3 - Yes, This is Command

44.1K 4.8K 774
                                    

Jungkook berjalan menyusuri lorong kediaman Kim yang megah. Memakai jas dan pakaian formal lengkap untuk melaksanakan tugasnya hari ini. Seperti biasa menjadi bodyguard dari Nona muda Kim Taeri yang merupakan kekasihnya. Mungkin jika mereka hanya berpergian biasa atau sekadar ke kantor, Jungkook dapat memakai pakaian yang tidak seformal ini. Tapi hari ini berbeda. Taeri memiliki jadwal pertemuan dengan media. Wanita itu sudah bukan sekadar memulai langkah lagi, tetapi sudah terjun di dalamnya. Calon pewaris perusahaan Kim.

Jungkook selalu bangga dan percaya atas kemampun Taeri. Dia tahu kekasihnya punya berbagai cara untuk mengontrol. Tapi pagi ini dia mengenyahkan itu semua dan berganti dengan rasa marah-kesal. Langkahnya dipercepat dengan wajah ditekuk sambil membawa majalah yang dia gulung. Bahkan rasanya dia ingin meremas majalah itu.

"Masuk saja, Kook. Tidak dikunci." Teriak Taeri dari dalam ketika Jungkook mengetuk pintu kamar Taeri. Gadis itu jelas sudah bisa menebak kehadiran kekasihnya.

Tanpa pikir panjang, Jungkook masuk ke dalam. Taeri sedang berdiri di depan meja rias. Memakai choker hitam dengan bandul berlian di depan kaca. Tersenyum pada Jungkook yang terlihat sangat tampan.

Kebalikan dari taeri yang tenang dan terlihat bersemangat, Jungkook langsung melempar majalah yang dia bawa ke kasur. Hal itu tentu membuat Taeri memberikan atensi penuh. Berbalik menatap Jungkook dengan dahi berkerut.

"Baiklah Jeon, kali ini apalagi?" tanya Taeri sambil menatap Jungkook angkuh dengan kepala sedikit dimiringkan.

"Apalagi?" Jungkook tertawa sarkastik sambil mengulang pertanyaan Taeri. "Kau yang 'apalagi' noona. Sudah lihat apa yang ada di dalam majalah?"

Taeri terdiam sesaat. "Apa ini semacam kuis? Apa aku akan mendapat hadiah jika menjawab? Baik-baik! Tenang Jeon! Aku hanya bercanda. Sedkikit mencairkan suasana. Wajahmu itu loh sejak datang sudah terlihat menyeramkan sekali. Tapi tetap tampan sih."

Taeri berjalan ke sisi kasur dan mengambil majalahnya. Membuka beberapa lembar dengan acak adan mengangguk-anggukan kepala. "Ah aku! Wah aku terlihat bagus di sini. Aku benaar-benar lupa kalau hari ini terbitnya. Terimakasih sudah memberi tahuku, hon-"

"Noona, aku serius!" potong Jungkook segera. Tak ada tanda bahwa kemarahan Jungkook berkurang sedikitpun.

Taeri menghela napas berat karena harus merasa adu mulut lagi dengan bocah di depannya. "Bukankah kita sudah membicarakan ini sebelumnya, Jeon? Itu hanya photoshoot. Aku dan Jimin hanya berakhir di majalah. Dan kau? Kau bisa mendapatkanku di mana saja."

Rentetan ucapan yang membuat Jungkook terdiam-harusnya. Karena kenyataannya sekalipun pria itu diam beberapa detik, sekarang sudah mulai melempar beberapa kata untuk kembali menyulut. "Ya, aku tahu. Aku bukan anak kecil, noona. Tentang itu, aku mengerti. Masalahnya adalah-tidakah kau melihat bagian lainnya? Ada kolom berita yang mengatakan kalian berpacaran. Atau dijodohkan. Aku tidak peduli yang mana. Keduanya membuatku ingin mendatangi redaksi majalah ini dan menuntut mereka karena sexual harrasment."

Tunggu? Sexual harrasment? Apa hubungannya?

Jungkook yang cemburu benar-benar gila.

"Dan ya, bagaimana bisa artikel itu mengatakan kau kabur ke pesta untuk berkencan bersama si Park itu. Sementara kenyataannya kau menghabiskan waktu bersamaku-di apartement. Haruskah aku datang dan meyakinkan mereka kalau kita bercinta seharian?"

"Wow! Calm, Jeon!" Taeri mengangkat kedua tangannya dengan mata membulatd an alis terangkat, Terkesiap karena ucapan Jungkook. Kembali menghela napas dengan kasar namun melakukan pendekatan langsung. Taeri mendekat pada Jungkook dan memegang kerah jas pria itu-merapihkannya-padahal jelas tak berantakan sama sekali. Sengaja memberikan afeksi tertentu untuk membuat Jungkook lebih rileks.

The Bodyguard ✓Where stories live. Discover now