( 4 ) Kegelisahan

634 103 1
                                    

Sasuke merasakan tubuhnya lemas luar biasa. Sedikit sakit pada beberapa bagian. Mungkin ini akibat karena dia telah mengabaikan peringatan Sakura. Laki-laki dingin itu terpaksa melepaskan chidori karena nyawa partnernya terancam.

Benturan yang Sasuke sebabkan membuat tubuhnya terpental cukup jauh begitu pula lawannya. Beruntung, laki-laki itu mampu menguwasai keadaan sehingga tak membuat tubuhnya harus terbentur pepohonan. Malangnya, musuh yang baru saja menjadi lawannya pingsan akibat benturan keras antara tubuhnya dengan pepohonan menjulang gagah di sana.

Decihan keluar saat Sasuke berusaha untuk menyeimbangkan langkah. Mata jelaganya mengedar, mencari sosok mungil gadis Hyuga. Dia mulai mendekat pada tempat terakhir yang ditempati sang gadis. Di sebelah tempat tersebut terdapat cekungan yang lumayan lebar meski tak terlalu dalam. Sasuke tahu jika cekungan tersebut terbentuk akibat benturan cakranya dengan cakra musuh.

Mengedarkan kembali jelaganya lebih jauh. Sasuke yakin jika tubuh gadis itu pasti terpental sepertinya. Melangkah kembali menyusuri area-area yang menurutnya berkemungkinan besar akan menampakkan sosok gadis Hyuga dengan tubuh terkapar.

Nihil.
Setelah bermenit-menit Sasuke mengecek seluruh area yang menurutnya memungkinkan, Hinata tetap tak dapat dia temukan. Sebenarnya, laki-laki itu sedikit ragu menyimpulkan jika Hinata terpental. Tak ada bekas yang menunjukkan tanda-tanda akan kesimpulannya.

Jelaga itu melebar tiba-tiba. Sasuke kembali ke tempat dimana cekungan itu tercipta. Laki-laki itu mengingat sesuatu. Bekas terpental itu memang tak seharusnya ada karena Hinata bukan terpental, melainkan terhisap. Sasuke ingat meski samar, setelah benturan dua cakra, muncul lubang hitam di tengahnya. Sasuke sempat melihat sekilas lubang tersebut dan tak sengaja mendapati tubuh Hinata melayang lalu terhisap oleh lubang tersebut. Sasuke berteriak saat tubuh Hinata lenyap bersamaan dengan menghilangnya lubang hitam akibat benturan yang melepaskan gaya dorong bagi kedua pengguna cakra.

'Apa dia terlempar di dimensi yang sama saat Kakashi-sensei menggunakan kamui?'

Batinya menerka kemungkinan yang terlintas pada otaknya. Sasuke memilih kembali ke desa bermaksud menjelaskan setiap detail kejadian pada Kakashi. Laki-laki itu melesat cepat mengesampingkan rasa sakit pada tubuhnya. Meski terlihat tenang, dalam hati dia begitu gusar luar biasa. Hinata menghilang, dia harus bertanggung jawab dengan memberikan penjelasan pada Kakashi dan juga keluarga Hyuga. Selain itu, Sasuke berharap banyak pada Kakashi, dia yakin laki-laki mesum itu dapat memikirkan cara membawa Hinata kembali.

.
..
...
..
.

Ruang kerja bagi orang yang memiliki kedudukan tertinggi di Konoha tampak tegang. Di ruang yang terdapat banyak dokumen-dokumen berharga tersebut diliputi oleh keheningan yang menyesakkan. Sesaat setelah Sasuke menjelaskan semuanya pada Kakashi sang hokage, kesunyian mengambil alih. Laki-laki bersurai perak itu melebarkan pupil kopinya serta menautkan alisnya hingga menukik tajam. Saling menautkan jemarinya dan meletakkannya di bawah hidung, kedua sikunya bertumpu pada permukaan meja.

"Apa kau sudah meneliti seluruh bagian-bagian hutan?"

Kakashi mengajukan pertanyaan pertamanya setelah kedatangan Sasuke. Menatap penuh keseriusan pupil jelaga sang Uchiha.

"Hn. Bahkan aku melakukannya dua kali dan hasilnya nihil."

"Berarti Hinata benar-benar tertelan oleh lubang itu. Kejadian seperti ini jarang terjadi, aku baru mendapati jika benturan dua cakra kuat dapat menciptakan lubang hitam."

Hening kembali menguasai. Dua laki-laki berbeda usia itu tengah berpikir keras. Suara dentuman jarum jam menggema jelas di ruangan tersebut. Lalu, saat jarum jam berdentum untuk yang ke lima kalinya Sasuke memecah keheningan dengan mengajukan sebuah usulan.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang