7 - Play Hard To Get

52.7K 4.9K 989
                                    

Menjadi seorang actor tentu saja harus berakting dan lawan mainnya tidak hanya seorang pria. Jungkook mempunyai jalan cerita sendiri pada drama yang dia mainkan. Memang tidak sebanyak pemeran utama, tetapi biasanya ada cerita cinta sampingan yang terjalin antara pemeran pembantu. Di sanalah Jungkook berakting dengan seorang wanita yang seumuran dengan dirinya. Kalau tidak salah namanya adalah Kang Yumi, wanita berdarah campuran antara Korea selatan dan Jepang. Cukup cantik dan sedang naik daunnya. Bisa dibilang karena jalan cerita mereka berdua, Jungkook juga semakin dikenal. Penonton menganggap sangat menggemaskan dan menyentuh—hubungan mereka berdua di dalam drama. Tidak sedikit yang mendukung hubungan Jungkook dan Yumi sampai menamakan diri mereka shipper. Adapula yang menolak mati-matian mengatakan mereka tak cocok sama sekali. Sisanya hanya menikmati bagaimana tampan dan bagusnya akting Jungkook sambil berharap dia merambah dunia musik karena semua tahu kemampuan Jungkook dari lagu yang dia cover.

Taeri dan Jimin memang diberi tempat duduk yang khusus—cukup nyaman—oleh Namjoon. Mereka berdua membicarakan tentang sponsor yang cukup besar maka semakin membuat ketertarikan. Jimin yang menghandle pembicaraan itu lebih lanjut sementara Taeri sedang menatap Jungkook dari jauh dengan mengintimidasi. Kalau tatapan bisa melukai, mungkin sekarang Jungkook sudah babak belur. Pun punggung Jungkook juga terasa panas. Tidak mungkin dia tak menyadari bagaimana kekasihnya itu marah melihat dia dan Yumi berpelukan atau melakukan kontak fisik lainnya. Tadinya Jungkook senang karena hanya tersisa satu scene. Tapi dia tak membayangkan akan seperti ini. Kalau tahu begitu, dia akan menyuruh Taeri duluan dan dia menyusul.

"Memangnya kau tidak menonton dramanya?" tanya Jimin menyenggol tangan Taeri. Menghancurkan lamunannya yang sedang menatap Jungkook seperti laser keluar dari matanya.

"Tidak. Kau pikir aku punay waktu untuk bersenang-senang dan berleha-leha seperti mu?" ujar Taeri sinis.

"Wow galak sekali. Santai saja. Cemburu pada Jungkook, tetapi marah padaku."

"Aku tak cemburu!" koreksi Taeri buru-buru menoleh garang pada Jimin dan lalu kembali menatap Jungkook. Jimin hanya mengangguk-angguk saja. Entah bagaimana bisa Taeri mengatakan tidak cemburu sementara Jimin dapat melihat begitu jelas. Tatapan mengintimidasi dan kedua tangan terlipat. Setidaknya itu mengingatkan Jimin untuk tidak mencari masalah kalau ingin dirinya selamat.

Taeri tiba-tiba menoleh lagi menatapnya. Cukup membuat dia tersentak. "Gadis itu dan aku, lebih cantik mana?"

Sial! Pertanyaan tersulit! Menjebak!

Harusnya seseorang membuat kamus atau buku pintar untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan wanita. "Dia cantik..."

Taeri sudah memelototinya seperti siam menerkam. Jimin sampai menelan ludah karena itu.

"Kau juga cantik," tambah Jimin.

"Jangan cari aman, Jim! Jawab." Perintah Taeri.

"Such a dominant," gumam Jimin takjub dan merasa ini sangat-sangat menarik. "Baiklah, aku akan jujur. Kau benar-benar luar biasa. Aku menyukaimu. Persetan dengan gadis itu. Kau lebih darinya. Apalagi kalau kau mau tidur denganku. Jadi bagaimana? Mau naik ke atas kasurku?"

Taeri tersenyum. Jimin mendapati itu adalah lampu hijau. Di kepalanya mengingat berapa kondom yang tersisa. Masih ada atau tidak. Ah, kalau untuk Taeri tak perlu memakai kondom! Pikir Jimin dalam hati.

"Terima kasih jawabannya. Aku tahu aku memang cantik," jawab Taeri dengan angkuh. Hanya itu.

---

Selesai adegan terakhir, Jungkook langsung berlari kecil menuju Taeri sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Dia tahu kekasihnya itu sedang marah. Bahkan Taeri tak mau menatapnya. Jungkook menggigit bibirnya dengan wajah sedih. "Noona.. Itu kan akting," ujar Jungkook langsung tanpa basa-basi. Tak mau berlagak seperti pria tolol yang sok tak tahu apa kesalahannya dan malah semakin membuat muak.

The Bodyguard ✓Where stories live. Discover now