Chapter 4

1.7K 221 20
                                    

Tema : Solar Eclipse

DESC : Naruto © Masashi Kishimoto

Kategori : Multichapter

Pair : SasuNaru

Sub-tema :
- Reinkarnasi
- AU : Mafia

Rated : M (Mature)

Fandom : Naruto

Warning : Mengandung kekerasan, kata-kata kasar, darah.

Genre : Action, Fantasy

Hastag : #Sasunarufanfictionevent2018
#Sasunarumilkywayskingdom2018

Credit : Cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan belaka dan bukan untuk menjatuhkan karakter Masashi Kishimoto maupun untuk dikomersilkan.

*******


Sasuke duduk di atas sofa dengan pakaian santainya, t-shirt putih dan celana pendek berwarna hitam. Rencananya untuk pulang siang hari terpaksa ia batalkan setelah mendengar peringatan dari pemuda pirang.

Awalnya memang ia tidak benar-benar percaya mengingat Uzumaki Naruto berasal dari pihak musuh. Hanya saja, Sasuke merasa ia harus menghindari kemungkinan terburuk, Sasuke memilih mengikuti saran Naruto. Setidaknya, dengan pesawat pribadi, kemungkinan disabotasenya kecil.

Kedua mata Sasuke tertuju lurus pada layar laptop di pangkuan. Sederetan kata terpampang di layar, memberi sebuah informasi mengenai meledaknya sebuah pesawat tujuan Jepang sesaat setelah lepas landas, tanpa sisa.

Sasuke mendengkus, ia menutup laman berita yang dibaca sejak beberapa waktu lalu. Sembari menunggu jemputan datang esok hari, Sasuke memilih untuk mencari tahu siapa mata-mata yang dikirim Uzumaki di kelompoknya.

Mengingat cara pemuda itu berkata saat membahas mata-mata yang dikirim, Sasuke menduga bahwa ada satu mata-mata di kelompoknya dan memberikan informasi pada ayah Naruto dan juga pada pemuda pirang itu. Atau Naruto yang tidk sengaja mendengar rencana ayahnya itu. mungkin juga ada dua mata-mata yang dikirim oleh ayah dan anak Uzumaki.

Untuk memastikan hal tidak diinginkan terjadi, Sasuke harus segera menemukan sang mata-mata. Sasuke menggerakkan jemarinya untuk membuka sebuah file berisikan data para anak buah ayahnya.

Begitu file terbuka, puluhan data pribadi terpampang di layar laptop. Satu per satu data pribadi itu ia baca dan cermati, memastikan tidak ada satu informasi pun yang ia lewatkan. Sampai akhirnya, fokusnya tertuju sepenuhnya pada satu data anak buah sang ayah lengkap beserta fotonya.

Dahi Sasuke mengerut, ia meraih ponselnya dan menekan dial dalam ponsel.
“Kakashi, datang ke kamarku sekarang.” Setelahnya Sasuke menutup kembali sambungan telepon tanpa menunggu balasan.

Tidak berselang lama, pintu kamar hotel Sasuke diketuk dari luar.
“Masuk,” perintahnya.

Seorang pria berambut silver dengan masker hitam yang menutupi mulut membuka pintu dan masuk, ia membungkuk hormat pada Sasuke sebelum berdiri tegak tak jauh dari pintu masuk.

“Ada apa Anda memanggil saya, Tuan Muda?”

Sasuke meletakkan laptopnya di meja dengan layar yang menghadap Kakashi, membuat pria itu dapat melihat dengan jelas data pribadi seorang pria berambut orange.

DamnationHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin