bel istirahat berbunyi semua murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Eta dan teman-temannya juga keluar dari kelas mereka menuju ke kantin.

Eta melihat hujan yang sudah berhenti dari tadi.

Eta melihat ke langit dari jendela koridor sekolah. Eta merasa perasaannya nyeri.

Eta menyentuh dadanya tanpa sadar.

Pukk

Eta hampir berteriak karena ada yang memegang bahunya secara tiba-tiba.

Saat Eta menolehkan kepalanya." Ayuuu kamu itu buat aku hampir jantungan tau?!!" Seru Eta.

Ayu dengan cengegesan minta maaf kepada Eta." Iye iye aku minta maaf"

"Kuyy kita ke kantin, aku laper tau dari tadi," kata Ayu sambil mengandeng tangannya Eta.

"Eh di mana Liny ?" Tanya Eta.

"Dia sudah duluan dari tadi karena melihat kamu bengong di koridor dia laper dari tadi makanya dia pergi duluan." Jawab Ayu. Eta hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Mereka berduapun berjalan menuju ke kantin.

SaviorWhere stories live. Discover now