fivë

4.2K 1K 258
                                    

setelah pengumuman yang bikin keduabelas anak itu shock, mereka diam dan saling menatap satu sama lain.

"kita ga beneran bunuh-bunuhan kan??" tanya arga hyunjin cemas.

sayangnya, tidak ada yang menyahut.

"kok gaada yang nyaut sih?!" keluh sherren hina.

"ini siapa sih yang bikin ginian?! gila tau ga?!" keluh farra seoyeon.

"aduh. cewek berisik banget sih. diem dulu napa," protes ravi jeno. "gue lagi mikir dulu."

"mikir apaan?"

"ini pelakunya ada di salah satu diantara kita, ngga sih?"

kesebelas temannya sontak menatap ravi kaget.

"kok lo mikir gitu?!" protes fajar seungmin. "lo nyurigain kita apa gimana?"

"tenang dulu jar," kata darrel haechan. "coba kita denger dulu alasan si ravi."

"gue juga mikir gitu." tiba tiba nathaya hyunjin angkat bicara.

"coba jelasin, kenapa?" tanya shafa siyeon bingung.

"pertama, pengumuman tadi jelas rekaman yang udah disetting," jelas nathaya. "inget pas salma nanya? engga direspon sama pelakunya kan? karena jelas pelakunya ada disini. di antara kita."

"tapi pas gue nanyain wifi dia respon kok???" bantah iqbal.

"itu karena udah jadi rahasia umum kalau lo itu fakir kuota," ujar farra tajam.

"tsadest."

"dan lagi, tadi diakhir dia bilang fake friends. itu artinya dia itu temen kita kan??" tambah ravi. "seorang temen harus deket banget kayak kita biar bisa jadi fake friend."

iqbal ketawa. "udah berpengalaman jadi fake friend ya lo, vi?"

"napa jadi ribut sih anjing!" keluh adnan. "mending cari cara supaya kita bisa keluar!"

"mending kita ke ruang siaran dulu aja??" usul arga.

"ngapain?"

"siapa tau ada petunjuk disana? kan rekaman tadi asalnya pasti dari ruang siaran."

yang lain ngangguk - ngangguk setuju sampai akhirnya fajar angkat suara.

"yaudah, gue sama farra ke ruang osis dulu mau nyari kunci ruang siaran."

°•°•°

"kalo kunci gerbang sekolah emang gaada, jar?" tanya farra ketika fajar sedang mencari - cari kunci ruang siaran yang tercampur sama kunci kunci lain, soalnya ruang siaran itu jarang dipake.

fajar menggeleng. "engga, kunci gerbang cuma dipegang sama satpam. kita cuma megang kunci ruangannya doang."

sementara fajar sibuk mencari kunci, farra sibuk dengan pikirannya sendiri. seakan akan bertengkar dengan batinnya, farra sibuk menimbang-nimbang apakah dia sebaiknya mengikuti skenario yang ia dapat atau tidak.

iya, dia kebagian skenario yang isinya;

to : farra soyeon

kill fajar seungmin.
karena dia, kamu gagal mendapat jabatan ketua osis.

jujur, farra ga munafik dan dia emang sebenci itu sama fajar.

kalau fajar hanya sekedar mengalahkannya di pemilihan ketua osis, mungkin farra ga bakal sebenci ini sama fajar. masalahnya, cowok itu mendukung farra menjadi ketua osis pada awalnya.

farra ingat—pas kelas 10, dia dan fajar itu deket karena termasuk anak anak osis yang emang top banget. dan farra mengutarakan keinginannya buat jadi ketua osis ke fajar.

dan apa yang fajar bilang?

"gue dukung lo sepenuhnya, far. gue yakin lo bisa jadi ketos yang baik."

tapi nyatanya cowok itu ga nolak pas ditawari jadi calon ketua osis.

"fajar," panggil farra pelan.

"nih, gue udah dapet kuncinya!" seru fajar sambil menunjukkan sebuah kunci digenggamannya. "btw tadi lo manggil? ada apa?"

sepertinya kadar kebencian farra sampai pada....







































....dimana ia bisa saja membunuh fajar.

"lo kebagian apa jar?" tanya farra, walaupun gadis itu sebenernya udah tau.

fajar terdiam lama sebelum akhirnya menjawab. "killed."

"lo takut?"

fajar menyunggingkan senyum pasrahnya. "siapa sih orang yang ga takut kalau ada di posisi gue? secara ga langsung gue dikasih tau kalau kehidupan gue di dunia tinggal sebentar lagi."

"tapi ya.. jujur gue emang mau mati sih," ujar fajar tiba tiba. "cape jadi ketos. banyak beban."

farra mendengus.

"terus kenapa lo mau jadi calon ketos waktu itu?"

"hah?"

"ga usah sok bego, jar. lo inget ga sih, lo pernah bilang ke gue kalo elo ngedukung gue jadi ketua osis?" kata farra. "sepenuhnya?"

fajar menautkan kedua alisnya bingung. "maksud lo apasih, far?"

"udah gue bilang, jangan pura pura bego!" bentak farra kesal. "lo tuh orang paling brengsek yang pernah gue kenal, tau?"

"kalo elo merasa dikhianatin gue minta maaf." sahut fajar, "tapi menurut lo siapa sih yang bakal nolak jabatan ketua osis?"

farra diam beberapa saat.

"kalo gitu lo harusnya ga ngedukung gue di awal."

fajar menghela napas gusar. "udah deh! hal itu bahas entar aja, mending kita ke lapang dulu."

fajar berjalan melewati farra, ke arah pintu osis dan berjalan keluar.

beda dengan farra yang tetap berdiri dengan badan bersandar ke atas meja. matanya menangkap sebilah pisau yang ada di laci ruang osis.

"duh far! cepet keluar, mau dikunci nih!" seru fajar sambil mencuri pandang ke arah lapang, memastikan kalau teman temannya masih ada disana.

farra meraih pisau itu perlahan, dan berjalan ke arah fajar.

"fajar."

fajar membalikkan badannya. "ap—"

suara fajar terpotong ketika pemuda itu merasa ada benda tajam menusuk perutnya. tidak hanya sekali, tapi berkali kali.

farra tersenyum. "sorry. harusnya lo gausah pura pura baik di awal kalau akhirnya jadi brengsek di akhir."





























"CONGRATULATIONS! FARRA SEOYEON AND FAJAR SEUNGMIN, YOU'RE DID WELL! PLEASE WAIT FOR YOUR NEXT SCENARIO!"

°•°•°

bentar lagi sekolah guys. mampus

death şcenario | 00 line ✔Where stories live. Discover now