( 7 ) Pencarian Yang Sia-sia

537 98 11
                                    


Helaan napas ringan kembali mengalun dari celah bibir ranum si gadis Hyuga. Sang surya telah tergantikan sang rembulan sejak berpuluh-puluh menit yang lalu namun, tubuh mungil itu tak beranjak sedikit pun dari puncak menara Tokyo. Nampaknya, gadis itu tak berminat untuk menghangatkan diri dari terpaan angin musim gugur yang terasa menggigil di kulit.

"Byakugan!"

Sekali lagi, gadis itu mengaktifkan jutsu istimewa milik klannya. Otot-otot muncul dari sisi-sisi kulit disekitar matanya, membuat penglihatannya tajam dan jangkauannya luas. Biji amethysnya kembali mengedar berharap dapat menemukan sosok yang berhari-hari dicarinya.

"Sepertinya, Sasuke-san benar-benar tidak terhisap."

Nadanya terdengar putus asa bersamaan dengan nonaktifnya byakugan. Gadis itu mendongak, menatap langit kelam bertabur bintang dan rembulan yang bersinar terang.

'Yang lainnya pasti khawatir.'

Gadis itu, Hinata tanpa takut melompat turun dari puncak menara Tokyo. Berpijak pada bagian-bagian menara lalu melompati gedung-gedung dan pepohonan untuk kembali pergi.

.
..
...
..
.

"Apa Hyugacchi tersesat-sshu?"

Pertanyaan itu sudah terdengar puluhan kali terucap dari bibir tipis Ryouta. Seminggu terakhir ini, dia selalu menanyakan hal tersebut pada temannya yang lain dan mendapat jitakan atau umpatan karena lelah dengan pertanyaan yang selalu laki-laki itu ajukan.

"Sudah lebih dari seminggu dan Hyugacchi belum juga kembali-sshu."

Gumam laki-laki tersebut.

Saat ini, kiseki no sedai tengah bersantai di ruang tengah. Mereka berenam tengah sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing. Ada yang menonton tv, bermain shogi, membaca buku atau majalah, bahkan ada pula yang rebahan dan terkadang berguling kekanan-kiri.

"Ryouta, kau membuat jengkel dengan tingkah kekanakanmu itu!"

Daiki sedikit meninggikan suaranya, laki-laki berkulit tan yang sedari tadi asyik membaca majalah dewasanya mendengus tak suka.

"Kenapa-sshu? Aku benar-benar mengkhawatirkan Hyugacchi, Daikicchi. Hyugacchi makhluk asing disini dan dia sendirian menjelajah-sshu. Kemungkinan besar Hyugacchi pasti tersesat-sshu!"

Ryouta mengerucutkan bibirnya. Dia duduk bersila setelah lelah rebahan dan berguling-guling tak karuan.

"Aku juga sependapat dengan Ryouta-kun. Aku mengkhawatirkan Hyuga-san."

"Dia pasti baik-baik saja, nanodayo. Kalian lupa jika dia itu ninja?"

"Meski begitu, Hyucchin juga manusia biasa. Dia pasti kelaparan dan kedinginan."

"Aku juga ingin makan makanan enak buatan Hyucchin."

Imbuh Atsushi.

Mereka berenam mengangguk kompak tanpa disadari oleh siapapun.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan mengagetkan mereka. Enam kepala bersurai berbeda menoleh ke arah sumber suara demi mendapati eksistensi gadis yang beberapa saat lalu tengah memenuhi pikiran.

DifferentWhere stories live. Discover now