( 1 ) Awal Mula

1.4K 132 8
                                    

By Jeanly_lawliet

• Naruto @ Masashi Kishimoto
• Kuroko no Basuke @ Fujimaki Tadatoshi

Crossover

Happy reading and enjoy minna-san!

.
..
...
..
.

Hinata tengah bersembunyi dibalik pohon besar yang tumbuh ditengah hutan perbatasan antara Amegakure dengan Konohagakure. Napasnya terengah dengan peluh yang membanjiri seluruh area wajah. Terdapat luka gores juga luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Meski tak terasa menyakitkan namun cukup untuk menghambat pergerakannya.

Gadis bersurai gelap itu mengatur napasnya yang memburu. Kewaspadaannya tak mengendur meski kini tubuhnya terasa sangat letih. Mata berpupil amethys miliknya melirik arah belakang dari balik pohon tempatnya bersembunyi.

'Bagaimana keadaan Sasuke-san saat ini?'

Batinnya khawatir.

Untuk sementara waktu, Hinata harus bersembunyi karena perintah dari partnernya, Uchiha Sasuke. Mereka berdua tengah menjalankan misi tingkat sedang. Memantau hutan perbatasan Amegakure-Konohagakure yang akhir-akhir ini terdapat aktivitas mencurigakan. Benar saja, diperbatasan hutan tersebut telah banyak terpasang perangkap-perangkap mematikan bagi para shinobi. Sasuke dan Hinata diam-diam menonaktifkan perangkap tersebut dan berniat menangkap si pelaku setelahnya. Sialnya, hanya tinggal beberapa perangkap saja, aksi mereka telah diketahui musuh. Pertarungan pun terjadi. Mereka berdua tak menyangka jika ada banyak musuh yang bersembunyi dihutan tersebut. Meski musuh mereka bukanlah ninja hebat namun, jumlah mereka yang banyak mampu membuat Sasuke maupun Hinata kewalahan. Apalagi, saat ini Sasuke tengah dilarang menggunakan jutsu-jutsu penguras cakra seperti susano'o ataupun mangenkyo sharingan, bahkan chidori sekalupun.

Hanya sepersekian detik baik Sasuke maupun Hinata lengah, mereka telah terpental cukup jauh. Mereka berdua tak menyangka jika diantara musuh-musuhnya ada beberapa yang memiliki kemampuan lebih. Sasuke mengeram saat menyadari jika serangan-serangan sebelumnya hanya digunakan untuk menguras tenaganya juga tenaga Hinata. Pertarungan sengit kembali terjadi.

Saat pertarungan tengah memanas, Sasuke memberi intruksi pada Hinata untuk bersembunyi dan mulai menonaktifkan perangkap yang masih aktif. Sasuke bermaksud menjadi umpan untuk membuat musuhnya sibuk. Hinata mengangguk tanpa banyak bicara. Sebelum meninggalkan partnernya, Hinata bergumam pelan agar Sasuke berhati-hati. Uchiha terakhir itu mengangguk dan tersenyum amat tipis.

Dan disinilah Hinata, berada dibalik pohon besar untuk bersembunyi. Setelah napasnya kembali normal, gadis itu mengaktifkan Byakugan. Matanya menyipit saat mendapatkan apa yang tengah dia cari lalu melompat dengan hati-hati untuk menjalankan tugasnya.

Butuh waktu hampir lima belas menit bagi Hinata untuk menonaktifkan semua perangkap musuh. Cakranya kurang lebih terkuras lumayan banyak. Gadis itu mendesah lega karena tugasnya telah tuntas. Dia berniat kembali ke tempat Sasuke untuk membantunya.

"HINATA!"

Hinata tersentak, gadis itu segera menengokkan kepalanya ke arah asal suara teriakan. Matanya melebar sempurna saat salah satu dari musuh mengarahkan bola beraliran cakra tepat padanya.

"Sial! CHIDORI!"

Sasuke mengumpat keras. Dia segera mengerahkan jutsu andalannya. Laki-laki minim ekspresi itu berlari sekuat tenaga untuk menghalau serangan musuh yang akan berakibat fatal jika mengenai Hinata.

BAAATTTSSS...!!!

Dua jutsu beraliran cakra tinggi pun bertabrakan dan menghasilkan suara yang memekakan telinga juga cahaya terang menyilaukan.

Hinata yang berada satu meter dari tempat kejadian spontan memejamkan mata. Tubuhnya tiba-tiba terasa ringan seperti tengah terlempar akibat ledakan tersebut.

Entah apa yang tengah terjadi Hinata tak tahu pasti, yang jelas gadis itu merasakan tubuhnya seperti tersengat aliran listrik lalu semuanya menjadi gelap. Sebelum kesadaran gadis itu benar-benar menghilang, sayup-sayup terdengar suara Sasuke yang meneriakkan namanya dengan lantang.

"Sasuke-san..."






















































Hinata pov...

Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat mataku terpejam erat. Suara debuman keras yang ku yakini dari dua cakra yang bertabrakan membuat telingaku berdenging. Aku mengerang saat merasakan tubuhku meremang seperti tengah tersengat aliran listrik. Aku berusaha membuka mataku namun aku tak sanggup. Aku ingin bergerak namun tubuhku tak sejalan dengan pikiranku. Aku juga ingin berteriak namun tak ada yang bisa ku keluarkan dari tenggorokanku bahkan, bibirku tak dapat kugerakkan sama sekali. Aku kalut dan saat itu aku merasakan fungsi dari seluruh indra di tubuhku mulai mati. Sebelum kesadaranku benar-benar hilang, aku dapat mendengar suara Sasuke yang memanggilku. Ingin ku jawab tapi aku tak mampu. Tubuhku tertarik kuat dan semuanya gelap.

Entah sudah berapa lama mataku terpejam. Saat kesadaran mulai merambatiku, sayup-sayup aku mendengar beberapa suara yang berjarak cukup dekat dengan tubuhku. Aku yakin itu. Suara yang tak ku kenal dan terdengar seperti suara beberapa orang laki-laki.

Aku berusaha membuka mata saat sekelebat ingatan bahwa aku masih dalam lingkup pertarungan bersama Sasuke muncul. Mataku begitu sulit untuk terbuka, tubuhku pun juga sulit untuk bergerak. Aku terus berusaha. Jari telunjukku mulai dapat ku gerakkan meski hanya sebatas pergerakan kecil dan saat itu suara laki-laki kembali terdengar. Mengingat kejadian terakhir sebelum aku pingsan, aku begitu takut jika yang tengah berada didekatku adalah musuh. Aku tetap berusaha membuka mataku dan menggerakkan tubuhku. Aku harus sadar dan melawan agar tidak merepotkan orang lain.

Akhirnya usahaku membuahkan hasil. Mataku mulai dapat ku buka meski perlahan-lahan karena menyesuaikan cahaya yang menerpa retina mataku, aku mengernyit saat melihat langit-langit yang terasa asing.

"Halo?"

Aku terlonjak kaget dengan mata melotot. Secara reflek aku bangkit dan menjaga jarak namun, naasnya tubuhku ambruk akibat kepalaku yang berdenyut menyakitkan dan tubuhku yang lemas tak bertenaga.

Aku mengerjap saat penglihatanku berkunang-kunang. Suara salah satu diantara mereka bertanya dengan nada khawatir padaku. Aku mendongak dengan masih mengerjap. Saat penglihatanku mulai jelas, aku kembali terkejut.

"Si-siapa kalian?"

Hinata pov end...

.
..
...
..
.

***
Tbc

DifferentWhere stories live. Discover now