ełeven

3.6K 857 54
                                    

farra seoyeon melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah ruang siaran.

kalau yang ia pikirkan benar—pasti ada seseorang di dalam sana. yang artinya, ada 2 orang pelaku.

sayangnya, farra tidak menemukan siapa siapa di ruang siaran.

ruangan itu tetap sama seperti kali terakhir farra ke sini, namun kali ini ada sebuah laptop besar yang menunjukkan rekaman cctv yang tersebar di seluruh ruangan.

"what the hell?!" desis farra pelan.

jadi ini. disinilah si chipmunks melihat semuanya. disinilah si chipmunks mengumumkan semuanya. kalau farra bersembunyi di ruangan ini dan menunggu, gadis itu bisa tau siapa pelakunya.

farra baru saja hendak bersembunyi ketika matanya lagi lagi menangkap sebuah benda yang sebelumnya tidak ada di sana.

sebuah notes kecil.

farra melangkah pelan kemudian merah notes tersebut. dengan gemetar, gadis itu membuka dan membaca satu persatu halaman di notes tersebut.

isinya hanya tentang kebencian seseorang yang mendalam.... terhadap teman temannya.

"ini kan punya gue?" gumam farra lirih.

iya. itu notes farra yang berisi tentang semua masalah teman temannya.

salma yang membenci shafa karena ditikung.

fajar yang sebal karena ga bisa nangkep basah adnan pas cowok itu ngerokok.

arga yang kesel karena dibanding bandingin sama ravi terus.

dan masalah lainnya, yang memang farra ketahui karena semua temannya itu cerita kepadanya. atau, farra sendiri lah yang menyadarinya karena perasaan kesal dan benci yang dipendam teman temannya itu terlalu jelas di mata farra.

tubuh farra bergetar. jadi semua ini karena notes gue?

tiba tiba pintu ruang siaran terbuka, dan farra sontak menoleh.

"loh? farra?"

°•°•°

nathaya hyunjin sudah mencurigai seseorang sekarang.

sedari tadi dia hanya bisa berspekulasi berdasarkan flashdisk bertuliskan 's' yang ditemukan farra di ruang siaran, dan itu pun nathaya bingung apakah dia harus percaya sama farra atau tidak.

tapi sekarang, nathaya baru menyadari satu hal yang seharusnya ia sadari sejak awal.

gadis itu melangkah dengan cepat ke arah belakang sekolah, entah apa yang hendak ia lakukan.

nathaya berhenti di depan gerbang belakang sekolah. gadis itu mendorong gerbangnya pelan, kemudian menelan ludahnya ketika apa yang terjadi mendukung kecurigaannya selama ini.

nathaya buru buru menjauh dari gerbang tersebut, berlari ke arah lapangan dan berharap semua temannya itu masih di sana.

namun orang yang ia curigai—sekaligus orang yang paling ingin ia hindari sekarang, malah muncul di hadapannya dengan senyuman sinis di wajah.

"nat, gila ya. nyesel gue punya temen sepinter lo."

°•°•°

salma nancy berjalan dengan berani di sepanjang koridor sekolah.

takut? untuk apa? lagipula dia kebagian skenario membunuh lagi.

"duh, lama lama nyenengin juga ya ini," gumam salma yang kemudian bersiul.

bayangkan betapa menyeramkannya kini seorang salma nancy. berjalan dengan rasa percaya diri, serta hasrat membunuh yang tajam padanya, sedang bersiul sambil memerhatikan sekitarnya.

matanya menyusuri segala penjuru sekolah, sibuk mencari cari keberadaan targetnya—farra seoyeon, yang tadi langsung pergi begitu si chipmunks menyatakan mulai.

brukkk

"aw!" ringis salma sambil mengelus kakinya yang baru saja menubruk barang tak dikenal.

salma menatap barang yang tak sengaja ia tendang tadi.

ternyata itu tabung yang berisi alat alat olahraga—raket, bola basket, bola voli, shuttlecock, bola sepak, dan—








—tongkat baseball.

"hm, boleh juga nih."

°•°•°

"arga!"

nabila heejin melangkah cepat menyusul arga hyunjin yang jaraknya beberapa meter di depan gadis itu.

tapi arga tidak menghiraukannya.

"arga hyunjin!" kali ini nabila memanggilnya dengan tegas, namun arga tetap tidak mau membalikkan badannya.

akhirnya nabila berlari sampai tangannya bisa meraih lengan arga.

"lep—"

"arga kamu kenapa sih?!" bentak nabila kesal.

"gue gapapa, lepas nab." jawab arga tajam.

"kamu jelas kenapa - kenapa!" seru nabila. "kamu itu brengsek, arga. tau ga?"

arga membuka mulutnya, hendak berprotes namun nabila langsung memotongnya.

"kamu yang bilang ke aku kalau aku ga boleh percaya sama siapa siapa selain sama kamu," ujar nabila. "tapi sekarang kamu gini?"

arga menghela napas. "nab, kita ga bisa bareng lagi."

"kenapa?"

"lo—" arga menelan air liurnya. "lo jadi beban buat gue, nab."

nabila mendengus. "kenapa? kamu kebagian killed? terus kamu mau ngelindungin diri kamu sendiri? iya?"

arga menunduk, terlihat jelas rasa bersalah di kedua bola matanya.

"aku tau kamu takut, tapi aku sendiri kebagian peran killed, arga!" bentak nabila. "aku juga takut, bukan kamu doang."

tapi arga bergeming.

"aku baru tau kamu bisa seegois ini ya, arga." ujar nabila kecewa. "bahkan kalau aku bukan pacar kamu pun, aku kecewa sebagai temen."

nabila melepaskan tangannya dari lengan arga, kemudian pergi begitu saja.

arga menghela napas pelan.

"maaf ya, nabila."

°•°•°

lama banget ya update nya haha maap :(

death şcenario | 00 line ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon