4 - Are You Playing With Me?

45.1K 4.8K 798
                                    

"So... kekasihmu itu serius benar-benar berhenti menjadi bodyguardmu?" tanya Jimin sambil memainkan gelas berisi anggur yang umurnya sudah bertahun-tahun. Jelas sekali mahal dan lezat.

Taeri menghela napas dengan kecewa namun tak menunjukan kegentaran sedikitpun. Mengangguk tenang dengan angkuh. Tak berniat sedikitpun untuk mengubah posisinya. Berbaring di bangku panjang pinggir kolam renang rumahnya dengan bikini dan memakai kacamata hitam.

Jimin terkekeh mendengar itu. Jimin ada di pinggir kolam renang -duduk- dengan celana renang yang basah dan tubuhnya terekspos bebas. Kaca mata renangnya dipakai di atas kepala. Dia baru saja selesai menyelam dan menikmati alkohol yang akan membakar tenggorokannya melalui kelezatan sambil memandang kelezatan lain yang sedang berbaring. Dua hit sekaligus.

"Lalu kau baik-baik saja dengan itu?"

Taeri membuka kacamatanya. Menatap Jimin dengan jengah. "Tentu saja tidak." Lalu Taeri mengedikan kedua bahunya. "Tetapi bagaimanapun dia akan tetap jadi bodyguardku. Dia mencintaiku. Dia akan selalu melindungiku tanpa embel-embel pekerjaan." Jawaban kelewat sombong tetapi benar seluruhnya.

"Okay-tidak bisakah putus saja sekalian?"

Taeri memutar bola matanya. "Yous wish!" Kemudian kembali memakai kacamata dan berbaring. "Park, haruskah aku mengingatkan bahwa hubungan kita adalah sebuah kerja sama?"

Jimin tertawa puas. Menurutnya ini benar-benar menarik. Kim Taeri itu berbeda dengan wanita lain yang akan mudah termakan pesonanya. Gadis ini bisa dibilang sama licik dengan dirinya. "My bad, your highness!" Jimin bangkit sambil membungkukan badanya berpura-pura memberi penghormatan. Lalu berjalan sambil berjingkat menuju kursi samping Taeri dengan gelas dan botol anggur di tangan.

"Ok, jadi ceritakan bagaimana kau mengatasi Jeon Jungkook? Seingatku dia itu bocah yang kelewat posesif. Sangat cemburuan."

"Aku sudah mengatakan padanya untuk percaya padaku. Sayangnya dia sepertinya-tunggu! Untuk apa aku bercerita padamu? Aku tidak akan membiarkan kau menjadikanku sebuah tontonan seperti si gila Taehyung. Ini urusanku. Kau hanya perlu menjadi cover aku dan Jungkook. Lalu aku akan tetap jadi calon istrimu sampai semuanya selesai."

Sudah Jimin duga, Taeri tidak mudah terjebak.

Jimin akhirnya melupakan rasa penasarannya dan keinginan kuat untuk bermain-main pada Taeri. Memfokuskan diri pada rencana mereka berdua. "Jadi sepertinya kedua orang tuaku dan kakekmu akan segera mengadakan pertunangan kita. Kau sudah siap?"

"Jangan bertanya seolah pertunangan kita adalah suatu hal besar, Jim."

"Memang ini hal besar. Setidaknya pertunangan ini bukan pura-pura untuk orang lain."

Taeri terdiam sesaat namun segera kembali tenang. "Aku akan menjadikan acara itu kelewat megah sampai tidak terlupakan. Mari kita beri makan para wartawan kelaparan itu." Dia mengangkat gelasnya dan menyodorkan ke Jimin. Lalu dua gelas kaca itu beradu menimbulkan bunyi denting sebelum akhirnya diteguk.

"Kim Taeri, aku punya penawaran lainnya," ujar Jimin dengan serius.

"Apa?"

"Kalau kita berciuman, aku akan memberikan satu kali bantuan untukmu. Batas waktu selama seminggu. Apapun hal besar yang begitu buruk."

Taeri memutar bola matanya. "Seriously?"

"Aku benar-benar serius kali ini. Dan kalau kau mau tidur denganku, akan aku berikan satu kali bantuan tanpa batas waktu kapanpun."

"Apa kau selalu menawarkan hal seperti ini oleh para gadis?"

"Nope!" Jimin menggeleng. "Kau berbeda." Lalu senyuman licik terlihat.

The Bodyguard ✓Where stories live. Discover now