"EGY!" Jerit Sasa saat ia tersadar pingsannya"Sa lo kenapa?" tanya Mely yang berada di samping ranjang Sasa
Sasa perlahan membuka matanya samar-samar dia melihat langit kamar ini yang menurutnya tidak familiar dilihatnya
"Gue-Gue dimana?" tanyanya
"Lo di rumah sakit, lo tadi pingsan jadi tadi gue langsung suruh Vino bawa lo ke rumah sakit" jelas Mely
"Lo gapapa kan mel? Rani, Nazwa mana?" Tanyanya
"Gue gapapa, mereka pergi ke kantin rumah sakit" jawab Mely dan sasa hanya mengangguk
"Lo kenapa tadi nyebut nama Egy" tanya Mely membuat Sasa heran dia juga bingung kenapa dia bisa mimpiin Egy
"Gak tau, gue mimpi kalo dia tadi nolong gue tapi dia yang kenapa kenapa" jawab Sasa dan membuat Mely terkekeh sedangkan Sasa bingung
"Tadi Egy sama Vino memang nolongin kita, terus tiba tiba lo jatuh pingsan, Egy langsung bopong lo kesini, dan yang tawuran itu mereka sedangkan yang ngapain kita tadi lawan mereka" sontak membuat Sasa melotot atas ucapan Mely
"Lo serius? Terus Mereka kemana? Mereka gak papa kan?" Tanya Sasa khawatir
"Iya Sasa gue serius" "Tadi sih kata mereka ada hal penting jadi mereka pulang" ucap Mely dan Sasa hanya ber oh'
"Kok gue jadi khawatirin Egy sih" batin Sasa sembelum akhirnya mamah dan Caca adiknya sasa tiba di depan pintu dan melangkah cepat ke arah ranjang Sasa
"Sasa sayang kamu gak papa kan nak" tanya Mamahnya khawatir
"Ngak mah gapapa kok" ucap Sasa
"Syukur la sayang mamah khawatir sama kamu" ucapnya
"Sasa di rawat rumah aja kali yah, lagian Sasa kan cuman pingsan doang" ucap Sasa
"Tapi kamu mas.."
"Sasa udah sehat mah yah di rumah aja yah" ucap sasa melemas
"Iya yaudah bentar mamah panggil dokter" pasrah mamahnya "mely makasih ya udah jagain Sasa" sambung mamah sasa sebelum dia memanggil dokter
"Iya tante sama sama lagian kan kita sahabat harus saling menolong. Ya ngak Sa" ucap Mely terkekeh begitu pun Sasa mengangguk
🍗🍗
Setelah pulang dari rumah sakit. Malam ini Sasa terduduk di meja belajarnya sambil memegang ponselnya dengan buku yang berserakan di atas meja belajarnya
Dia memandang gambar yang di kirim dari orang yang tidak di kenalnya. Sebuah Foto yang membuat hatinya teriris
Dia ketawa hambar sambil memandang foto tersebut "Gue tau lo masih suka sama dia" gumamnya
Sasa mencoba menelepon nomor yang mengirim foto tadi berkali kali tetapi tidak kunjung di angkat oleh pemilik nomor tersebut
Dengan pikiran yang terkecamuk Sasa pun memilih keluar karena sedari tadi Caca adiknya sudah memanggilinnya
Sasa berjalan menuruni anak tangga dia tidak menyadari kalau ada tamu di rumahnya
"Kak tu ada teman lo nunggu di depan" ucap Caca
Sasa mengritkan dahinya tanpa ngomong dan Caca pun tau apa maksudnya
"Bang Egy" ucapnya dan melanjutkan menonton tv
Merasa tidak yakin Sasa pun menghampiri orang itu di ruang tamu. Sampai di ruang tamu Sasa melihat kalau Egy masih sibuk dengan ponselnya.
"Khmm" gumam Sasa dan Egy pun sadar dia menoleh ke arah Sasa
Sasa duduk di sebelah Egy dengan jarak yang bejauhan Sasa tidak sama sekali menoleh ke arah Egy sedangkan Egy menatap Sasa dengan lekat
"Udah sehat" tanya Egy
"Menurut lo" ketus Sasa dan Egy hanya menaikan bahunya saja tanda dia tidak tahu
"Dasar cowok tidak peka" batin Sasa
"Eh apa tadi gue bilang cowok gak peka, haha emang gue siapa dia harus di pekain gitu ha ha ha" batinnya terkekeh. Egy yang melihat Sasa ketawa pun mengeritkan dahinya
"Sa!" Ucap Egy dan Sasa pun tersadar
"Apa"
"Kamu kok ketawa sih" tanya Egy
"Bentar bentar tadi dia bilang apa?kamu? Gak salah tuh mulut ngomong" batinnya lagi terkekeh
Egy yang melihat Sasa lagi lagi ketawa sendiri pun merinding. Egy mendekat ke arah samping Sasa dia mengenggam tangan Sasa
Sasa tersentak dari lamunanya di menoleh ke arah Egy yap mata mereka bertemu cukup lama dan akhirnya Sasa membuang arah pandangannya ke lain dengan jatung yang berdebar
"Maaf" ucap Egy tetapi Sasa tidak menoleh ke arah Egy
"Maaf"
"..."
"Maaf"
"Maaf"
"..."
"Maaf"
Sasa menoleh ke arah Egy, dan Egy menunduk
"Ngapain minta maaf?" ucap Sasa datar
"Maaf" ulangnya lagi
"Apaansi lo" balas Sasa
"Maaf" ucapnya lagi
"Iyaiya gue maafin, mending lo sekarang pulang, gue udah sehat, gue mau belajar besok gue ada ulangan" cerocos Sasa ketus dan menepis tangan Egy dari tangannya
"Gue sayang sama lo" kata Egy
"Tapi gue enggak" ucap Sasa
"Gue gak peduli"
"Tapi gue pe.." belum selesai Sasa ngomong Egy sudah menghambar tubuhnya ke Sasa dia memeluk Sasa cukup erat tetapi Sasa tidak membalasnya dia cukup kaget
"Maaf" lirih Egy di sela pelukan mereka. Sasa masih diam tidak membalas. Cukup lama sampai akhirnya Sasa melepaskan pelukannya secara paksa
"Mending lo pulang, udah malam" pintah Sasa. Egy terdiam sebentar sembari menarik nafas
"Oke, besok pagi aku jemput, cepat sembuh sayang" ujar Egy dan bergegas untuk pulang
"Makasih" batin Sasa tetapi dia hanya memasang wajah datarnya
Setelah Egy pulang dari rumah Sasa. Sasa pun masuk kembali ke kamarnya mengingat besok dia ada ulangan jadi dia pun belajar
Cukup lama belajar kantuk matanya pun sudah terlihat. Dia melihat ponselnya yang sedari tadi berbunyi sangat banyak tetapi dia menghiraukannya
Dia membuka lookscrennya dia tidak memakai password 2 pesan dari Rio, 1 line dari Egy dan lainnya hanya grup chat dia dan sahabatnya
Dia membuka pesan dari Rio
💬 Rio :
"Hai Sa"💬 Me :
"Hai"Setelah membalas pesan itu dia pun membuka pesan line dari Egy
Egymaulana : Good night kelinci,, Besok pagi aku jemput
Dia hanya membaca tidak niat untuk membalas. Setelah Egy dia pun membuka grup chatnya dengan sahabatnya. Sangat banyak dan yang di bahas hanya tentang Sasa dan kejadian tadi siang. Setelah membacanya dia pun berahli untuk tidur
Keknya ini banyak kata yang gak jelas jadi kalau ada typo maklumin ya😅
![](https://img.wattpad.com/cover/133676356-288-k950170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Badboy
Teen FictionSebagian part di privasi Maaf kalo ada typo:) Bisa kah seorang badboy yang sudah pernah sakit hati tentang cinta dan kembali membuka hatinya kepada perempuan yang notabenya siswa baru di SMA NUSA INDAH sekolahnya sendiri? Apakah dia hanya menjadika...