Kepedulian Tersembunyi

196 8 0
                                    


Cassandra menutupi seluruh makanan yang ada dimeja makan dengan kain tebal nan higenisnya padahal semua makanan sudah ditutup dengan penutup khusus berbahan kaca. Namun, Cassandra masih belum puas dengan itu walaupun sudah dipastikan rumah besar bertema glamor variasi elegan itu tidak ada serangga apapun yang berhasil masuk.

Ini berlebihan.

"Nyonya, biar salah satu dari kami saja yang melakukan itu." Ucap salah satu pelayan yang sedari tadi melihat kegiatan Cassandra.

Cassandra menggeleng sambil tersenyum. "Ini hanya tugas mudah, kau tidak perlu turun tangan. Kau meremehkan aku yah?" Ujarnya bercanda.

Sang pelayan hanya tersenyum lalu memundurkan diri dari jangkauan Cassandra agar tidak mengganggu kegiatan wanita bule itu.

"Tante."

Cassandra menoleh, tersenyum ceria ketika mendapati Andre dengan dua wanita disamping kanan-kirinya.

"Siapa mereka Andre? Dimana istrimu?" Tanya Cassandra yang memang tidak mengetahui apa-apa.

Andre menoleh pada kedua wanita yang tingginya hanya sepundaknya saja, ekspresinya masih formal, kaku. Andre mendesah pelan. "Papah yang menyuruh mereka mengawal Andre, Tan. Tante nginap disini kan nanti? Kapan Tante sampai kesini? Apa Tante yang menyiapkan makanan sebanyak ini?" Tanya Andre beruntun.

Cassandra tertawa lirih. "Ohh, jadi virus bawelku sudah terserang padamu ya? Aku rasa kau pasti kurang vaksin saat masih kecil. Pertahanan tubuhmu lemah." Ejeknya.

Andre mengedikkan bahu. "Bukan pertahanan tubuhku yang lemah, tapi memang virusmu yang terhebat." Pujinya pada sesuatu yang tak patut dibanggakan.

"Duduklah."

Andre tidak berfikir panjang ia mengambil tempat disebelah Cassandra, sudah lama ia tidak berinteraksi dengan Cassandra, saat ia baru sadar Cassandra menjenguknya, tapi ia tidak bisa berkata banyak. Dan sekarang tubuhnya sudah membaik. Ia akan membicarakan banyak hal padanya.

"Kalian semua kenapa masih disini?"

Semua pelayan yang tadi bertugas menyiapkan makanan menatap Cassandra sebentar, lalu memutuskan pergi ketika sorot mata Cassandra mengisyaratkan serius.
Ketika mereka sudah kearah dapur, Cassandra melirik kedua pelayan yang tadi mengiringi Andre kesini.

"Kalian masih disini?" Sarkas Cassandra.

"Tapi, ini tugas, Nyo..."

"Kalian tidak percaya pada saya?" Tanyanya tajam.

"Percayakan saja pada Cassandra. dia akan menjaga saya lebih hebat daripada kalian" ucap Andre tersenyum pada mereka.

Kedua pelayan itu saling pandang, namun beberapa saat kemudian menghembuskan nafas. "Baiklah." Ujar mereka mengalah.

Cassandra menatap kepergian dua orang wanita itu dengan tidak suka, sikap dinginnya bukan karena ia sombong atau jutek. Tapi yang sebenarnya wanita itu rasakan, ia paling tidak suka jika ia harus tidak diberikan kepercayaan untuk menjaga keponakannya sendiri. Ia pernah gagal sekali, dan ia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan terulang lagi, itu sebabnya ia menjadi sentimentil.

"Tidak usah pikirkan mereka! Mereka hanya orang asing yang tidak tahu betapa hebatnya seorang Cassandra" puji Andre tiba-tiba ketika melihat garis wajah Cassandra yang berubah sendu.

"Ya. Mereka menyebalkan!" Ujarnya entah menunjuk kearah pintu yang terbuka, padahal dua wanita itu sudah menghilang dari pandangannya.

"Tante, aku tidak tahu. Sejak kapan rumahku menjadi ramai? Apa semua baik-baik saja ketika aku tidak sadarkan diri?" Tanyanya pada suatu hal yang membuatnya penasaran sejak tadi.

Ya. Rumah yang biasanya hanya terisi dirinya, istrinya, orangtuanya, beserta dua Assisten rumah tangga saja kini menjadi ramai oleh pelayan-pelayan yang Andre sendiri belum bisa memastikan betul apa tugas mereka masing-masing. Namun yang membuatnya ia tidak nyaman adalah dua wanita kecil tadi, ia ditugaskan untuk menjaga Andre padahal tubuh kedua wanita itu tidak seimbang dengan bobot tubuhnya yang tinggi menjulang. Andre tidak yakin bahwa kedua wanita itu akan mampu menahan tubuhnya jika ia sedikit saja gontai. Aneh Sekali Mr. Klieson itu.

Cassandra tertawa pelan "Ini penyakit lama papahmu! Dia terlalu khawatir berlebihan hingga ia memperkerjakan tenaga khusus untukmu!" Ujarnya jujur.

Andre tertegun, walaupun awalnya ia sudah bisa menebak bahwa ini adalah ulah papahnya. Tapi mendengar langsung dari bibir orang lain membuat ia menjadi lebih yakin bahwa sisi lain dari seorang Ayah yang dingin pada anaknya, ya menyayanginya.

Andre berusaha untuk tidak tersenyum senang meskipun ekspresinya sekarang mungkin sudah terlihat konyol didepan Cassandra. Demi mengalihkan perhatian ia membuka kain penutup tebal yang tadi Cassandra tutup, dan lagi-lagi ia harus melongo sesaat ketika melihat lauk pauk yang masih tertutup dengan sesuatu yang Andre tebak itu adalah kaca, dan tembus pandang. Tanpa membuka kaca tersebut pun Andre sudah bisa melihat isi didalamnya.

Andre masih tertegun, ia merasa mungkin nyawanya lepas kendali tadi hingga tidak bisa mengucap satu katapun ketika melihat isi didalamnya. Bagaimana tidak? Ia melihat makanan yang bisa dikatakan, lengkap. Ikan, daging sapi, kacang-kacangan, buah, sayur. Bukan itu yang membingungkan. Tapi disetiap piring besar tersebut mempunyai sebuah kertas putih kecil berisi tulisan.

Di piring pertama. Ada sebuah tulisan :

"Ini semua adalah Protein, Kacang-Kacangan dan Ikan merupakan Lemak Sehat, itu bagus buat lo, jangan lupa daging sapi juga berprotein. Jadi, Makan!"

Di piring kedua. Ada sebuah tulisan :

"Ini semua adalah Karbohidrat, Buah dan Sayur itu adalah Vitamin alami dari makanan. Jangan lupa Gandum utuh juga dimakan, berkarbohidrat ... enak juga! Jadi gak usah belagu, Makan!"

Andre menghela nafas berat ketika melihat catatan menyebalkan yang seharusnya membuat dia kesal tapi sekarang ia tersenyum sendiri. Ia tahu ini ulah Raymond yang sudah mengerti sekali tentang kesehatan. Dan, Andre tidak perlu kepo untuk mengetahui bagaimana Raymond bisa menulis dengan tulisan yang tidak bagus.

Tapi setidaknya kebaca. Karna biasanya tulisan pria itu sama sekali tidak terbaca. Seperti gaib. Tapi Apoteker tahu, arti tulisan ceker bebek Raymond.

Ia melihat satu lipatan kertas, berbeda dengan kertas yang lain yang tidak terlipat hingga langsung terbaca. Andre memutuskan untuk membuka tirai kaca yang menutupi makanan tersebut lalu mengambil lipatan kertas itu dan membacanya, beberapa detik kemudian ia malah tertawa tertahan.

"Web MD mengungkapkan bahwa orang dewasa memiliki kebutuhan Karbohidrat rata-rata sekitar 24 sampai 38 Gram Serat!"

Itu peringatan!

Ia melirik kearah teko kaca berisi air putih, dan ia tidak menyangka disana juga ada kertas putih dengan catatan :

"Minumlah minimal 8 gelas kalau bisa sampai 15 gelas sehari. Jangan langsung minum, cicil. Oke, perjam juga gak apa-apa."

Lagi-lagi ia tersenyum.

Banyak orang yang peduli padanya....









A/N :

Part ini gak ada sweet couplenya, bahkan sampai Helin pun gak ditongolin disini. Hehe...
emang special buat mengingat kasih sayang seorang Ayah yang diluar kelihatan dingin tapi hatinya ternyata lumer dan juga Sahabat yang konyol tapi peduli.

Tekan Vote ✨ Or Comment 📄 and give me some words.

MAWAR [COMPLETE]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin