Cinta - Pengorbanan

281 11 0
                                    


Setelah Andre tidak sadarkan diri, Daniel tidak mau berbaik hati untuk menunggu Andre hingga sadar.
Ia mengambil air dingin yang sempat dibelikan oleh salah satu anak buahnya.

BYURR....

Tubuh Andre mengejang, ia tersentak karena rasa dingin yang ia rasakan di seluruh wajahnya. Pelan-pelan ia membuka matanya, namun pandangannya masih kabur, pendengarannya pun masih terdengar samar.
Andre mendengar suara tawa ketika ia baru saja berhasil membuka matanya sempurna, suara itu belum berhasil untuk Andre dengar dengan jelas tapi Andre yakin itu adalah suara tawa. Lebih tepatnya suara tawa Daniel.

Andre berusaha memfokuskan matanya, ia ingin melihat keadaan sekitarnya. Dan... yah berhasil.
Andre dapat melihat sekitarnya dengan jelas meskipun pening dikepalanya malah makin terasa sakit.
Andre melihat sosok bengis yang baru saja menyudahi tawanya, mata sosok bengis itu tidak lepas dari Andre. "Kau menertawakanku, bung?" Kekeh Andre.

Daniel mendesis kesal. Pria dihadapannya ini sudah ambruk, tapi keberaniannya masih mendominasi dirinya.

Andre mengedarkan pandangannya, ia menemukan Helin masih dalam kondisi terikat. Mata gadis itu terlihat sembab, Andre tau betul penyebab sembabnya mata Helin, sudah jelas pasti karena dirinya.

"Aku baik-baik aja, Sayang"

Kalimat kebohongan besar itu lolos keluar dari bibir Andre diselingi oleh senyuman tulus meskipun disekitar bibirnya terdapat memar yang diciptakan oleh Daniel.

"An--dre" ucap Helin lirih dengan air mata yang masih setia menemaninya.

Sementara Daniel ia hanya memasang ekspresi seringai yang terlihat jelas melihat dua orang berbeda jenis kelamin saling menunjukan rasa Cintanya.

"Ohh jadi ini yang dinamakan Cinta berujung Tragis?" Sindir Daniel.

Dua orang yang saling menatap dengan tatapan pedih inipun harus memalingkan perhatiannya pada Daniel yang baru saja melontarkan kalimat sindiran itu.

Andre menyeringai "Bejat!" Andre membuang air liurnya tepat di hadapan Daniel.
Daniel yang melihat itu menjadi reflek tertawa meledek terhadap sikap Andre.

"Kenapa seorang Andre Steffan Alarix mendadak bodoh hanya gara-gara gadis cengeng ini?"

"Ayolah bung, dulu kau itu jauh dari kata lemah, tapi sekarang? Lihat dirimu? Kau seperti sapi jantan yang sedang di sembelih."

Helin yang sedari tadi mendengar celotehan Daniel pun menjadi sadar bahwa Andre benar-benar mencintai dirinya sampai seperti ini.

Sementara Andre, ia mencoba untuk bangkit berdiri, meskipun tertatih... ia sangat ingin berdiri! Cukup sudah Andre terlihat lemah di mata bengis sialan ini.
Setiap pergerakan yang Andre lakukan agar ia bisa berdiri tegak tidak semulus kelihatannya, nyatanya ia harus menahan rasa sakit dimana-mana... tepatnya di seluruh tubuhnya.

Ya... pada akhirnya ia mampu berdiri...

Sebenarnya Andre sedikit heran karena Daniel membiarkan dirinya untuk dapat berdiri, mengingat sebelumnya ia pernah mencoba untuk bangkit namun serangan Daniel selalu mampu menjatuhkannya tanpa mengijinkan ia bangkit terlebih dahulu.
Tapi, Andre tidak terlalu peduli dengan hal itu, mungkin saja si brengsek ini sudah puas.

"Kenapa memangnya?" Tanya Andre dengan ekspresi datar.

"Apanya?" Ujar Daniel balik nanya.

"Emangnya kenapa kalo saya lemah karena seorang gadis?" Ujar Andre mengulangi pertanyaanya dengan lengkap.

MAWAR [COMPLETE]Where stories live. Discover now