"Hei Jeon, kau masih disini? biasanya kau sudah menghilang dengan hook up* mu ke hotel? Tidak ada yang menarik malam ini?", Yugyeom menghampiri namja cantik yang sedang minum sendirian di bar.
Dentuman musik keras masih terdengar, puluhan orang masih tenggelam dalam musik di tengah hall rumah Yugyeom yang besar dan mewah.
(*hook up semacam seseorang yang hanya dijadikan pelampiasan sex untuk semalam)Jeongguk hanya berdiam tidak acuh, menenggak wine di gelasnya hingga habis. Ia memberi isyarat ke bartender untuk mengisi ulang slokinya.
"Pergilah , Yugyeom. Aku tidak mau diganggu malam ini.", Jeongguk akhirnya merespon tanpa melihat ke arah Yugyeom.
"Ckckck. Pasti ini tentang Appa mu lagi ya?", pertanyaan sederhana ini akhirnya berhasil menarik perhatian si namja cantik. Yugyeom adalah teman Jeongguk dari kecil. Sekalipun mereka sama-sama tidak mengenal apa itu arti persahabatan dan cinta, ikatan antar keduanya sangat erat sampai Yugyeom selalu paham akan kebiasaan Jeongguk.
Pikiran Jeongguk melayang ke percakapan dengan orangtuanya tadi sore.
Flashback
"Jeon Jeongguk, mau sampai kapan kamu main-main seperti ini? Buat malu nama keluarga Jeon. Kau lihat ini?", Jeongguk memalingkan muka dari Appa nya yang menatapnya marah. Jeonghan, ayah dari Jeongguk melemparkan surat kabar ke atas meja. Di headlinenya tertulis "Skandal Baru Jeon Jeongguk" dan di bawahnya terpampang fotonya dengan seorang wanita sedang berciuman mesra di belakang bar.
"Kau tahu ini sudah kali keberapa Appa harus menutup semua skandalmu? Kapan kau akan berubah? Kapan kau akan seperti hyung-mu Jin?", Appanya menggelengkan kepala sambil memijat keningnya. Kesabarannya sungguh hampir habis untuk anak terkecilnya.
"Selalu saja seperti ini. Ayah selalu membandingkan aku dengan Jin hyung. Selalu!", Jeongguk menaikkan suaranya, membantah ayahnya.
"Diam! Kau tidak berkata seperti itu ke ayahmu!", ayahnya berteriak, matanya menatap nanar ke anaknya.
Jeonghan mungkin orang yang keras, tapi dia tidak akan menaikkan tangannya sekalipun ke anak-anaknya. Seketika itu, Jin masuk ke ruangan.
"Appa, ada apa ini?", Jin duduk di samping Jeongguk, menatap adik tersayangnya lembut. Jeongguk hanya membuang muka dari hyung nya.
"Ah Jin, anakku.. kau tidak perlu memusingkan ini, kau sudah pusing dengan perusahaan.", Jeonghan menghela nafas.
Jin mengerutkan kening dan melihat surat kabar yang tergeletak di meja.
"Ah, Ggukie. Skandal lagi?", mata Jin melirik Jeongguk dan tersenyum samar. Senakal apapun adiknya, Jin tidak akan pernah bisa marah.
"Naiklah ke kamarmu, aku akan bicara dengan Appa.", Jin berbisik, dan menepuk pundak Jeongguk lembut. Jeongguk menarik nafas panjang dan beranjak.
Belum sampai ke tangga, Jeongguk mendengar namanya disebut oleh dua orang keluarganya yang tersisa.
"Jin, bagaimana kerjasama dengan keluarga Kim? Apa mereka mau bekerjasama dengan kita?"
"Mereka tau perusahaan kita sedang dililit hutang, Appa. Hampir tidak ada benefit untuk Kims dengan kerjasama ini. Tapi..", Jin berhenti sejenak tampak mengingat sesuatu.
"Tapi apa, Jinnie?", Jeonghan sudah pasrah, perusahaannya diambang kebangkrutan, hanya kerjasama dengan keluarga Kim yang mampu menyelamatkannya.
"Tapi, pengacara mereka datang ke ruanganku hari ini. The Kims bersedia membantu kita, Appa. Dengan satu syarat.."
"Apa itu?"
"Mereka minta Jeongguk menikah dengan anak sulung mereka. Kim Taehyung."
End of Flashback
Jeongguk kembali menenggak wine nya. Kata-kata hyung nya masih terdengar jelas di telinganya. Dia tahu perusahaan ayahnya sedang pailit, dia tahu hyung nya bekerja keras siang dan malam untuk menyelamatkan sisa-sisa perusahaan keluarga Jeon. Tapi dia pun tahu sebesar apa usaha hyung nya, kecuali mereka dapat tambahan dana dari luar, perusahaan keluarga Jeon tidak akan selamat.
Dan hyung bodohnya itu tidak pernah sekalipun bercerita hal ini kepadanya. Selalu memberinya senyuman dan berkata semuanya baik-baik saja.
"Hyung pabo.", dia merasakan matanya perih dan selaput bening sudah menghalangi penglihatannya. Bukan waktunya menangis disini. Ia harus mengambil keputusan dan secepatnya.
"Hey Yugyeom-ah, kau tahu Kim Taehyung?"
"Ya, aku pernah dengar namanya. Kenapa?", Yugyeom bertanya menyelidik. Tumben Jeongguk bertanya tentang seseorang.
"Ceritakan padaku apa yang kau tahu."
"Hmm.. Dia pewaris utama dari kerajaan bisnis the Kims. Pria membosankan. 24/7 dihabiskan di kantor. Ew, no fun. Tapi gosip orang, wajahnya sangat tampan."
Jeongguk sudah mendapatkan gambaran seperti apa Kim Taehyung yang ingin menikah dengannya atas nama bisnis ini. Pria tidak punya hati yang hanya ingin memanfaatkan pernikahan untuk status dan bisnis.
'Well, Kim Taehyung. Aku akan menikah denganmu demi Jinnie Hyung. Tapi aku akan buat hidupmu seperti di neraka.'
Dia menyeringai kejam memikirkan apa yang ia akan lakukan setelah 'pernikahan' mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage? Hell No!
Fanfiction[COMPLETED] "Kau boleh memiliki tubuhku tapi aku tidak akan pernah memberikan hatiku padamu. Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu, Kim Taehyung.", Jeongguk berkata di malam pernikahan mereka. "Belum. Kau belum jatuh cinta padaku, Jeonggukie. Tap...