24: cake strawberry

13.2K 1K 124
                                    

Jungkook menatap Eunha gemas, ketika gadis itu tengah serius-seriusnya mengerjakan tugas Jungkook justru menganggunya hingga Eunha merasa terganggu.

"Hei Jung diamlah! Jangan ganggu aku, besok adalah waktu terakhir mengumpulkan." runtuk Eunha yang menyingkirkan tangan Jungkook yang sedari tadi terus memainkan pipinya.

"Seberapa penting tugas mu itu? Aku bisa membantu mu kalau kau mau, aku ini pintar kau tau?" Jungkook menjawil pipi gadis itu sehingga ia di lempari tatapan tajam.

Eunha mendelik kemudian dia berdecak, tentu saja. Jungkook sangat pintar, sampai-sampai dulu ketika mereka SMA, Jungkook pernah menjawab soal fisika dengan tambah-tambahan anak tk, bahkan Jungkook sama sekali tidak mengisinya dengan benar. Bagaimana Eunha lupa? Jungkook selalu saja menjawab setiap ulangan dengan seenak jidat, terlebih lagi jawaban andalan Jungkook yang selalu Eunha ingat 'Mana saya tau, tanya saja sama mbah google' uh, rasanya Eunha ingin menjitak Jungkook habis-habisan bila mengingat itu. Semua mata pelajaran di isi dengan andalan yang membuat para guru harus ekstra sabar.

"Ah benar, kau bahkan selalu dapat peringkat paling akhir dalam kelas 'kan? Tapi karena para guru Kasihan makanya kau di naikan kelas."

Jungkook tertawa kecil, "Ah iya dan kau satu-satunya sumber jawaban berjalan ku, makasih ya." Jungkook tercengir kuda sedangkan Eunha menggeram sebal.

"Kau selalu menggunakan kesempatan dengan baik Jung," Eunha menepuk-nepuk pundak Jungkook kemudian dia tersenyum getir. Eunha kembali fokus pada tugas nya lagi, sedangkan Jungkook memilih diam setelah tertawa tadi.

Sempat terlintas di benaknya keinginan untuk pindah meninggalkan korea, atau bila perlu mereka tidak menginjakan kakinya di tempat ini. Jungkook sudah muak dengan semua kejadian menyakitkan terjadi di sini, ia harus kehilangan keluarga nya di sini begitu pun Eunha. Jungkook ingin menghapus seluruh lukanya dengan cara pergi meninggalkan korea bersama Eunha, menurut nya itu sudah cukup.

"Hei una?" panggil Jungkook, kemudian gadis itu berdehem.

Jungkook mengulum bibirnya, "Bagaimana kalau kita pindah? Ayo tinggalkan korea dan buat hidup baru." tiba-tiba bola mata gadis itu berputar menatap Jungkook

"Kenapa kau ingin pindah? Apakah kau ada masalah lagi?" Jungkook menggeleng.

"Mari kita tinggal kan seluruh luka di tempat ini dan cari tempat tinggal baru. London bagaimana? Seperti nya tidak buruk." Jungkook memberi saran namun Eunha malah diam, gadis itu bingung harus mengatakan apa. Ini termasuk dadakan, ia sama Sekali belum ada persiapan sama sekali belum Lagi surat pindah mahasiswa di kampus, sangat menyusahkan!

Jungkook menggenggam tangan Eunha kemudian meletakan di atas dadanya, "Aku hanya ingin memulai lembaran baru hidup ku dengan mu, bagaimana?"

Eunha menggigit bibir bawahnya, lalu bagaimana nasib rumah dan kuliahnya yang baru semeter pertama? Lalu Jihoon bagaimana? Apa Eunha akan meninggalkan nya?

"Tapi kuliah ku bagaimana?"

Jungkook mengulas senyum nya, "Itu gampang, nanti akan ku buatkan surat pindah dan kita cari kampus baru di China. Kalau boleh sih aku juga ingin kuliah, hitung-hitung untuk menjaga mu nanti."

"Eum, entahlah tapi bukannya ini dadakan?" Eunha masih ragu.

Lagipula kalau pun misinya belum selesai masih ada Aerin yang akan menjalankan misinya untuk dirinya, Jungkook sudah berjanji tidak akan turun tangan mulai sekarang untuk menghancurkan keluarganya Kim, karena ia tau itu sia-sia. Jadi selama Aerin telah kembali, Jungkook tinggal menunggu hasilnya. Ya paling tidak Aerin harus berhasil membuat hubungan rumah tangga Taehyung berakhir.

HE'S VAMPIRE ✓Where stories live. Discover now