04: Taehyung want blood

27.5K 2.4K 68
                                    

"Yerin sunbae?" sebuah suara mengagetkannya di kala ia sedang memanen buah strawberry di kebun milik Taehyung.

Yerin memutar tubuhnya, dan menatap siapa yang memanggil namanya. "Oh hai Eunsoo?" balas Yerin santai, ia bahkan tak merasa terkejut begitu bertemu dengan adik kelasnya yang dulu sering membantu nya.

Rahang Eunsoo melorot begitu medengar balasan santai Yerin padanya, kemana Yerin selama ini? Dia menghilang dan tiba-tiba mereka bertemu di sini. Maksudnya di tempat tinggal sebenernya.

"K-kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Eunsoo yang masih tak yakin kalau gadis yang berdiri di hadapannya adalah Yerin. Ini masih terasa mustahil setelah berita kematian nya tersebar di sekolah.

Tiba-tiba Taehyung muncul dan merangkul gadis itu dengan santainya, "Dia istriku. Itu makanya dia tinggal di sini." jelas Taehyung yang membuat sang adik makin terkejut, setelah berita kematian nya tiba-tiba Yerin muncul sebagai istri kakaknya? Apakah ini masuk akal?

"Kau menghilang dan tiba-tiba menjadi istri hyung ku?"

Taehyung mengangguk, pada kenyataan nya kini Yerin resmi menjadi istri kakaknya. Dan itu berati sudah tidak ada kesempatan lagi baginya untuk menyatakan perasaannya pada Yerin. "Ya, sekarang kami adalah sepasang suami istri." jelas Taehyung yang memamerkan jemari mereka berdua yang terselip sebuah cicin di jari mereka.

"Mustahil." Eunsoo mendadak pergi meninggalkan kebun dengan suasana hati yang panas. Dia tak bisa percaya dengan semua omong kosong kakaknya, bagaimana bisa dan kenapa harus kakaknya?

Taehyung yang sadar kalau adiknya cemburu hanya bisa tersenyum puas. Apa boleh buat? Taehyung juga tidak tau kalau adiknya menyukai istrinya, semuanya telah terjadi begitu saja. Dan Yerin, memang sudah benar-benar resmi menjadi istrinya. Jadi ia memiliki hak atas Yerin sekarang.

"Hei Taehyung apa itu tidak keterlaluan?"

Taehyung menggeleng, "Kenapa memang?"

Yerin menghela nafas, "Aku tidak enak."

Taehyung berdecak, sejak kapan Yerin memiliki perasaan tidak enak pada orang? Biasanya juga Yerin akan masa bodoh saja. "faktanya kau kini istriku Kim Yerin."

Yerin seketika terdiam mendegar penuturan tersebut, "Kenapa menatap ku?"

Taehyung menjentikan jarinya, “Ah, karena saking tampannya aku ya? Well, aku sudah tau—“ buk! Suara Taehyung tercekat saat Yerin menyikut perutnya.

“Terus saja terlalu pede, sana pamerkan wajahmu pada penghuni mars.“ Yerin menghentakan kakinya dan lekas pergi meninggalkan Taehyung di kebun.




***





K

ini Eunsoo berada di ruang tahta ayahnya untuk meminta penjelasan tentang pernikahan kakaknya dengan gadis yang ia sukai.

"Ayah kenapa tidak pernah memberitahu ku kalau hyung sudah menikah?"

Kim Taehyun menatap putranya heran, kenapa? Bukannya itu tidak ada masalah? Taehyung sudah menemukan tambatan hatinya dan yakin untuk menikah. Jadi itu tidak masalah.

"Karena kau tidak pernah pulang."

Eunsoo mendengus, "Tapi menyuruh pengawal untuk menjemputku bisa kan?"

Kim Taehyun semakin bingung, ia tak mengerti kenapa putra yang satu ini begitu ingin di beritahu soal pernikahan kakaknya seolah kalau ia tak merelakan kakaknya menikah. "Hei kenapa kau ini? Itu hak kakak mu untuk menikah dan sebagai ayah yang bijak, ayah akan menyetujui pilihannya meski itu manusia sekalipun."  ucap Kim Taehyun tegas.

"Ah sudahlah, aku ingin ke kamar saja." suara Eunsoo kini tak bersemangat, ia pun akhirnya pergi meninggalkan ayahnya di ruang tahta sendirian.

"Kau memang perlu istirahat sepertinya."

***





Taehyung terduduk di bangku meja makan sambil memperhatikan istrinya yang sedang memasak kue pai strawberry hasil panennya tadi.

Bola mata Taehyung seolah terus mengikuti pergerakan gadis itu yang terlihat sibuk menyiapkan alat-alat dan juga bahan-bahannya.

"Mau ku bantu?" Taehyung menawarkan diri untuk membantu istrinya.

Yerin menggeleng, "Tidak perlu. Lebih baik kau pergi saja."

Taehyung beranjak dari bangku dan menghampiri gadis itu, "Kau mengusirku?"

"Tidak, hanya menyuruh mu pergi."

Taehyung terkekeh mendengar penuturan gadis itu, bukankah sama saja menyuruh pergi itu sama? Dasar gadis itu.

Tiba-tiba Taehyung melingkari tangannya di pinggang Yerin sehingga gadis itu merasa kesulitan untuk bergerak kesana kemari, Taehyung juga menjatuhkan dagunya pada pundaknya yang putih dan mulus itu.

"Hei Taehyung. Kalau kau begini aku tidak akan selesai." protes gadis namun tak berusaha memberontak karena ia tau sekalinya ja memberontak Taehyung akan jauh lebih kuat.

"Aku juga lapar sebenarnya, selama beberapa hari ini aku menahan nya."

Yerin menautkan sebelah alisnya, ia tak mengerti dengan ucapan gantung Taehyung. "Maksudnya?" Yerin mencoba menatap Taehyung.

Taehyung terdiam sejenak, lalu menyingkirkan rambut yang tergerai di leher Yerin. Dia mengusap sejenak sebelum akhirnya meninggalkan kecupan si sana.


"Aku mau darah mu."

Setika jatung yerin mencelos, sudah di duga kalau itulah yang Taehyung mau dari dirinya. Tubuhnya berusaha menyingkirkan tangan Taehyung dari pinggang nya dan beralih untuk saling berhadapan.

Yerin menghela nafasnya di kala Taehyung memelas minta di beri makan olehnya, yaitu memberi darahnya. "Taehyung?"

"Apa?"

"Kau boleh menghisap darah ku tapi hanya di saat aku tertidur. Karena aku tidak terlalu merasakan sakit saat sedang tidur."

Tak bisa di pungkiri, meskipun Yerin membenci Taehyung tapi Taehyung tetaplah suaminya. Hei tapi sejak kapan aku mengakui nya? Ia hanya tak bisa terus-terusan egois dengan Taehyung, rasanya bukannya tidak adil kalau Taehyung terus memberinya makan sedangkan Yerin tidak membalas kebaikan Taehyung? Itu makanya Yerin mencoba adil dengan Taehyung.

Taehyung tersenyum lepas, "Benarkah? Apa aku boleh?"

Yerin mengangguk, Taehyung anggap itu jawaban yang mengatakan kalau ia boleh.

“Terimakasih.“ mengecup singkat bibirnya, Taehyung senang bukan main.





***





Voment gaisssssss

HE'S VAMPIRE ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant