🌹My Lovers #17🌹

3.5K 493 18
                                    

Pagi ini mata Sohyun melotot. Sehari yang lalu seseorang baru saja pergi dari rumahnya.

Dan sekarang, satu manusia berbadan kecil, berjenis kelamin laki-laki, berpakaian serba mahal, bertubuh tegak dengan kaos kaki berwarna hitam putih, datang sambil membawa satu koper berukuran sedang.

Sohyun berdiri di depan pintu rumah seraya bertolak pinggang.

Ditatap nya bocah itu dengan mata yang super duper tajam bak retina raja elang.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Tanyanya, garang.

"Emm, appa dan eomma pergi ke Australia. Jadi mereka menitipkan ku ke rumah ini..."

"Lagi?"

"Yeah" Bocah itu menjawab dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

Sohyun menggeram tertahan. Ingin sekali ia menjambak anak yang ada di hadapannya ini, atau mungkin membanting nya ketempat sampah.

Namun sayang, anak itu --sepupu jauhnya-- bukanlah mainan yang siap siaga bisa ia buang kemana saja.

Bagi Sohyun, 'dia' adalah musuh kecil yang mungkin sudah merencanakan untuk mengusik hari-hari tenangnya yang akan ia dapatkan nanti.

Sohyun kembali bertanya. "Tidak bisakah kau tinggal di tempat lain? Terserah apapun nama tempat itu. Yang penting pergi dan jangan datang ke sini lagi!" Usirnya.

Bahkan Sohyun begitu tega mengucapkan kata-kata tersebut pada bocah yang baru berusia 9 tahun.

"Andwae, eomma bilang rumah ini adalah tempat yang sangat aman untukku" (Tidak)

"Aish! Aku tidak peduli. Cepat pergi atau ku hempaskan tubuhmu ke langit!"

"Nunna.. Kau galak sekali."

"Sohyun-ah! Siapa yang datang?!"

Suara Seokjin mendekat!

Sohyun memijat keningnya sambil menatap kesana kemari. "Bagaimana ini? Bagaimana ini?" Tanyanya dalam hati.

Segala sumpah serapah sudah ia ucapkan dalam hati. Namun naas, kelakuannya yang tidak memiliki tindakan membuat yeoja itu semakin takut dalam kekhawatiran.

"Oh, Namjoon."

Tamat sudah. Sekarang Sohyun ingin membenturkan kepalanya pada tembok.

"Rupanya kau sudah sampai, ayahmu baru saja menelpon." Ucap Seokjin setelah ia sampai di pintu utama.

"Ahjussi!!"

Bocah yang bernama Namjoon itu langsung memeluk Seokjin. Kepalanya sedikit ia tenggelam pada perut pamannya.

"Hei ada apa?" Tanya Seokjin.

Suara isakan terdengar, Sohyun melirik bocah itu. Tidak ada air mata sedikitpun, tapi yang ia dapatkan adalah seringaian kecil yang tertangkap jelas oleh matanya.

Namjoon bersuara. "Ahjussi, Sohyun nunna tadi menarik telingaku. Sakit sekali.. " Keluh nya.

Detik itu juga, Sohyun yang ingin menangis. Ini tidak adil!

Padahal baru saja permulaan.

"Sohyun-ah?"

"A-aniya! Appa, aku tidak melakukannya."

Pembelaan itu mungkin belum cukup kuat. Terbukti kalau Seokjin menatapnya dengan serotan mengintimidasi.

Beliau berkata. "Seminggu ini kau tidak akan mendapatkan makanan kesukaanmu."

Prince Of Devil [My Lovers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang