chapter 2

87 15 2
                                    

Eta sekarang lagi di rumah lebih tepatnya di kamarnya dengan earphone berada di telinganya yang indah sesekali Eta menyandung nyanyi sambil memainkan handphonenya di kasur dengan posisi terlentang.

Tok tok

"Masuk." Perintah Eta.

Seorang pelayan masuk ke kamar Eta yang bernuansa putih biru laut.

"Ada apa ?" Tanya Eta setelah duduk di kasurnya.

"Nona Gia dipanggil sama Tuan di suruh ke bawah, sudah waktunya makan siang"

Eta berdiri." Baiklah aku turun, kamu boleh pergi"

Eta berjalan menuju ruang makan sambil menyandung kecil lagu yang barusan dia dengar.

Setelah sampai di ruang makan di lantai satu.

Eta melihat seorang pria paruh baya sedang memainkan handphonenya si meja makan.

"Dady seharusnya tidak boleh main handphone di meja makan," kata Eta sambil duduk di samping dady.

Dadynya Eta menaruh handphonenya di saku celananya." Iya ya dady minta maaf, dady tidak akan melakukannya lagi, sudah sekarang kita makan"

Eta mulai makan dengan tenang selama ini Eta tinggal berdua sama ayahnya saja karena ibunya sudah meninggal karena kecelakaan.

Ayahnya yang bernama Seamus Cappechi yang merupakan orang inggris orangnya semakin posesif terhadap anaknya semenjak istrinya meninggal.

Di ruang makan hanya detingan sendok dan garpu.

Setelah Eta dan Seamus selesai makan mereka berjalan berdampingan bersama ke gazebo.

Eta melirik dadynya yang sedang minum teh." Dady Alice mau minta sesuatu, apa Alice boleh ikut camping bersama teman-temanku ?"

Nama kecil Eta adalah Alice karena mamanya suka film Alice jadi dulu mamanya sering panggil dia Alice.

Seamus menaruh cangkir tehnya dan melihat wajah Eta yang sangat mirip sama istrinya kecuali iris matanya yang mengambil punyanya." Tidak boleh"

Eta cemberut sambil menundukkan wajahnya dengan sedih. Seamus yang melihatnya hatinya merasa sakit melihat anaknya sedih dengan berat hati Seamus menjawab." Baiklah kamu boleh ikut tapi dengan satu syarat kamu harus di kawal sama pengawal dady"

Eta yang mendengarnya mau hendak protes tapi sudah di tatap tajam sama papanya Eta tidak jadi protes dengan pasrah dia menurutinya.

Eta tiba-tiba menenggakkan kepalanya." Ah iya dady hari ini aku ada janji sama temanku boleh aku pergi ?"

"Mau ngapain Alice ke rumah teman ?" Tanya Seamus sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Alice mau kerja kelompok dady." Jawab Eta bohong sebenarnya dia tidak kerja kelompok di rumah temannya.

"Oke nanti kamu di antar sama supir dad"

Eta tersenyum senang dengan semangat Eta memeluk Seamus." Terima kasih dady, dady yang terbaik"

Eta mengecup pipi Seamus dan pergi begitu saja.

Seamus yang melihat bayangan punggung putrinya perlahan menghilang dia hanya bisa menghela nafas.

Di tempat lain.

Eta diantar ke rumahnya Ayu yang berada di pinggir kota oleh supir ayahnya.

Setelah sampai di rumah besarnya Ayu yang terkesan ke tradisional, temannya Eta ini Ayu atau nama lengķapnya Laras Ayu Supoerto temannya ini orang Indonesia, Ayu orangnya ramah, jahil, suka ngejek, suka makan apalagi kalau dia dengar kata gratis ingat garis kata bawahi gratis dia dengan semangat langsung pergi jika kalau kamu bilang kata gratis, omongannya pedas kayak sambel cabenya lima kilo tapi hatinya baik bak malaikat. Eta masuk ke dalam rumahnya.

SaviorWhere stories live. Discover now