nine

1.7K 263 152
                                    

Happy reading pervs!


V O M M E N T S

***
.
.
.
.
.

Hari semakin larut, tiba-tiba tubuh Krist meriang begitu saja merasakan hawa malam. Dirinya terduduk lemas ditrotoar pinggir jalan perumahan.
Untung sekarang pukul sepuluh, jadi jalanan sudah sepi.

Dan disisi lain, Godt bagai terkena serangan jantung setelah menerima panggilan tiba-tiba Krist setelah berabad-abad sosok indah itu tak pernah menghubunginya. Godt sempat mendengar nada Krist 'yang sedang menangis?'. Jadi, setelah mendapat panggilan darurat tersebut Godt pun langsung meninggalkan tugas kuliahnya. Oh, jangan lupa, ini tentang Krist, Godt tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja kali ini.

Setelah empat puluh limat menit perjalanan Godt pun akhirnya sampai ditempat tujuan. Akan tetapi dirinya tak menemukan sosok lucu itu. Akhirnya Godt pun turun dari mobil putih nya untuk mencari Krist, semenit kemudian ia pun mengernyit heran.

Dilihatnya seseorang yang sendirian sedang duduk dipinggir trotoar dengan ditemani lampu jalan disebelahnya, ia sedang memainkan jari-jarinya, dan mengembungkan kedua pipi chubbynya. Sesekali digosokkannya kedua telapak tangannya, seperti ia sedang kedinginan.

"Krist, kau kah itu?" Panggil Godt dari kejauhan.

Krist yang kenal suara itu pun langsung berdiri tegak. Kedua mata indahnya langsung mencari sosok hangat itu.

"P'--P' Godt?!"

"Oh ya tuhan ternyata benar.."

Godt yang sudah yakin itu adalah sosok lembut yang dulu pernah melembutkan hari-hari nya segera berlari kearahnya.

"Apa yang kau lakukan di---hei?! Krist kau kenapa?! Apa yang terjadi?!" Seru Godt ketika melihat wajah Krist yang kacau bukan main, wajah merah, mata sembab, belum lagi pipi chubby nya bagai orang habis dipukul dan ujung bibirnya yang membiru kemerahan. Godt pun menangkup wajah manis dihadapannga ini, menelitinya lebih dalam.

"Krist! Ini apa lagi?!" Seru Godt lagi ketika melihat tangan kiri Krist yang terbalut dengan perban berbercak darah. Kini tangannya sudah memegang tangan kiri Krist.

Orang yang ditanya pun hanya diam membisu sambil menunduk. Godt pun gemas bukan main, diguncangkan nya kedua bahu Krist.

"Krist, jawab aku!"

"Krist!"

"Kr---"

"P', bolehkah aku menginap ditempatmu malam ini saja? Aku sungguh lelah P'."

"Kau ingin tinggal seribu malam pun, akan ku persilahkan, Krist."

***

Apartemen milik Godt sangat rapi, berisikan perabotan-perabotan modern dan memiliki dua kamar. Krist sih tidak heran kalau sosok Godt ini rapinya bukan main.

Setelah Krist membersihkan diri ia pun terduduk disofa berwarna abu-abu milik Godt selagi si empunya mengambil persediaan obat, tangannya pun memencet-mencet pipinya yang masih perih itu.

"Hei, jangan dipencet-pencet begitu." Sahut Godt yang sudah memegang beberapa obat dan sebuah baskom berisi air hangat dihadapan Krist, kemudian sosok tinggi itu pun duduk disamping Krist, seraya memulai mengompres pipi chubbynya.

"Ah! Sakit!"

"Kau harus tahan Krist."

Kini tangan kiri Godt menggapai pipi kanan Krist, seolah menuntun wajah indah ini menghadapnya, akhirnya dua sosok insan ini pun berhadapan saling menatap.

The SOCIOPATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang