2. Kau

32 1 0
                                    

Senja berwarna jingga yang membias indah dimataku, seketika aku teringat tentang kita kala itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senja berwarna jingga yang membias indah dimataku, seketika aku teringat tentang kita kala itu. Temu yang lucu antara kamu dan aku.

Pertemuan yang singkat di antara riuhnya suara ruang kelas di salah satu pelajaran yang tak ku suka, dan kamu pun juga. Antara senyum dan diam bercampur satu.

Aku tak menyangka ketika mengetahuimu mencari tahu tentangku. Mengikuti akun sosial mediaku. Mengetahui hal – hal kecil yang aku suka. Memperlakukan aku seperti Tuan Putrimu yang setiap hari selalu kamu sanjung. Masa pendekatan memang selalu saja menyenangkan. Apalagi saat masuk di bab mengetahui satu – per satu tentang kamu. Yang kamu sukai, yang kamu benci, yang kamu hindari, dan masih banyak lagi. Aku selalu menikmati setiap percakapan kita.

Kamu, lelaki yang ku kenal dengan baik kala itu. Banyak tertawa, apalagi saat kita sedang bersama. Kamu bahkan sulit menutupi reaksimu saat bertemu denganku. Kamu tak mampu sembunyikan senyum bahagiamu itu. Aku selalu tertawa saat kamu melemparkan lelucon receh dan rayuan – rayuan tentang diriku. Semua serba seru. Temanmu, kebiasaanmu, ceritamu, aktifitasmu, keluargamu, semuanya aku suka.

Aku pernah merasa sangat jatuh, dan aku merasa tak sanggup lagi menjalin hubungan dengan siapapun. Semacam ada trauma yang sulit ku hilangkan. Kepercayaan yang dihancurkan. Cinta? Omong kosong. Aku sudah menganggap semua akan sama saja. Akan ada kata "dia istimewa" sampai kemudian terucap "dia jahat!". Sejak ada kejadian tak menyenangkan yang ku alami, aku jadi tak melihat sekitarku. Ternyata masih ada orang yang tulus ingin berjuang bersama denganku.

"Kamu berbeda" kataku

Aku harap, kamu tak bermain – main denganku. Aku sudah muak dengan cinta palsu. Sungguh aku egois telah memintamu untuk meyakinkanku bahwa kamu tak akan berpaling dariku. Aku hanya tak ingin terjatuh diperkara yang sama. Aku tak ingin ada orang ketiga, ke empat, ke lima, ah seterusnya.

Jika kamu memang cinta,mari kita berjuang bersama. Jika hanya ingin singgah, jangan bersusah, pergilah,jangan serakah.

99% Tulisan Ini Tentang KitaWhere stories live. Discover now