21 (REVISI)

891 36 3
                                    

Akhh! Dada Fira terasa sakit, punggungnya remuk semua. Dan, kepalanya begitu nyeri.

Apa yang terjadi padanya? Mengapa tubuhnya begitu sakit sekali?

Apa ia tertabrak mobil pada saat itu? Padahal, dirinya merasakan kehangatan yang begitu dalam.

"Dok, bagaimana keadaan putri saya?"

Samar-samar, Fira mendengar suara khas bundanya. Apa bundanya ada di sini? Dan siapa tadi, dokter?

"Putri ibu sudah melewati masa kritisnya, kondisinya sudah mulai stabil. Saya rasa, sebentar lagi putri ibu akan siuman."

Suara seorang laki-laki yang dipanggil dokter itu pun juga terdengar di telingnya. Apa Fira benar-benar ada di rumah sakit?

"Alhamdulillah, saya bersyukur jika Fira akan segera siuman."

Fira berusaha membuka matanya, rasanya seperti ada lem yang menempel ketat di matanya. Fira begitu kesulitan.

"Dok! Tangan Fira bergerak!"

Fira merasakan usapan lembut di punggung tangannya. Bundanya.

"Saya akan memeriksa ulang."

Dada Fira terasa di sentuh suatu benda, tak lupa ada juga yang membuka matanya.

"Keadaannya tetap sama seperti sebelumnya. Hanya perlu waktu untuk menunggu."

"Tapi, Dok. Tadi, saya melihat tangan Fira bergerak."

"Itu sudah biasa, Bu. Biasanya orang yang akan siuman akan mengalami pergerakan di tubuh bagian tertentu."

"Baiklah, Dok. Saya mengerti."

"Baik, saya permisi, Bu."

Tunggu! Bahkan Fira belum membuka matanya, kenapa dokter itu malah pergi?

°°°

Sheila menggenggam erat jari jemari Fira. Dadanya begitu sesak melihat putrinya terbaring lemah seperti ini.

Sheila tak menyangka, jika putrinya akan mengalami kecelakaan mengenaskan.

Tepatnya, lima hari yang lalu. Sheila mendapat kabar dari rumah sakit, putrinya mengalami kecelekaan bersama teman laki-lakinya.

Tentu saja Sheila terkejut, ia langsung pergi menuju rumah sakit. Pikirannya kalut, takut kalau Fira kenapa-kenapa.

Hati Sheila mencelos saat tahu Fira mengalami pendarahan di kepalanya, walapun tidak parah. Namun, sampai sekarang Fira masih koma.

Sheila tambah sedih saat sang calon mantunya juga mengalami kecelakaan bersama Fira.

Keadaan Verry jauh lebih mengenaskan daripada Fira. Tubuh Verry penuh lembam, tak lupa otaknya mengalami pendarahan karena untuk melindungi Fira.

Tak berbeda jauh dengan Fira, Verry juga mengalami koma. Verry sudah di operasi beberapa hari yang lalu, kata dokter koma yang dialami Verry akan berbulan-bulan lamanya. Mengingat bagaimana parahnya keadaan Verry.

"Fira, kamu yang kuat ya? Bunda ada di sini." Sheila tak melepaskan genggaman tangannya, ia berusaha menyemangati putrinya untuk bisa sembuh dan kembali bersamanya.

"Bunda."

Sheila menoleh, mendapati Alvin yang membawa kantung plastik di tangannya.

The Annoying BOYS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang